The Cross

Under the Cross

English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Maps
Ambon Info
Statistics
Links

 

  References

  Refferal

  Want to Help?

  Feedback

  Pattimura

 


HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright © 2000
1364283024&
1367286044

 


 

AMBON Berdarah On-Line
About Us


 

 Laporan Konflik dan Islamisasi di Pulau Seram Ambon, 29 November 2000

Masariku Report 124 - Provided By Masariku Network

Kamis, 23 Nopember 2000

Kelompok perusuh dari desa Geser dan Gorong, Kecamatan Seram Timur, Kabupaten Maluku Tengah yang didukung kelompok perusuh yang berasal, dari pulau Kur-Mangur dan Toyando, Kabupaten Maluku Tenggara menyerang penduduk/warga Kristen di desa : Karlumen, Utta, Wurin dan Tansoa. Korban jiwa di desa Karlumen 8 orang (7 Pria dan 1 Wanita), nama-nama korban belum teridentifikasi. Sebahagian rumah penduduk terbakar habis, sebahagian kecil penduduk mengungsi ke Tual, Maluku Tenggara dengan menggunakan speed boat, sedangkan yang lainnya menyelamatkan diri ke hutan.

Sabtu, 25 Nopember 2000

Pukul 06.00 WIT, Informasi dari anggota Bankom Kairatu (desa Kristen), kabupaten Maluku Tengah, bahwa desa tersebut telah diserang perusuh dari dua arah :

  • Sebelah Barat : Kearah depan Gedunng Gereja GPM Kairatu dan ke arah Km. 2
  • Sebelah Timur : Ke arah depan pasar Kairatu dan lapangan bola Kairatu.

Korban yang baru diidentifikasi adalah :

  • Meninggal dunia : Robby Anakotta (27)
  • Luka berat : Yulian Wataleruay (21), luka di leher kena spelnter granat.
  • Luka ringan :Beberapa orang, belum diketahui jumlah dan namanya.

Diinformasikan juga, bahwa korban harta dan bangunan adalah :

  • 1 buah Gedung Gereja di desa Uraur, Kecamatan Kairatu (Gereja GPM) dan Pastori (rumah Pendeta).
  • 1 Gedung Gereja Katholik di Desa Kairatu.
  • 1 Gedung Gereja GKPI di desa Kairatu.
  • 1 Gedung Sekolah SD Kristen dan rumah guru di desa Uraur.
  • Harta benda masyarakat tidak bisa dihitung jumlanhya.

Diinformasikan juga, bahwa Pasukan TNI Yon 731 kabaresi markas Waipo tidak bisa menuju titik konflik disebabkan jumlah perusuh terlalu banyak dengan menggunakan senjata standart organik dan granat.

Minggu, 26 Nopember 2000

Informasi yang berkembang di lapangan dari anggota BANKOM ALFA OMEGA, bahwa warga Kristen yang ada di desa UTTA dan Tanah Baru, kecamatan Seram Timur, Kabupaten Maluku Tengah TELAH DIPAKSA BERALIH AGAMA KE AGAMA ISLAM. Informasi ini berdasarkan hasil rekaman pembicaraan antara MUI dengan Camat Amarlattu, Kecamatan Seram Timur pada ferquency 144.7965 MHz, pada pukul 09.55 WIT. Penduduk Kristen yang dipaksa berpindah agama adalah :

  • Desa Tanah Baru, berjumlah 250 orang (120 pria dan 130 wanita), yang pria telah disunat Desa Utta 375 orang, yang baru diketahui 55 orang wanita dan 77 orang pria.
  • Seluruh aksi penyerangan di Seram Timur dikoordinir oleh Camat Amarlattu, termasuk pemaksaan untuk berpindah agama. Juga telah diminta dari MUI Maluku untuk mengirim kain sarung, kopiah dan buku-buku tentang ajaran Islam.

Pukul 20.10 WIT, Penyerangan ke desa Karlumen dari pukul 04.00 sampai dengan pukul 16.00 WIT mengakibatkan :

  • 2 Gedung Gereja hangus terbakar
  • Korban jiwa seluruhnya 54 orang meninggal, dan yang luka-luka belum teridentifikasi jumlahnya.

