|
|
From: "Joshua Latupatti" <joshualatu@hotmail.com> BEBERAPA CATATAN DARI AMBON/MALUKU Salam Sejahtera! Saudara-saudara sebangsa, Perkembangan ke arah ‘rekonsiliasi’ Pela-Gandong, Salam-Sarani, terlihat cukup menggembirakan! "Kesepakatan Langgur" merupakan "langkah awal" yang memuaskan! Walaupun perjalanan masih panjang, kita sama tahu, bahwa "sebuah perjalanan panjang, dimulai dengan satu langkah", dan itu sudah dilakukan di Langgur! Dengan sendirinya, pihak-pihak yang "tidak" menghendaki terciptanya kerukunan kembali antar warga Maluku,Salam-Sarani, akan berusaha mati-matian untuk kembali "meresahkan dan merusuhkan" warga Ambon/Maluku! Bersama dengan munculnya beberapa laporan situasi di sekitar Ambon/Maluku dan Maluku Utara, saya terajak untuk memberikan sekedar gambaran umum tentang perkembangan situasi akhir-akhir ini! Source CRISIS CENTRE DIOCESE OF AMBOINA 2. VICTIM IN WANATH – Wanath is a moslem hamlet not far from the larage Moslem village of Hitu on the North coast of the island of Ambon. The executive Secretary of the moslem Majelis Ulama Indonesia (MUI), Malik Selang, declared to "Suara Maluku" newspaper that in the evening of March 15 a wedding took place in Wanath, during which there arose a conflict between several youths. This resulted in the death of one young man, being stabbed. Jakarta based Newspaper "Kompas" mentions his name as Nyon Nunlehu, resident of Hitu. Hitu was enraged and came to attack Wanath. They burned down several houses, but there was no mentioning of any further casualties. The Wanath residents fled to the military quarters at Waiheru to the south, on the northern coast of the bay. This happening might be seen as an indication of rapidly deteriorating sense of morality: killing and burning have become the common way of quarreling and taking revenge. SOURCE KOMPAS Arus pengungsi akibat ketegangan di Kecamatan Leihitu, Pulau Ambon (Maluku Tengah), Kamis malam (15/3) hingga Jumat sore (16/3) terus bertambah, dan saat ini mereka dievakuasi ke asrama Kompi B Yonif 733 di Desa Waiheru, Kecamatan Baguala (Kodya Ambon). "Pengungsi hingga Sabtu siang (17/3), tercatat 951 jiwa. Namun, saat kunjungan pada Minggu siang, melonjak menjadi 1.000-an jiwa, namun jumlah data pasti masih didata petugas Satkorlak PB Maluku yang menyalurkan bantuan ke Waiheru," katanya. JOSHUA: SOURCE JAKARTA POST LANGGUR, Maluku (JP): About 1500 representatives from Maluku at the end of a five-day reconciliation dialog here have agreed to continue peace efforts in a bid to end the prolonged sectarian clashes. ….. The representatives from Muslim groups in Ambon at first choose to reject the agreement as an expression of their fear that if they went home with the agreement, it could endanger their lives. "We in the local Muslim Student Association (HMI) underline that if we (unilaterally) sign up to the agreement then we could be rejected by our members," local HMI chief Hatab Kilbaren said at the forum. JOSHUA: SOURCE THE ECONOMIST Siwalima daily reported Tuesday that a group of Muslim lawyers have announced their readiness to defend the daily’s editorial staff (perceived to be dominated by Christians) from an accusation by a Muslim leader, Thamrin Ely, who accused the daily of