The Cross
Under the Cross

English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Pattimura
Maps
Ambon Info
Help Ambon
Statistics
Links
References
Referral

HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright ©
1999/2000 -
1364283024
& 1367286044


Ambon Island 

 

AMBON Berdarah On-Line
About Us

 

 

  Ambon Island

  Ambon City

 

 

   Latupatti

  Want to Help?

From: "Joshua Latupatti" <joshualatu@hotmail.com>
Date: Wed, 21 Mar 2001 14:40:43

BEBERAPA CATATAN DARI AMBON/MALUKU
download artikel     Tanggapan-tanggapan Joshua Lainnya 

Salam Sejahtera!

Saudara-saudara sebangsa,

Perkembangan ke arah ‘rekonsiliasi’ Pela-Gandong, Salam-Sarani, terlihat cukup menggembirakan! "Kesepakatan Langgur" merupakan "langkah awal" yang memuaskan! Walaupun perjalanan masih panjang, kita sama tahu, bahwa "sebuah perjalanan panjang, dimulai dengan satu langkah", dan itu sudah dilakukan di Langgur!

Dengan sendirinya, pihak-pihak yang "tidak" menghendaki terciptanya kerukunan kembali antar warga Maluku,Salam-Sarani, akan berusaha mati-matian untuk kembali "meresahkan dan merusuhkan" warga Ambon/Maluku! Bersama dengan munculnya beberapa laporan situasi di sekitar Ambon/Maluku dan Maluku Utara, saya terajak untuk memberikan sekedar gambaran umum tentang perkembangan situasi akhir-akhir ini!

Source CRISIS CENTRE DIOCESE OF AMBOINA
Date 2001-03-17
THE SITUATION IN AMBON / MOLUCCAS - Report no. 149
Ambon, March 17, 2001

2. VICTIM IN WANATH – Wanath is a moslem hamlet not far from the larage Moslem village of Hitu on the North coast of the island of Ambon. The executive Secretary of the moslem Majelis Ulama Indonesia (MUI), Malik Selang, declared to "Suara Maluku" newspaper that in the evening of March 15 a wedding took place in Wanath, during which there arose a conflict between several youths. This resulted in the death of one young man, being stabbed. Jakarta based Newspaper "Kompas" mentions his name as Nyon Nunlehu, resident of Hitu. Hitu was enraged and came to attack Wanath. They burned down several houses, but there was no mentioning of any further casualties. The Wanath residents fled to the military quarters at Waiheru to the south, on the northern coast of the bay. This happening might be seen as an indication of rapidly deteriorating sense of morality: killing and burning have become the common way of quarreling and taking revenge.

SOURCE KOMPAS
Date 2001-03-19
Pengungsi Akibat Ketegangan di Leihitu Bertambah

Arus pengungsi akibat ketegangan di Kecamatan Leihitu, Pulau Ambon (Maluku Tengah), Kamis malam (15/3) hingga Jumat sore (16/3) terus bertambah, dan saat ini mereka dievakuasi ke asrama Kompi B Yonif 733 di Desa Waiheru, Kecamatan Baguala (Kodya Ambon). "Pengungsi hingga Sabtu siang (17/3), tercatat 951 jiwa. Namun, saat kunjungan pada Minggu siang, melonjak menjadi 1.000-an jiwa, namun jumlah data pasti masih didata petugas Satkorlak PB Maluku yang menyalurkan bantuan ke Waiheru," katanya.

JOSHUA:
Seperti yang terbaca di atas, Kampung "Wanath" adalah Kampung "Islam", tidak jauh dari Desa Muslim Hitu! Penduduk Kampung Wanath umumnya adalah "Muslim pendatang asal Buton, Sulawesi Tenggara! Bukannya saya bersyukur dengan kejadian ini, tetapi kejadian penyerangan Kampung Muslim Wanath ini "mendukung" pernyataan saya semula, bahwa warga asal Buton, tidaklah merupakan pengecualian, walaupun me reka "Muslim"! Walaupun dengan mengabaikan ‘kenyataan’ bahwa warga BBM adalah "tumbal pemanas umat Islam", saya dapat katakan bahwa, "Warga Kristen Ambon/Maluku bukanlah satu-satunya alasan bagi pengungsian warga BBM dari Ambon/Maluku"!!!

