The Cross
Under the Cross

English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Maps
Help Ambon
Statistics

HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright ©
1999/2000 -
1364283024 &
1367286044


 

AMBON Berdarah On-Line
About Us


Siwalima Report 42
Provided By Masariku Network & Harian Umum Siwalima Ambon

Edisi Selasa 12 September 2000

Pokok-Pokok Berita:

1. KM. RINJANI SULUT KERESAHAN WARGA
2. KAPOLDA : PEMANGGILAN THALIB WEWENANG SATGASGAKKUM
3. MASYARAKAT ISLAM-KRISTEN HOLLAND BANTU PENGUNGSI WAAI
4. KAPOLDA PASTIKAN POLISI DESERSI KEMBALI
5. JANGAN RESAH STOK OBAT CUKUP
6. 800 PENGUNGSI WAAI TEMPATI 20 BARAK

1. KM. RINJANI SULUT KERESAHAN WARGA

Gara-gara bongkar muatan di Yos Sudarso
Datang membawa keresahan, begitulah hari pertama masuknya kapal milik PT. PELNI di Ambon. Ikhwalnya KM Rinjani yang dua hari sebelumnya diumumkan bakal merapat di Lanal Halong, ternyata menurunkan penumpangnya di pelabuhan Yos Sudarso.

Belum ada kejelasan mengapa KM Rinjani yang seharusnya merapat di Lanal Halong,tiba-tiba beralih ke Pelabuhan Yos Sudarso. Koordinator Ahli Bidang Penerangan Darurat Sipil Maluku, Mayor Marthen L. Djari yang dihubungi menolak berkomentar. Dia berkilah bahwa Gubernur sendiri yang akan menjelaskan hal itu "Anda tanyakan saja hal itu kepada Pak Gubernur.

Sementara dikalangan warga Ambon sendiri, muncul berbagai penilaian yang intinya menyesalkan beralihnya embarkasi KM Rinjani dari Pelabuhan Lanal Halong ke Pelabuhan Umum Yos Sudarso itu. Ada kekuatiran perubahan tersebut bakal melahirkan tuntutan agar KM Dobonsolo yang sedianya menyinggahi Ambon, 19 September nanti, harus pula merapat di Dermaga Gudang Arang. Karenanya mereka menghendaki agar penguasa darurat sipil lebih bersikap proaktif menjelaskan alasan mengapa jadwal KM Rinjani yang sudah diumumkan merapat di Lanal Halong tiba-tiba beralih ke Pelabuhan Umum Yos Sudarso.

Bukannya kami curiga yang bukan-bukan, tapi ini menyangkut konsistensi keputusan Penguasa Darurat Sipil. Kalau memang pelabuhan Yos Sudarso sudah aman untuk didarati, mengapa diumumkan bahwa KM Rinjani bakal merapat di Halong, tanya seorang warga yang mengaku mendukung kebijakan Gubernur yang mengalihkan sementara seluruh kapal milik PT. PELNI ke Pelabuhan Angkatan Laut (AL) Halong. Apalagi kebijakan itu dilandasi pertimbangan untuk mempertahankan situasi Ambon yang beranjak kondusif sekarang.

Dalam kaitan yang sama warga tersebut menuding beralihnya jadwal singgah KM Rinjani dari Halong ke Yos Sudarso sebagai sebuah pelecehan sekaligus pembangkangan atas kebijakan Penguasa Darurat Sipil yang sesungguhnya menginginkan agar daerah ini segera aman.

Ihkwal merapatnya KM Rinjani di Pelabuhan Irian Halong ini disampaikan langsung oleh Gubernur Latuconsina ketika mengumumkan dicabutnya isolasi Ambon dari kapal-kapal milik PT. PELNI. Gubernur menyebutkan, kebijakan ini berlaku merata bagi seluruh kapal mewah milik PT. PELNI. Dari sana, para penumpang akan dikawal oleh aparat keamanan lewat darat ataupun laut ke Ambon. Tujuannya, untuk mencegah kemungkinan adanya hal-hal yang tidak diingkinkan.

Bila ternyata situasinya benar-benar normal, dalam arti tidak ada kejadian yang luar biasa seperti kali lalu, secara bertahap kapal-kapal yang ada akan diarahkan kembali ke pelabuhan umum Yos Sudarso maupun Gudang Arang, tegas Gubernur.

Kalaupun ada yang nekad merapat di Pelabuhan Yos Sudarso ataupun Gudang Arang, Komandan Lantanal (Dantanal) Ambon, Kolonel Didi Setiadi menegaskan, kapal yang ada wajib diperiksa terlebih dahulu di Pelabuhan Irian Halong.