defamation. The daily alleged he was not taking his parliamentary duties seriously but instead socializing. JOSHUA: SOURCE THE ECONOMIST Suara Maluku daily reported Tuesday that the local leaders and head of villages in Wahai sub-District, Northern Seram, of both Muslim and Christian faiths decided late last month to reject the presence of the Laskar Jihad. The Central Maluku military commander Lt. Col. Alfa Narande hailed the decision, saying it would pave the way to reconciliation and recommended that this example be followed. JOSHUA: SOURCE THE ECONOMIST On 13 March, 52 Christian families (221 people) returned to Bacan Island from Tobelo. The North Maluku Governor and the North Maluku district head received the returnees, who have been accommodated in barracks, which have 50 rooms and 10 bathrooms. JOSHUA: Bagaimana saya tidak kuatir, jika BARAK PENGUNGSI DI MALUKU UTARA RUSAK BERAT, KARENA DIRUSAKKAN OLEH PENDUDUK YANG TIDAK MENGUNGIS, DI BAWAH PENGAWASAN APARAT, SEMENTARA BAPAK GUBERNUR, MUHYI EFFENDIE MENGATAKAN TIDAK TAHU (belum menerima laporan)??? SOURCE MASARIKU NETWORK Data Jumlah Orang Yang Beralih Agama dari Kristen ke Muslim: JOSHUA: SOURCE MASARIKU NETWORK 1. Bapak LANONG asal keturunan cina, hampir semua barang miliknya di jarah termasuk 1 buah gudang beras yang di bongkar. 2. PLN Kobisonta, alat-alat penting listrik dijarah termasuk 1 buah dinamo star ukuran 100 Kg dan 1 buah motor dinas PLN ( YAMAHA) serta 1 buah gudang PLN dijarah, diperkirakan kerugian ratusan juta rupiah. 3. Tambak Udang Arara, Banyak alat-alat penting dijarah termasuk 1 buah gudang di bongkar. JOSHUA: SOURCE MASARIKU NETWORK Tibanya Pasukan Jihad di Kecamatan Wahai pada tanggal 17 Januari 2001, diangkut dengan Long Boat dari kecamatan Bula olah Saudara MUSTAFA KIHALI Keponakan Kepala Desa Kobi Sadar. Tibanya Pasukan Jihad didesa Kobi Sadar pada tanggal 22 Januari 2001 diangkut dari kecamatan Bula oleh Saudara UPANG menantu Sekretaris desa Kobi Sadar dengan mempergunakan Long Boat, Pasukan Jihad yang beroprasi dikecamatan Wahai dipimpin oleh Hi. TALIB KAPAELU mantan kepala desa Jote dan juga mantang anggota DPRD Tingkat II Maluku Tengah selama 2 periode. Pasukan Jihad ditampung dirumah sekretaris desa Kobi Sadar. JOSHUA: SOURCE MASARIKU NETWORK
JOSHUA: SOURCE MASARIKU NETWORK JOSHUA: SOURCE MASARIKU NETWORK JOSHUA: Dari cuplikan berita di bawah ini, anda dapat melihat sendiri, bahwa PROYEK SUNAT KARBITAN itu memiliki TIM KHUSUS, dan malah mendatangkan 2 DOKTER DARI MALAYSIA! Saya ‘sengaja’ membesarkan nama-nama anggota tim SUNAT KARBITAN tersebut, supaya anda mudah menemukan mereka!! Di sana juga ada CAMAT menjadi SPONSOR, dan APARAT YONIF 511-BRAWIJAYA yang MENGAWAL, agar warga Korban ISLAMISASI PAKSA tidak bisa melarikan diri!!! Anda bisa melihat dari contoh ini, bahwa ketika saatnya "memungkinkan", baik "aparat", "pejabat" dan malah "dokter", bisa berubah menjadi "laskar jahad", dan bersatu membentuk sebuah TIM BIADAB! Kita sudah mendengar adanya "partisipan kerusuhan dari luar", se perti dari "Pakistan", "Afganistan", "Arab", "Moro", dll,sekarang kita dihadapkan lagi dengan DUA anggota "tim biadab" dari negeri tetangga "MALAYSIA"!!! Biarlah saya mengakhiri komentar saya kali ini dengan