SOURCE JAKARTA POST
Date 2001-03-20
Maluku dialog ends with peace commitment

LANGGUR, Maluku (JP): About 1500 representatives from Maluku at the end of a five-day reconciliation dialog here have agreed to continue peace efforts in a bid to end the prolonged sectarian clashes. ….. The representatives from Muslim groups in Ambon at first choose to reject the agreement as an expression of their fear that if they went home with the agreement, it could endanger their lives. "We in the local Muslim Student Association (HMI) underline that if we (unilaterally) sign up to the agreement then we could be rejected by our members," local HMI chief Hatab Kilbaren said at the forum.

JOSHUA:
Kejadian kecil di dalam "Pertemuan Baku-Bae Langgur" ini, memberikan gambaran umum tentang sikap dari sebagian besar warga Muslim Ambon/Maluku, bahwa "mereka bukannya tidak mau berbaikan dengan warga Kristen Ambon/Maluku, tapi mereka takut bahwa "baku-bae" ini akan membuat "jiwa mereka terancam"!!! Saya tidak perlu mengatakan kepada anda, dari mana saja kemungkinan "ancaman bunuh" itu berasal! Yang pasti, bukan dari warga Kristen Ambon/Maluku! Kesepakatan Langgur ini juga membuktikan "DUSTA laskar penjarah kebenaran", bahwa "WAKIL-WAKIL KRISTEN TIDAK BERSEDIA MENANDATANGANI KESEPAKATAN DAMAI, DI DALAM KERANGKA NKRI"!!!

SOURCE THE ECONOMIST
Date 2001-03-19
OCHA Consolidated Situation Report No. 15, 09 - 16 March 2001

Siwalima daily reported Tuesday that a group of Muslim lawyers have announced their readiness to defend the daily’s editorial staff (perceived to be dominated by Christians) from an accusation by a Muslim leader, Thamrin Ely, who accused the daily of defamation. The daily alleged he was not taking his parliamentary duties seriously but instead socializing.

JOSHUA:
Anda sekarang bisa melihat dengan jelas, bahwa "Joshua bukan pembohong"!!! TUNAS PELA-GANDONG semakin SUBUR di Ambon/Maluku, dan THAMRIN ELY bukan lagi tokoh Muslim Ambon/Maluku yang difavoritkan "basudara Salam" Ambon/Maluku!!! Semakin lama semakin kentara bahwa orang ini adalah "salah satu biang rusuh di Ambon/Maluku (provokator)"!!! Apakah si "putuhina" memasukkan Thamrin Ely kedalam "daftar pas-100 provokatornya"??? Kita akan tahu tentang hal itu juga nantinya!!!

SOURCE THE ECONOMIST
Date 2001-03-19
OCHA Consolidated Situation Report No. 15, 09 - 16 March 2001

Suara Maluku daily reported Tuesday that the local leaders and head of villages in Wahai sub-District, Northern Seram, of both Muslim and Christian faiths decided late last month to reject the presence of the Laskar Jihad. The Central Maluku military commander Lt. Col. Alfa Narande hailed the decision, saying it would pave the way to reconciliation and recommended that this example be followed.

JOSHUA:
Satu lagi kenyataan yang diperhadapkan kepada kita!!! Kekuatan ikatan Pela-Gandong, sudah menjadikan "laskar perusuh" ini sebagai "sampah" di mata "basudara Salam-Sarani" Ambon/Maluku!!! Sebentar lagi, kita akan bisa menikmati "daftar kejahatan laskar beriman palsu" ini, dan daftar itu pasti amat panjang, karena "diisi oleh kedua pihak, Salam-Sarani" Ambon/Maluku!! Inilah HANTU yang amat meresahkan tidur si "ustadz jahad", setiap malam!!!