2. KAPOLDA : PEMANGGILAN THALIB WEWENANG SATGASGAKKUM

Kapolda Maluku Brigjen Drs. Pol.Firman Gani menegaskan pemanggilan Panglima Laskar Jihad Forum Komunikasi Ahlus Sunnah Wal Jamaah (FKASWJ) menjadi tanggungjawab dan wewenang dari Satuan Tugas Penegakan Hukum yang telah dibentuk oleh Gubernur Maluku selaku Sub Penguasa Darurat Sipil di Maluku beberapa waktu lalu.

Saya sudah sarankan kepada Pak Gubernur Latuconsina supaya segera memanggil Jaffar Umar Thalib sesuai dengan prosedur hukum, kata Kapolda sejumlah wartawan usai memberikan kuliah perdana bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri Ambon, kemarin.

Dikatakan, pihaknya telah sepakat bila terjadi kasus-kasus yang berhubungan dengan kerusuhan ditangani oleh Satgasgakkum yang berada dibawah koordinasi Penguasa Darurat Sipil. " Jika kasus kriminal murni yang tidak ada hubungannya dengan kerusuhan misalnya pencurian kendaraan bermotor maka kasus tersebut akan ditangani oleh penyidik Polisi, jelasnya.

Olehnya menurut Firman Gani, perangkat Satgasgakkum segera memanggil saksi-saksi yang melihat Tabligh Akbar tersebut. "Yang pada akhirnya kita akan menemukan bukti-bukti awal tindak pidana yang sesuai dengan KUHP maka selanjutnya kami akan memanggil Jaffar Umar Thalib sebagai pihak yang bertanggungjawab dari kegiatan tersebut, ujarnya.

Seandainya Jaffar Umar Thalib telah berada di luar Maluku, maka menurut Kapolda pihaknya bersama-sama dengan Sub Penguasa Darurat Sipil di Maluku akan meminta bantuan penanggung jawab darurat sipil tingkat pusat untuk memintai pertanggungjawabannya "pemanggilan Jaffar Umar Thalib merupakan tahapan kedua yang sebelumnya didahului dengan pemeriksaan para saksi, diantaranya radio yang menyiarkan termasuk orang ayang mendengarkannya, jelasnya.

Lebih lanjut Firman Gani mengatakan akan segera mengumpulkan anggota forum monitor bersama yang tergabung dalam Satgasgakkum guna mendiskusikan langkah-langkah selanjutnya. :"Sepanjang penegakkan hukum dapat memperluas kristal perdamaian maka kita akan lakukan penegakan hukum, jelasnya.

Sementara itu, Kapolda Firman Gani yang dicegat Siwalima setelah mengikuti pertemuan dengan Gubernur Maluku selaku penguasa darurat sipil menyatakan, berdasarkan pembicaraannya dengan penguasa darurat sipil dan unsur pembantu lainnya di posko darurat sipil ditetapkan bahwa Tabligh Akbar yang dilakukan Panglima Laskar Jihad, Jaffar Umar Thalib merupakan kegiatan yang membahayakan upaya perdamaian antara umat Kristen dan Islam di Maluku. Namun ketika ditanya seberapa besar kesalahannya, Firman Gani mengatakan "Saya sendiri tidak bisa menentukan salah atau tidaknya, tapi semuanya diserahkan kepada pengadilan yang menentukannya.

Menyinggung tentang pernyataannya yang menyebutkan Presiden Abdurahman Wahid sebagai penghianat bangsa, mantan komandan Brimob ini menyatakan pihaknya terlebih dulu akan merumuskannya sesuai dengan ketentuan yang termakjub dalam tindak pidana.

Dan langkah-langkah ini telah dibicarakan dalam pertemuan tadi. Mengingat ini terkait dengan pertikaian, maka kita proyeksikan kepada Satgasgakkum darurat sipil untuk menanganinya, tambah Kapolda Gani.

Menyangkut pernyataan Pangdam XVI Pattimura, yang menyatakan target penyelesaian konflik maluku pada bulan Desember mendatang, Firman Gani menandaskan dirinya tak amu memasang target namun membiarkan perdamaian itu berjalan secara alami.

Saya rasa perbedaan pendapat antara Pangdam dan Kapolda ini sah-sah saja, ujarnya seraya menambahkan kemungkinan yang dimaksud Pangdam pertikaian ini tidak terjadi lagi sampai Desember mendatang.

Sebelumnya saat memberikan kuliah perdana STAKPN Ambon, Firman Gani mengatakan dirinya tak dapat menceriterakan ulang berbagai kejadian yang telah menimpa daerah ini. Karena sudah disampaikan dalam berbagai pertemuan dengan berbagai komponen di daerah ini menyangkut masa depan Maluku.

Untuk mewujudkan perdamaian di Maluku, kata Firman Gani, tak seperti kita membalikkan telapak tangan. Pendekatan keamanan semata-mata tak mungkin menyelesaikan permasalahan. Jangankan 18 batalyon 50 batalyon TNI/POLRI pun tak mampu menyelesaikan permasalahan jika hanya melakukan pendekatan keamanan, jelasnya.