Provided By Masariku Network



Pemaksaan pindah Agama Melanda Maluku

(LAPORAN DARI HARIAN TELEGRAF, MANADO -
Sabtu, 25 Nopember 2000)

Ambon, Telegraf - Aksi penembakan oleh kelompok perusuh masih terus berlangsung hingga jumat (24/11) kemarin, di Maluku dan membuat Kota Ambon tetap mencekam. Bersamaan dengan itu, warga Kristen di provinsi bertikai itu, khususnya yang tinggal di Pulau Seram kini mengadapi gerakan pembersihan Kristen (Christian Cleansing) dengan pola pemaksaan pindah agama.

Sejumlah warga Kristen dibeberapa desa di Pulau Seram- Maluku sejak enam bulan terakhir ternyata dipaksa pindah agama dari Kristen ke agama tertentu. Diperkirakan sudah sekitar 1000 orang warga Kristen di empat di Seram Timur pindah agama setelah dipaksa dan diancam.

Sementara itu aksi penembakan dan penghadangan hingga kemarin petang masih berlangsung di Kota Ambon. Suasana Kota Ambon masih mencekam, pasukan keamanan masih berjaga-jaga.

Seorang lelaki Notje Rafral penumpang angkutan Kota tertembak jumat (24/11) dan kini dalam keadaan kritis.

Demikian laporan yang diterima Telegraf dari sejumlah tokoh Gereja Maluku Jumat tadi malam. pemaksaan pindah agama ini sudah terjadi secara massal di tiga Pulau yakni Seram, Buru dan Bacan. Jumlah yang pindah agama sudah sekitar 40.000 orang, kata Ketua Tim Advokasi Gereja-Gereja Maluku, Sammy Waileury SH kepada Telegraf jumat tadi malam.

Menurutnya, masalah tersebut sudah dilaporkan kepada Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) di Jakarta dan Dewan Gereja-Gereja Se- Dunia. Namun hingga kini belum ada langkah konkrit dari kedua badan gereja tersebut.

Ditambahkannya, langkah para perusuh di Maluku saat ini sudah masuk pada hal-hal prinsip azazi yaitu pemaksaan beralih keyakinan. Mereka yang tidak mau beralih keyakinan atau agama mendapat ancaman.

Sebagai contoh dia menunjuk warga Kristen di Pulau Seram yang terkena pemaksaan pindah agama, antara lain warga Desa Hatu, Hatumete, Solan, Banvia, Dawang dan Salas. Data sementara sebanyak 215 warga Desa Solan dan 75 orang Desa Bonvia terpaksa pindah agama. Sedangkan di Desa Dawang sudah mencapai 300 warga. "laporan terakhir sudah sekitar 1000 warga Kristen yang pindah agama dibawah di pesisir Timur Pulau Seram," kata Sammy.

Warga Kristen yang pindah agama ini umumnya terpaksa menurut, setelah dipaksa dan diancam terusir dari desanya. Sedangkan warga yang tetap bertahan dan tidak berpindah agama terpaksa mengungsi meningggalkan desanya. Seperti yang dialami sedikitnya 245 warga Kristen yang menolak pindah agama terpaksa mengungsi ke Desa bula, Seram Timur.

Para pengungsi Kristen tersebut kini sedang menunggu upaya evakuasi yang sedang dilakukan oleh sejumlah pemuda jemaat di Seram Timur. "Para pendeta gereja di Seram kini sedang cari bantuan untuk evakuasi pengungsi Kristen yang terusir dari desa kelahirannya", katanya lagi.

Selain mengungsi sejumlah warga Kristen yang menolak pindah agama itu juga cukup banyak yang lari ke hutan-hutan. Mereka ini diduga tidak akan meninggalkan Pulau Seram dan siap membangun kekuatan untuk mempertahankan tanah kelahirannya.

Ironisnya saat warga Kristen dipulau Seram gelisah dan khawatir pada tindakan pemaksaan pindah agama, kelompok lain justru menggelar pesta desa-desa menyambut perpindahan agama sejumlah warga.


Provided By Masariku Network


Received via email from:
Peter by way of PJS
Copyright © 1999-2000  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/ambon67
Send your comments to alifuru67@egroups.com