Masariku Report 124 - Provided By Masariku Network
Kamis, 23 Nopember 2000
Kelompok perusuh dari desa Geser dan Gorong, Kecamatan Seram Timur, Kabupaten
Maluku Tengah yang didukung kelompok perusuh yang berasal, dari pulau Kur-Mangur
dan Toyando, Kabupaten Maluku Tenggara menyerang penduduk/warga Kristen di desa :
Karlumen, Utta, Wurin dan Tansoa. Korban jiwa di desa Karlumen 8 orang (7 Pria dan 1
Wanita), nama-nama korban belum teridentifikasi. Sebahagian rumah penduduk terbakar
habis, sebahagian kecil penduduk mengungsi ke Tual, Maluku Tenggara dengan
menggunakan speed boat, sedangkan yang lainnya menyelamatkan diri ke hutan.
Sabtu, 25 Nopember 2000
Pukul 06.00 WIT, Informasi dari anggota Bankom Kairatu (desa Kristen), kabupaten
Maluku Tengah, bahwa desa tersebut telah diserang perusuh dari dua arah :
- Sebelah Barat : Kearah depan Gedunng Gereja GPM Kairatu dan ke arah Km. 2
- Sebelah Timur : Ke arah depan pasar Kairatu dan lapangan bola Kairatu.
Korban yang baru diidentifikasi adalah :
- Meninggal dunia : Robby Anakotta (27)
- Luka berat : Yulian Wataleruay (21), luka di leher kena spelnter granat.
- Luka ringan :Beberapa orang, belum diketahui jumlah dan namanya.
Diinformasikan juga, bahwa korban harta dan bangunan adalah :
- 1 buah Gedung Gereja di desa Uraur, Kecamatan Kairatu (Gereja GPM) dan
Pastori (rumah Pendeta).
- 1 Gedung Gereja Katholik di Desa Kairatu.
- 1 Gedung Gereja GKPI di desa Kairatu.
- 1 Gedung Sekolah SD Kristen dan rumah guru di desa Uraur.
- Harta benda masyarakat tidak bisa dihitung jumlanhya.
Diinformasikan juga, bahwa Pasukan TNI Yon 731 kabaresi markas Waipo tidak bisa
menuju titik konflik disebabkan jumlah perusuh terlalu banyak dengan menggunakan
senjata standart organik dan granat.
Minggu, 26 Nopember 2000
Informasi yang berkembang di lapangan dari anggota BANKOM ALFA OMEGA, bahwa
warga Kristen yang ada di desa UTTA dan Tanah Baru, kecamatan Seram Timur,
Kabupaten Maluku Tengah TELAH DIPAKSA BERALIH AGAMA KE AGAMA ISLAM.
Informasi ini berdasarkan hasil rekaman pembicaraan antara MUI dengan Camat
Amarlattu, Kecamatan Seram Timur pada ferquency 144.7965 MHz, pada pukul 09.55
WIT. Penduduk Kristen yang dipaksa berpindah agama adalah :
- Desa Tanah Baru, berjumlah 250 orang (120 pria dan 130 wanita), yang pria telah
disunat Desa Utta 375 orang, yang baru diketahui 55 orang wanita dan 77 orang
pria.
- Seluruh aksi penyerangan di Seram Timur dikoordinir oleh Camat Amarlattu,
termasuk pemaksaan untuk berpindah agama. Juga telah diminta dari MUI
Maluku untuk mengirim kain sarung, kopiah dan buku-buku tentang ajaran Islam.
Pukul 20.10 WIT, Penyerangan ke desa Karlumen dari pukul 04.00 sampai dengan pukul
16.00 WIT mengakibatkan :
- 2 Gedung Gereja hangus terbakar
- Korban jiwa seluruhnya 54 orang meninggal, dan yang luka-luka belum
teridentifikasi jumlahnya.