SOURCE THE ECONOMIST
Date 2001-03-19
OCHA Consolidated Situation Report No. 15, 09 - 16 March 2001

On 13 March, 52 Christian families (221 people) returned to Bacan Island from Tobelo. The North Maluku Governor and the North Maluku district head received the returnees, who have been accommodated in barracks, which have 50 rooms and 10 bathrooms.

JOSHUA:
Mudah-mudahan saya terlalu berlebihan! Saya "amat menguatirkan" kelanjutan hidup warga Pulau Bacan ini sebagai "warga Kristen"!!! Karena "Maluku Utara TERTUTUP" bagi orang luar, domestik maupun internasional, maka faktor "pengawasan menjadi amat minim"!!! Permainan "kucing di dalam karung"-nya MUHYI EFFENDIE, dengan kasus-kasus "Pengislaman Karbitan" di Maluku Utara, yang belum "TERUNGKAP SECARA RESMI" (seperti kasus Pulau Kesui), sungguh menggalaukan hati saya! Jika anda membaca KASUS Pengislaman Karbitan, warga Kristen LATA-LATA, anda akan bisa memahami kekuatiran saya!!! Walaupun orang mengatakan bahwa Maluku Utara sudah tenang, tetapi selama kasus-kasus seperti LATA-LATA belum "secara resmi diungkapkan", pepatah lama masih tetap berlaku, "AIR YANG TENANG JANGAN DISANGKA TIDAK BERBUAYA!!!

Bagaimana saya tidak kuatir, jika BARAK PENGUNGSI DI MALUKU UTARA RUSAK BERAT, KARENA DIRUSAKKAN OLEH PENDUDUK YANG TIDAK MENGUNGIS, DI BAWAH PENGAWASAN APARAT, SEMENTARA BAPAK GUBERNUR, MUHYI EFFENDIE MENGATAKAN TIDAK TAHU (belum menerima laporan)???

SOURCE MASARIKU NETWORK
Date 2001-03-19
Masariku Report 129: Laporan Intelejen Tentang Kasus

Data Jumlah Orang Yang Beralih Agama dari Kristen ke Muslim:
Jumlah Seluruhnya 10 KK Jumlah Jiwa 29 Orang antara lain:
Desa Kobisukti 7 KK, Desa Samal 3 KK
masih ada lagi tempat lain yang semuanya dan menurut keterangan dari mereka, mereka dipaksa.

JOSHUA:
Pada hemat saya, akhir judul di atas boleh berbunyi "Wahai"!!! Saya tidak tahu, apakah PDS-Maluku memiliki catatan seperti ini, dan seandainya sudah memiliki, saya belum melihat adanya "respons yang nyata dari PDS-Maluku"!!! Sampai ke tingkat perkembangan sekarang ini, saya percaya bahwa selain ke PDS Maluku, mata warga Ambon/Maluku juga tertuju ke DPRD-I Maluku!!! Sebagai penyataan turut berpartisipasi di dalam kegiatan "baku-bae", DPRD Maluku dapat mengungkapkan "proyek biadab" ini, yang BUKAN ceminan ADAT PELA-GANDONG!!! Tunggu apa lagi, Etty Sahuburua???

SOURCE MASARIKU NETWORK
Date 2001-03-19
Data Jumlah Rumah yang dijarah :

    1. Bapak LANONG asal keturunan cina, hampir semua barang miliknya di jarah termasuk 1 buah gudang beras yang di bongkar.

    2. PLN Kobisonta, alat-alat penting listrik dijarah termasuk 1 buah dinamo star ukuran 100 Kg dan 1 buah motor dinas PLN ( YAMAHA) serta 1 buah gudang PLN dijarah, diperkirakan kerugian ratusan juta rupiah.

