Pernyataan sikap APII Berlin

Ditujukan kepada :
Aparat Penyelenggara Negara, dan
seluruh rakyat Indonesia.

Salam Keprihatinan Nasional,

Hari berganti hari, bulan dan tahun terus berjalan, tak terasa kini kita hampir sampai titik peringatan hari jadi Republik tercinta. Sebentar lagi 17 Agustus 1996, genap 51 tahun usia pencanangan die kedaulatan rakyat, kemerdekaan dan kebebasan. Dalam rentang waktu, yang tidak singkat itu, perjalanan negara bagaikan proses pertumbuhan dari jabang bayi yang belajar merangkak, jalan dan berharap bisa segera berlari-lari. Bahkan, pernah jatuh terjungkal dengan jidat berdarah membentur jidat saudaranya yang lain. Eksperimen sistem politik, UUD, kepartaian, tafsir ideologi dst. ternyata bukan sesuatu yang gampang dan gratis. Ada harga, yang teramat mahal, yang musti dibayar oleh segenap lapisan rakyat. Korban, korban dan sampai kini, tetap ada korban berjatuhan.

Ada berjuta impian dan harapan, bahwa setelah sekian lama rentang masa yang identik dengan tempo tempaan menghadapi tantangan jaman, maka kini sudah waktunya si jabang bayi itu menjadi dewasa, mandiri dan tahu menggunakan akal budinya. Tetapi apa kenyataannya? Ternyata tidak. Si jabang bayi tetap mentukan sikap-moral politik-nya sendiri. Makan harus disuapi, cuci tangan kaki dan tidur. Jika membandel, pastilah ada bilur-bilur rotan di sekujur tubuhnya, penjara dan atau mati dengan cara yang sangat mengenaskan.

Kini, saudara-saudara kita warga PDI telah mengalami kegetiran sejarah. 27 Juli 1996 terjadi tragedi yang menelan banyak korban di antara mereka. Kantor DPP Jl. Diponegoro diserbu oleh gerombolan anasir primitif yang di back up tentara. Yel-yel "hidup demokrasi.....rechstaat" dalam keseharian mimbar bebas mereka berganti dengan erangan kesakitan dan teriak kemuakan. Ide dihadapi dengan bayonet.

Oleh karenanya, kami para pemuda/i Indonesia yang terhimpun dalam Aliansi Pemuda/i Independen Indonesia-Berlin, setelah melihat kenyataan pahit tersebut merasa perlu dan wajib menyatakan bela sungkawa dan solidaritas. Kami adalah sama seperti kalian, pewaris sah Republik yang sedang di-anak tiri-kann. Sekali lagi, dengan ini kami menyatakan dukungan terhadap DPP PDI di bawah pimpinan Megawati Sukarnoputri.

Khusus, kepada para penyelenggara negara di Jakarta, kami menuntut untuk segera mengambil tindakan:

  1. Menghentikan pendekatan keamanan
  2. Menghentikan intervensi terhadap partai politik
  3. Segera membentuk Tim Pencari Fakta yang bebas dan mandiri
  4. Mengambil tindakan hukum terhadap penanggungjawab keamanan ibukota
  5. Dan, sebagai pertanggungan jawab secara politik, sudah semestinya MPR RI segera memanggil Presiden Mandataris untuk dimintai keterangan dan pertanggung jawabannya.

Sudah tidak ada lagi waktu. Kini saatnya segera memulai kehidupan bernegara yang dewasa, modern dan rasionil.

Berlin, 29 Juli 1996
APII Berlin


Kembali ke Daftar Isi