sebuah pertanyaan: "SIAPAKAH SEBENARNYA PERUSUH DAN PENGHIANAT BANGSA INDONESIA??? Salam Sejahtera!!! JL. SOURCE MASARIKU NETWORK Date 2001-03-19 Waktu itu ada juga banyak orang muslim yang mengawasi. Selain itu ada pula aparat keamanan dari YONIF 511 BRAWIJAYA. Umumnya mereka datang dari Labuha. Pada hari pelaksanaan sunat masal kami melihat ada enam orang DOKTER yang bertugas melaksanakannya. Mereka yang datang dari Labuha menginformasikan bahwa diantara para dokter ada DUA ORANG YANG DATANG DARI MALAYSIA. Sementara tiga orang lainnya adalah DOKTER DARI JAWA. Tiga orang dokter dari jawa ini biasanya dipanggil DOKTER RUDY, DOKTER SUPIRMAN, DAN DOKTER VINA {wanita}. Selain itu ada juga satu dokter dari kecamatan Bacan, yang biasanya dipanggil DOKTER MATO. Selain para dokter, kami juga mengenali MANTRI AZHAR dari desa Bosuwa yang membantu proses penyunatan. Dokter yang dari Jakarta sepertinya DOKTER TENTARA, karena kedua lelaki itu mengenakan CELANA LORENG. Karena jumlah tenaga dokter ada enam orang, makanya proses penyunatan berlangsung sekali untuk enam orang. Proses penyunatan masal dilangsungkan di Balai Desa Lata-Lata yang saat diserang tak seluruhnya terbakar. Mereka memanggil setiap orang secara bergilir untuk disunat. Kami sendiri saat menemui dokter, kami disuruh buka celana dan kemudian naik ke tempat tidur. Kemaluan kami kemudian disuntik dengan obat pemati rasa. Selanjutnya ujung kemaluan dipotong dengan peralatan dokter, baru kemudian dibersihkan. Dari cerita kami mengetahui bahwa para wanita juga disunat, hanya caranya berbeda. Umumnya mereka disuruh tidur di tikar setelah memasuki balai desa. Kemudian kemaluan mereka dibersihkan, dan selanjutnya klitorisnya disayat dengan menggunakan silet. Sekitar 200 orang perempuan disunat saat itu. Demikian pula orang tua yang berambut putih, serta anak-anak juga disunat. Jumlah jiwa Lata-Lata sendiri sekitar 1500 orang.. Jumlah kepala keluarga 268 KK. Kami mengetahui itu sewaktu pembagian beras, dan datanya ada pada sekretaris desa. Setelah penyunatan masing-masing kami diberi nama Muslim, yang diumumkan di depan pos aparat. Ayah saya {Marnes} diganti namanya menjadi Abdul Karim Garera. Sedangkan ibu saya diganti namanya menjadi Nurhajijah. Pemberian nama Islam dilakukan oleh petugas pengurusan agama dari kantor agama kecamatan Labuha. BAPAK CAMAT sendiri baru datang ketika dilangsungkan doa salamat untuk sunat. Dia datang membawa tiga ekor sapi untuk merayakan penyunatan masal. Beberapa hari setelah penyunatan ada yang terinfeksi dan kemudian dibawa ke rumah sakit labuha. atara lain rudy, nelson, arni, rones dll. Bahkan ada yang dirawat sampai dua bulan. . Selesai disunat pada kami diberikan songko/peci dan sarung baru. Untuk yang wanita diberikan sajadah, tikar sembahyang. Diajarkan pula cara sembahyang, yang pertama dengan mengucapkan takbir. Selain sunat masal diadakan pula perkawinan ulang secara islam dalam bentuk masal . Setelah penyunatan ada aparat keamanan yang menganjurkan untuk tidak memakan ikan dan sayur-sayuran. Sementara dokter sendiri menganjurkan untuk memakannya. Karena itu banyak diantara kami yang tidak memakan ikan dan sayuran selama kurang lebih dua minggu. Received via email from: Alifuru67@egroups.com |