    3. Tambak Udang Arara, Banyak alat-alat penting dijarah termasuk 1 buah gudang di bongkar.

JOSHUA:
Saya tidak berbohong, dan juga tidak sekedar melampiskan kejengkelan saya, ketika saya gunakan istilah "LASKAR PENJARAH" itu!!! Apakah PLN dan Tambak Udang itu adalah PLN dan Tambak Udang KRISTEN-RMS??? Apakah memiliki Sumber Tenaga Listrik dan Membangun Tambak Udang, merupakan "tindakan MAKAR terhadap NKRI"??? Sudah merampok milik orang, dan milik Negara, orang yang sudah dirampok malah dituduh "berhianat terhadap NKRI"!!! Biadab tidak????

SOURCE MASARIKU NETWORK
Date 2001-03-19
Data tibanya Pasukan Jihad di Kecamatan Wahai :

Tibanya Pasukan Jihad di Kecamatan Wahai pada tanggal 17 Januari 2001, diangkut dengan Long Boat dari kecamatan Bula olah Saudara MUSTAFA KIHALI Keponakan Kepala Desa Kobi Sadar. Tibanya Pasukan Jihad didesa Kobi Sadar pada tanggal 22 Januari 2001 diangkut dari kecamatan Bula oleh Saudara UPANG menantu Sekretaris desa Kobi Sadar dengan mempergunakan Long Boat, Pasukan Jihad yang beroprasi dikecamatan Wahai dipimpin oleh Hi. TALIB KAPAELU mantan kepala desa Jote dan juga mantang anggota DPRD Tingkat II Maluku Tengah selama 2 periode. Pasukan Jihad ditampung dirumah sekretaris desa Kobi Sadar.

JOSHUA:
Anda lihat kembali "alasan dusta laskar penjarah" untuk melakukan serangan ke Wahai, yang saya telanjangi dulu!!! Akhir-akhirnya, YANG BUSUK ITU BERBAU JUGA, walaupun mati-matian diberi "parfum IMAN dan INTEGRASI" oleh para penjarah beriman itu!!! Masih ada banyak "fakta" tentang "kebusukan akhlak" laskar kelaparan ini, yang akan menyusul di dalam waktu dekat nanti!!! Setiap saat, mereka tidak lupa menyisipkan ungkapan "pendeta menimbun sejata", "pendeta mengomando penyerangan", padahal, "haji, mantan Kepala Desa dan mantan anggota DPR-II Malteng", adalah salah satu "dalang kerusuhan Wahai"!!!

SOURCE MASARIKU NETWORK
Date 2001-03-19
Data-data Korban :

  • 1 Warga Trans Kobi Sonta A I Kampung Dua asal Jawa Tengah, dibantai di perjalanan SPD Samal. Korban meninggal dianiyaya dengan parang.
  • 1 warga trans UPT.M hilang tanpa jejak, sampai saat ini belum diketahui nasibnya. Bapak Harjo Lani {Kristen} asal Jawa Timur.

JOSHUA:
Jika anda masih menyimpan beberapa "dusta laskar jahad", di awal kerusuhan Ambon/Maluku, anda akan membaca "hasutan-hasutan" yang berbunyi "Kristen Ambon/Maluku ANTI BBM, ANTI JAWA, ANTI SUMATERA, dll"!!! Kalau saya boleh katakan, 2 CONTOH di atas ini telah MEMBANTAH tuduhan tersebut, sekaligus MEMBUKTIKAN sifat "TANPA AMPUN" bagi siapa saja yang Kristen, walaupun berasal dari JAWA TENGAH dan JAWA TIMUR!!! Tuduhan tersebut di atas pernah juga saya bantah dengan menggunakan kenyataan bahwa "selama konflik berjalan, saya masih berbicara dengan beberapa dari tetangga asal Jawa dan "Muslim",sementara mereka sendiri bebas kesana kemari untuk belanja dan makan!!!

SOURCE MASARIKU NETWORK
Date 2001-03-19
Data-data Korban :
2 orang korban ibu dan anak yang tidak dikenal. Ibunya berumur sekitar 35 tahun, dan anaknya sekitar 15 tahun. Korban dibuang disekitar dusun Seti Bakti, tepi kanan jalan poros trans Seram. Korban dianiaya, ibunya kedua susunyanya dipotong bersama dengan lengan tangan kanan, sedangkan anak perempuan pergelangan tangan kiri dipotong. Mayat korban tidak bisa diangkat dan dikuburkan di tempat. Menurut data terakhir yang saya terima dari masyarakat, korban berasal dari unit UPT.0 Sari Putih. Suaminya berasal dari pulau Saparua, sedangkan korban berasal dari daerah Buton mengikuti agama suami {Kristen}.

