|
|
Rabu, 09/05/2001 - 23:08 WIB KORSERSE Mabes Polri kemarin mengembangkan penyelidikan dan penyidikan kasus Maluku. Sesudah memeriksa Panglima Laskar Jihad Jafar Umar Thalib, penyidik Polri menginterogasi guru besar FISIP UI Prof Dr Thamrin Amal Tamagola. Tapi, penyidikan tidak didasarkan pada penyelidikan Polda Maluku. Menurut Kadispenum Mabes Polri Kombes Pol Timbul Sianturi, Thamrin disidik karena diadukan oleh mantan Menko Polkam Jenderal (pur) Wiranto. Lho kok? Timbul menjelaskan, Wiranto mengadukan Thamrin karena berita di sebuah media cetak Maluku dinilai mendiskreditkan dirinya. Saat menuju ke ruang pemeriksaan, Thamrin mengaku pemeriksaan Polri memang terkait pemberitaan yang menyinggung dugaan keterlibatan Jenderal Wiranto, Letjen Djaja Suparman, Letjen Saudi Marasabessy, dan Letjen Sudi Silalahi pada kasus Maluku. Didampingi pengacara Irianto SH, Thamrin membantah telah mendiskreditkan Wiranto. "Saya tidak pernah diwawancarai media itu dan tidak pernah pula menyebut nama-nama dalang kerusuhan Maluku," terang dia kepada pers. Judul berita edisi 4 Agustus 2001 pada media tersebut memang bombastis: Di Washington, Thamrin Amal Tomagola Bicara Blak-blakan. Wiranto, Djaja, Sudi dan Marasabessy di Balik Rusuh Maluku." Diakui Thamrin, dirinya memang menemui para staf Deplu, Kongres, senator, dan ornop AS di Washington. "Tapi, saya tidak menyebut nama." (dra)
|