The Cross
Under the Cross

English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Maps
Help Ambon
Statistics
HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright ©
1999/2000 -
1364283024 &
1367286044

 

AMBON Berdarah On-Line
About Us

 
Siwalima Report -
Provided By Masariku Network & Harian Umum Siwalima Ambon

Edisi Selasa 31 Oktober 2000

 Pengungsi di Kairatu Terancam Kelaparan

Ambon, Siwalima - Masyarakat Kairatu dan Ahiolo, Kecamatan Kairatu, Maluku Tengah, kini membutuhkan uluran tangan Satkorlak dan Satlak Tingkat II Maluku Tengah (Malteng) untuk segera memasok bantuan beras bagi para pengungsi di kedua tempat. Diketahui, akibat penyerangan yang dilakukan para perusuh beberapa waktu lalu, warga masyarakat kedua daerah kini terancam kelaparan karena lari ke pegunungan dengan persediaan bahan makanan terbatas. Dua tokoh masyarakat masing-masing Marten Kisya dari Kairatu dan Gustaf Lamena dari desa Ahiolo, yang dihubungi secara terpisah, beberapa hari lalu di Ambon mengatakan, kondisi kedua masyarakat kini sangat memprihatinkan.

Karena itu, mereka mengharapkan bantuan itu agar dipercepat. Menurut Marthen Kisya, pengungsi Kairatu kini terpaksa membuat rumah-rumah kecil sepanjang daerah menuju pengunungan Kairatu untuk berlindung, karena tempat kediaman mereka semula belum memungkinkan mereka kembali. Lagi pula bila mereka kembali, mereka tak bisa berhubungan langsung ke Waipirit maupun ke daerah arah timur menuju Masohi, karena mereka dikelilingi oleh musuh-musuh. Menurut dia, meski warga kini tinggal jauh dari lokasi konflik, namun persediaan makanan sama sekali tidak ada. "Yang jelas warga Kairau tidak mungkin mengandalkan makanan kebun seperti kasbi, keladi dan pisang, karena persediaan yang dimiliki oleh beberapa desa pegunungan tidak mencukupi, dan saat ini mereka belum juga panen," ujar Marthen, sembari mengharapkan pemerintah daerah secepatnya membantu warga.

Namun menurut dia, dengan beras OPK Yayasan Manusela yang dipasok saat itu ikut mengatasi kesulitan warga Kairatu dan sekitarnya yang terancam kelaparan. Toh begitu, jumlah tersebut diperkirakan hanya bertahan beberapa hari saja karena jumlah pengungsi cukup besar. Lain lagi dengan Gustaf Lamena yang dihubungi secara terpisah mengungkapkan, dengan serangan mendadak yang dilakukan warga Hualoi dan para jihad ke Desa Ahiolo, beberapa waktu lalu, kini 90 persen rumah penduduk, Gereja dan Sekolah Dasar telah hancur. Akibatnya, warga kini mengungsi ke beberapa desa tetangga yang kondisi ekonominya tidak mungkin dipaksakan menampung warga Ahiolo dengan jumlah penduduk sedikitnya 500 jiwa itu. (fan)

From : Izaac Tulalessy - Wartawan Harian Umum Siwalima Ambon    

Received via e-mail from : Alifuru67@egroups.com 


Copyright © 1999-2000 
- Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/alifuru67
Send your comments to alifuru67@egroups.com