JOSHUA:
Anda juga masih ingat "tuduhan-tuduhan" seperti "memotong buah dada" dan "memotong kemaluan pria dan dimasukkan ke mulut kroban"!!?? Setelah "kasus Sampit" membuktikan "ke biasaan yang bukan milik warga Ambon/Maluku (tuduhan kedua di atas)",kasus Wahai ini membuktikan bahwa "memotong buah dada" korban adalah kebiasaan "laskar jahad" itu sendiri! Saya perkirakan bahwa "data di atas ini masih belum lengkap", sebab "langsung membunuh wanita yang ditemui sendirian, bukanlah ‘kebiasaan’ laskar jahad!!! Perhatikan bahwa wanita yang terbunuh (ibu) berasal dari BUTON, dan suaminya warga asli SAPARUA! Ibu dan anak perempuan ini dibunuh karena mereka KRISTEN!!! Apakah mereka RMS??? Saya ragukan itu, SANGAT!!!

SOURCE MASARIKU NETWORK
Date 2001-03-19
DAFTAR : NAMA-NAMA KEPALA KELUARGA YANG MASUK ISLAM
1. WIYONO (SEKDES)
2. SARKAM
3. SUPARDI
4. YAN LOMBO
5. SUDARTO
6. MURNADI
7. EKO CAHYONO
Sunat masal dilaksanakan oleh Bapak JAINI dari Pondok Pesantren KORI UMA

JOSHUA:
Yang ‘mungkin" warga asli Ambon/Maluku hanyalah sdr. "Yan Lombo", tetapi nama-nama lain dari korban "islamisasi karbitan" di atas lebih mirip nama-nama ASAL JAWA!!! Kembali saya bertanya, "Apakah para korban ‘sunat karbitan’ ini adalah Kristen RMS??? TIDAK MUNGKIN!!! Mereka jadi korban hanyalah karena MEREKA KRISTEN!! Beberapa kenyataan di atas ini membuktikan kepada kita semua, bahwa ungkapan-ungkapan yang "paling sering menghias bibir laskar jahad", seperti KRISTEN – RMS", "GEREJA – RMS", "SEPARATIS – KRISTEN" "PEJUANG INTEGRASI", "PEMERSATU BANGSA", dll. dll., adalah "DUSTA MAHA BESAR" untuk menutupi KEBIADAB AN MEREKA!!! Sasaran mereka cuma satu: KRISTEN!!!

Dari cuplikan berita di bawah ini, anda dapat melihat sendiri, bahwa PROYEK SUNAT KARBITAN itu memiliki TIM KHUSUS, dan malah mendatangkan 2 DOKTER DARI MALAYSIA! Saya ‘sengaja’ membesarkan nama-nama anggota tim SUNAT KARBITAN tersebut, supaya anda mudah menemukan mereka!! Di sana juga ada CAMAT menjadi SPONSOR, dan APARAT YONIF 511-BRAWIJAYA yang MENGAWAL, agar warga Korban ISLAMISASI PAKSA tidak bisa melarikan diri!!! Anda bisa melihat dari contoh ini, bahwa ketika saatnya "memungkinkan", baik "aparat", "pejabat" dan malah "dokter", bisa berubah menjadi "laskar jahad", dan bersatu membentuk sebuah TIM BIADAB! Kita sudah mendengar adanya "partisipan kerusuhan dari luar", se perti dari "Pakistan", "Afganistan", "Arab", "Moro", dll,sekarang kita dihadapkan lagi dengan DUA anggota "tim biadab" dari negeri tetangga "MALAYSIA"!!! Biarlah saya mengakhiri komentar saya kali ini dengan sebuah pertanyaan:

"SIAPAKAH SEBENARNYA PERUSUH DAN PENGHIANAT BANGSA INDONESIA???