Provided By Masariku Network
Pemaksaan pindah Agama Melanda Maluku
(LAPORAN DARI HARIAN TELEGRAF, MANADO -
Sabtu, 25 Nopember 2000)
Ambon, Telegraf - Aksi penembakan oleh kelompok perusuh masih terus
berlangsung hingga jumat (24/11) kemarin, di Maluku dan membuat Kota Ambon
tetap mencekam. Bersamaan dengan itu, warga Kristen di provinsi bertikai itu,
khususnya yang tinggal di Pulau Seram kini mengadapi gerakan pembersihan Kristen
(Christian Cleansing) dengan pola pemaksaan pindah agama.
Sejumlah warga Kristen dibeberapa desa di Pulau Seram- Maluku sejak enam bulan
terakhir ternyata dipaksa pindah agama dari Kristen ke agama tertentu. Diperkirakan
sudah sekitar 1000 orang warga Kristen di empat di Seram Timur pindah agama
setelah dipaksa dan diancam.
Sementara itu aksi penembakan dan penghadangan hingga kemarin petang masih
berlangsung di Kota Ambon. Suasana Kota Ambon masih mencekam, pasukan
keamanan masih berjaga-jaga.
Seorang lelaki Notje Rafral penumpang angkutan Kota tertembak jumat (24/11) dan
kini dalam keadaan kritis.
Demikian laporan yang diterima Telegraf dari sejumlah tokoh Gereja Maluku Jumat
tadi malam. pemaksaan pindah agama ini sudah terjadi secara massal di tiga Pulau
yakni Seram, Buru dan Bacan. Jumlah yang pindah agama sudah sekitar 40.000
orang, kata Ketua Tim Advokasi Gereja-Gereja Maluku, Sammy Waileury SH
kepada Telegraf jumat tadi malam.
Menurutnya, masalah tersebut sudah dilaporkan kepada Persekutuan Gereja-Gereja
Indonesia (PGI) di Jakarta dan Dewan Gereja-Gereja Se- Dunia. Namun hingga kini
belum ada langkah konkrit dari kedua badan gereja tersebut.
Ditambahkannya, langkah para perusuh di Maluku saat ini sudah masuk pada hal-hal
prinsip azazi yaitu pemaksaan beralih keyakinan. Mereka yang tidak mau beralih
keyakinan atau agama mendapat ancaman.
Sebagai contoh dia menunjuk warga Kristen di Pulau Seram yang terkena pemaksaan
pindah agama, antara lain warga Desa Hatu, Hatumete, Solan, Banvia, Dawang dan
Salas. Data sementara sebanyak 215 warga Desa Solan dan 75 orang Desa Bonvia
terpaksa pindah agama. Sedangkan di Desa Dawang sudah mencapai 300 warga.
"laporan terakhir sudah sekitar 1000 warga Kristen yang pindah agama dibawah di
pesisir Timur Pulau Seram," kata Sammy.
Warga Kristen yang pindah agama ini umumnya terpaksa menurut, setelah dipaksa
dan diancam terusir dari desanya. Sedangkan warga yang tetap bertahan dan tidak
berpindah agama terpaksa mengungsi meningggalkan desanya. Seperti yang dialami
sedikitnya 245 warga Kristen yang menolak pindah agama terpaksa mengungsi ke
Desa bula, Seram Timur.
Para pengungsi Kristen tersebut kini sedang menunggu upaya evakuasi yang sedang
dilakukan oleh sejumlah pemuda jemaat di Seram Timur. "Para pendeta gereja di
Seram kini sedang cari bantuan untuk evakuasi pengungsi Kristen yang terusir dari
desa kelahirannya", katanya lagi.
Selain mengungsi sejumlah warga Kristen yang menolak pindah agama itu juga cukup
banyak yang lari ke hutan-hutan. Mereka ini diduga tidak akan meninggalkan Pulau
Seram dan siap membangun kekuatan untuk mempertahankan tanah kelahirannya.
Ironisnya saat warga Kristen dipulau Seram gelisah dan khawatir pada tindakan
pemaksaan pindah agama, kelompok lain justru menggelar pesta desa-desa
menyambut perpindahan agama sejumlah warga.
Provided By Masariku Network
|