The Cross

Under the Cross

English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Maps
Help Ambon
Statistics


HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright © 2000
1364283024&
1367286044

 


 

AMBON Berdarah On-Line
About Us


Kace Riry, SH: Konflik Maluku Adalah Kejahatan HAM

Ambon, Siwalima - Berbagai tindak kejahatan yang muncul selama konflik bersenjata di Maluku ini bukan lagi suatu tindak pidana murni tapi merupakan kejahatan Hak Asasi Manusia (HAM) yang sengaja diskenariokan para elite politik nasional, baik sipil maupun militer Indonesia untuk menghabiskan manusia-manusia beridentitas etnis Maluku.

"Hendaknya para elit Kristen lokal harus memilahkan persoalan Maluku ini secara tegas. Bahwa sesungguhnya skenario kejahatan yang dibuat para elite nasional baik sipil maupun militer Indonesia, bukan lagi tindak pidana murni tapi merupakan kejahatan-kejahatan HAM yang dibenci dunia saat ini. Dan sesungguhnya umat Muslim lokal maupun Kristen di Maluku telah disembelih secara sia-sia oleh mereka demi kepentingan politiknya?

Demikian dikemukakan Kace Riry, SH, staf pengajar pada Fakultas Hukum Unpatti, yang dihubungi Sabtu berkaitan dengan maraknya perbincangan kasus-kasus pelanggaran HAM belakangan ini.

Dikatakan, selama kurun waktu 21 bulan pertikaian bersenjata di daerah ini, ia tidak melihat komunitas Muslim maupun Kristen terutama di lapisan grassroot tidak mengerti apa yang dicapai dari konflik ini. Dikatakan, kalau kedua pihak ingin memisahkan Maluku dari RI tapi tidak ada dukungan dari luar negeri. Kalaupun ada, itu berada ditangan Belanda tapi tak mungkin dilakukan. "Kalau dia nekad lakukan berarti dia ingin menghancurkan Indonesia, dan rakyat Maluku punya andil besar dalam mendirikan bangsa ini kata Riry, sambil menyatakan lebih lanjut. "Kalau dikatakan umat Islam setuju dengan konflik ini karena ingin mendirikan negara Islam, nyatanya sampai sekarang Presiden Gus Dur menantang dengan keras. Kalau dikatakan umat Kristen ingin merdeka dengan menuding sebagai antek-antek RMS, mana buktinya. Kalau memang betul, apa arti kemerdekaan bagi orang Kristen di sini sementara orang Kristen di daerah lain Indonesia saja tidak pernah membicarakannya. Jadi orang-orang Islam maupun Kristen di Maluku ini sebenarnya semua telah menjadi tumbal sia-sia tegas Riry.

Jika ingin menyelesaikan konflik Maluku, perwakilan Komnas di Ambon harus berani menyikapinya dengan serius persoalan-persoalan HAM yang terjadi di wilayah ini. Untuk itu keberadaan KPMM harus bisa berfungsi sebagai mediator untuk memfasilitasi kedua kelompok yang disuruh bertikai dan hasilhasil mediasi itu perlu disampaikan kepada masyarakat secara terbuka.

Kedua KPMM harus bisa melepaskan diri dari pola-pola yang dilakukan oleh pemerintah (daerah) yang cenderung mengikuti saja kemauan pihak perekayasa. Ketiga harus mendengar aspirasi dari kalangan bawah, untuk mengantisipasi terjadinya kejahatan HAM lagi. Juga KPMM harus berupaya menghilangkan stigma-stigma pembenaran diri terhadap berbagai kejahatan. (mg5)  


Received via email from: Alifuru67@egroups.com

Copyright © 1999-2000  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/ambon67
Send your comments to alifuru67@egroups.com