The Cross
Under the Cross

English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Pattimura
Maps
Ambon Info
Help Ambon
Statistics
Links
References
Referral

HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright ©
1999/2000 -
1364283024
& 1367286044


Ambon Island 

 

AMBON Berdarah On-Line
About Us

 

 

  Ambon Island

  Ambon City

 

 

   Latupatti

  Want to Help?

Jawa Pos
Minggu, 06/05/2001 - 22:32 WIB
Mengunjungi Pondok Laskar Jihad setelah sang Komandan Ditangkap
Markas Sepi, Kantor Direnovasi

Penangkapan Panglima Laskar Jihad Jafar Umar Thalib oleh Mabes Polri langsung berdampak terhadap aktivitas Pondok Ihya Ussunnah yang diasuhnya. Namun, semua santri masih ngaji dan salat berjamaah seperti biasa.

Situasi markas Laskar Jihad Forum Komunikasi Ahlus Sunnah wal Jamaah (FKAWJ) di Jalan Kaliurang, Dusun Degolan, Ngagglik, Sleman, kemarin tampak sunyi. "Semua ke Jakarta," jelas Haris, santri di Pondok Ihya Ussunnah, kemarin.

Di kantor FKAWJ, tak tampak seorang pun pimpinan FKAWJ. Ketua FKAWJ Ayip Syafruddin Psi sedang di Jakarta. Sekretaris Umum Ir Ma’ruf Bachrum tengah berkunjung ke Makassar. Koordinator Divisi Advokasi Abdul Fattah SH juga ke Jakarta, diduga untuk membela Jafar. Hanya santri bernama Haris yang bisa ditemui. "Semua tak ada," kata Haris.

Spanduk tanda kantor FKAWJ juga tak ada lagi. Dicopot. Jadinya, rumah sederhana persis di tepi gang itu tak lagi menyisakan tanda kantor pusat FAKWJ. Penampilannya mirip rumah penduduk biasa.

Namun, meski dari luar tampak lengang, di dalam ada "kegiatan". Haris sedang sibuk memindahkan barang-barang inventaris kantor. Dikatakannya, ruang kantor berukuran 3 x 6 meter itu sedang direnovasi. Sekat tripleks yang selama ini memisahkan ruang tamu dan ruang rapat dihilangkan, diganti meja plus kursi kayu. Di atas meja, tampak dua komputer dan sebuah telepon. Kertas berserakan di lantai. Di belakang meja, tampak white board yang mencatat jadwal kegiatan.

Para santri juga sibuk menyiapkan ruang pimpinan. Tiga kamar yang berimpitan dengan pintu masuk direncanakan menjadi ruang pimpinan. Di pintu kamar itu, juga sudah ada tulisan "ruang pimpinan". "Rencananya, yang depan untuk resepsionis. Yang itu untuk rapat. Itu untuk kamar pimpinan," kata Haris sambil menunjuk tiga kamar di sisi timur.

Suasana di luar kantor juga tampak biasa. Warga setempat, khususnya santri, tetap melakukan kegiatan rutin. Pagi kemarin, 60 santri di sana tetap mengaji dan mengkaji Alquran. Di antara ke-60 santri itu, 20 masih anak-anak. Mereka berasal dari Ambon, korban pertikaian. Sehabis menjalankan salat subuh, santri "melaporkan" hafalannya kepada ustad. Selepas ngaji, anak-anak tampak bermain dan bercanda penuh keceriaan di kompleks pondok.

Ketaatan dan pemahaman para santri FKAWJ atas ajaran Islam, tampaknya, cukup kuat. Buktinya, saat azan asar menggema dari Masjid Utsman bin Affan, santri dan keluarga-keluarga FKAWJ yang tinggal di sekitar masjid bergegas ke masjid. Mereka langsung mengambil baju gamis dan kopiah, meninggalkan pekerjaan. "Ayo, salat asar dulu," kata seorang santri. (jpnn)


Copyright © 1999-2001  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/maluku67
Send your comments to alifuru67@egroups.com