Salam Sejahtera!!!

JL.

SOURCE MASARIKU NETWORK

Date 2001-03-19

Waktu itu ada juga banyak orang muslim yang mengawasi. Selain itu ada pula aparat keamanan dari YONIF 511 BRAWIJAYA. Umumnya mereka datang dari Labuha. Pada hari pelaksanaan sunat masal kami melihat ada enam orang DOKTER yang bertugas melaksanakannya. Mereka yang datang dari Labuha menginformasikan bahwa diantara para dokter ada DUA ORANG YANG DATANG DARI MALAYSIA. Sementara tiga orang lainnya adalah DOKTER DARI JAWA. Tiga orang dokter dari jawa ini biasanya dipanggil DOKTER RUDY, DOKTER SUPIRMAN, DAN DOKTER VINA {wanita}. Selain itu ada juga satu dokter dari kecamatan Bacan, yang biasanya dipanggil DOKTER MATO. Selain para dokter, kami juga mengenali MANTRI AZHAR dari desa Bosuwa yang membantu proses penyunatan. Dokter yang dari Jakarta sepertinya DOKTER TENTARA, karena kedua lelaki itu mengenakan CELANA LORENG. Karena jumlah tenaga dokter ada enam orang, makanya proses penyunatan berlangsung sekali untuk enam orang.

Proses penyunatan masal dilangsungkan di Balai Desa Lata-Lata yang saat diserang tak seluruhnya terbakar. Mereka memanggil setiap orang secara bergilir untuk disunat. Kami sendiri saat menemui dokter, kami disuruh buka celana dan kemudian naik ke tempat tidur. Kemaluan kami kemudian disuntik dengan obat pemati rasa. Selanjutnya ujung kemaluan dipotong dengan peralatan dokter, baru kemudian dibersihkan. Dari cerita kami mengetahui bahwa para wanita juga disunat, hanya caranya berbeda. Umumnya mereka disuruh tidur di tikar setelah memasuki balai desa. Kemudian kemaluan mereka dibersihkan, dan selanjutnya klitorisnya disayat dengan menggunakan silet. Sekitar 200 orang perempuan disunat saat itu. Demikian pula orang tua yang berambut putih, serta anak-anak juga disunat. Jumlah jiwa Lata-Lata sendiri sekitar 1500 orang.. Jumlah kepala keluarga 268 KK. Kami mengetahui itu sewaktu pembagian beras, dan datanya ada pada sekretaris desa. Setelah penyunatan masing-masing kami diberi nama Muslim, yang diumumkan di depan pos aparat. Ayah saya {Marnes} diganti namanya menjadi Abdul Karim Garera. Sedangkan ibu saya diganti namanya menjadi Nurhajijah. Pemberian nama Islam dilakukan oleh petugas pengurusan agama dari kantor agama kecamatan Labuha. BAPAK CAMAT sendiri baru datang ketika dilangsungkan doa salamat untuk sunat. Dia datang membawa tiga ekor sapi untuk merayakan penyunatan masal. Beberapa hari setelah penyunatan ada yang terinfeksi dan kemudian dibawa ke rumah sakit labuha. atara lain rudy, nelson, arni, rones dll. Bahkan ada yang dirawat sampai dua bulan. . Selesai disunat pada kami diberikan songko/peci dan sarung baru. Untuk yang wanita diberikan sajadah, tikar sembahyang. Diajarkan pula cara sembahyang, yang pertama dengan mengucapkan takbir. Selain sunat masal diadakan pula perkawinan ulang secara islam dalam bentuk masal . Setelah penyunatan ada aparat keamanan yang menganjurkan untuk tidak memakan ikan dan sayur-sayuran. Sementara dokter sendiri menganjurkan untuk memakannya. Karena itu banyak diantara kami yang tidak memakan ikan dan sayuran selama kurang lebih dua minggu.

Received via email from: Alifuru67@egroups.com

Copyright © 1999-2001  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/maluku67
Send your comments to alifuru67@egroups.com