3. MASYARAKAT ISLAM-KRISTEN HOLLAND BANTU PENGUNGSI WAAI

Masyarakat Islam-Kristen yang bermukim di Kota Cwello Holland Belanda, tetap memberikan perhatian besar kepada para korban kerusuhan di Ambon maupun di Wilayah lain di Maluku. Melalui Ny. Paulinja L. Pereira mereka menyerahkan 25 buah kompor, 100 buah ember, dan sejumlah pakaian mulai anak-anak hingga orang dewasa kepada pengungsi Waai di desa Passo.

Bantuan tersebut langsung diserahkan kepada para pengungsi dengan disaksikan unsur Tripides dan tokoh agama di Paso. Sedang pengungsi lain sementara ini masih dilakukan survei nuntuk mengetahui kebutuhan mereka.

Kepada Siwalima dia mengatakan, saat ini masyarakat maluku di Kota Cwello secara spontan membantu pengungsi di Ambon sebanyak 4500 Gulden. Dana tersebut tidak diberikan secara langsung dalam bentuk uang tetapi digunakan untuk membeli berbagai keperluan pengungsi seperti peralatan dapur dan pakaian, dan dana tersebut akan diberikan secara berkelanjutan kepada para pengungsi, tidak dalam bentuk uang tapi berupa barang-barang apa saja yang mereka perlukan.

4. KAPOLDA PASTIKAN POLISI DESERSI KEMBALI

Kendati terkena sanksi administratif, sebanyak 542 aparat Polda Maluku yang desersi selama berlangsung pertikaian, dipastikan akan kembali bertugas di Polda Maluku, hal tersebut dipastikan oleh Kapolda Brigjen Pol. Firman Gani yang sudah menginformasikan kepada anggota Polda Maluku di Ujung Pandang, Manado, maupun Bali, agar pulang bertugas seperti sediakala.

Umumnya mereka menyatakan siap pulang untuk melaksanakan tugasnya seperti semula. Mereka berjumlah 500-560 anggota. Menyinggung senjata yang ikut dilarikan oleh anggota yang disersi, ia mengakui senjata-senjata yang dibawah pergi oleh anggota tersebut telah dititipkan ke Polda dimana anggota Polda Maluku itu berada. Lebih dari itu Kapolda mengatakan telah menberitahukan sanksi administrasi yang bakal dikenakan seperti penundaan kenaikan pangkat.

5. JANGAN RESAH STOK OBAT CUKUP

Guna menanggulangi kesehatan para pengungsi akibat dampak kerusuhan, peranan dinas kesehatan sangat dibutuhkan guna menyalurkan obat-obatan yang diperlukan bagi para pengungsi. Namun selain bantuan yang diberikan dinas kesehatan, tentu keberadaan LSM International semisal Medicins Sans Frontieres (MSF) selama ini juga sangat membantu. Menurut dr. Nona Huliselan untuk mengantisipasi meluasnya penyakit dilingkungan pengungsi maka telah ditempatkan petugas-petugas kesehatan pada masing-masing Puskesmas selama 24 jam penuh.

MSF juga telah menyediakan tenaga medis di lokasi pengungsian dan memberikan bantuan obat-obatan secara gratis bagi para pengungsi lainnya.

Persediaan obat-obat di Puskesmas Kotamadya Ambon, menurut Huliselan stok obat cukup baik untuk puskesmas yang berada di Kawasan Kristen maupun Islam.

6. 800 PENGUNGSI WAAI TEMPATI 20 BARAK

Kecemasan sekitar 5.000 pengungsi asal Desa Waai yang hanya menempati dua gudang milik PT. RIMBA RAYA di Passo akhirnya terobati. Dipastikan sudah ada 800 pengungsi yang pindah menempati 20 barak darurat yang dibangun oleh MSF di kawasan JAKARTA BARU.

Setiap barak hanya mampu menampung 40 jiwa, karenanya mengingat jumlah pengungsi Waai yang terlampau banyak, MSF merencanakan dalam waktu dekat akan membangun sebanyak 10 buah barak darurat, yang didirikan diantara 20 barang yang telah ada.

Kendatipun demikian menurut Kepala Desa Passo Ny. TH Maitimu, ketika berlangsung pemindahan terhadap 800 pengungsi sempat terjadi polemik kecil antara pengungsi waai dengan pemerintah desa. Pasalnya, ada anggapan dari kalangan pengungsi sendiri bahwa 800 pengungsi yang kini ditempatkan 20 barak darurat tersebut dipastikan tidak bakal kembali ke desa Waai yang sesungguhnya bertentangan dengan kesepakatan bersama antara pengungsi Waai yang memutuskan cepat atau lambat harus kembali menempati pemukimannya semula di desa Waai.

Provided By Masariku Network 2000 - Masariku@egroups.com

Received via e-mail from : Peter
Copyright © 1999-2000  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/ambon67
Send your comments to alifuru67@egroups.com