The Cross
Under the Cross

English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Pattimura
Maps
Ambon Info
Help Ambon
Statistics
Links
References
Referral

HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright ©
1999/2000 -
1364283024
& 1367286044


Ambon Island 

 

AMBON Berdarah On-Line
About Us

 

 

  Ambon Island

  Ambon City

 

 

   Latupatti

  Want to Help?

GERTAKAN UNTUK LASKAR JIHAD
Polisi menangkap Ja'far Umar Thalib dan Alex Manuputty, dua pemimpin fundamentalis konflik Maluku.

Polisi akhirnya punya keberanian menangkap Ustadz Ja'far Umar Thalib, Panglima Laskar Jihad Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Pria berjenggot, bersorban dan berjubah ini ditangkap, Jumat, 4 Mei 2001, di bandar udara Juanda, Surabaya. Ketika ditangkap ia ditemani Abdulaziz, Abu Jabbir, Abdulghafar dan Irji', pengurus Forum Komunikasi Ahlus Sunnah Wal Jamaah Surabaya.

Penangkapan Ja'far cukup a lot, karena orang ini melawan petugas berpakaian preman dari Polda Jawa Timur dan Mabes Polri. Lima belas orang polisi berpakaian preman dikerahkan untuk menangkap orang ini. Lima orang polisi mendekati Umar Thalib dan mengatakan hendak menangkapnya. Namun, Umar Thalib mencoba menghardik polisi. "Saya tidak mau. Memangnya saya buronan. Saya bukan tipe orang yang sembunyi-sembunyi. Saya orang yang gentle!" Ketika itu Ja'far hendak berangkat ke Makassar. "Nanti saja sehabis saya khotbah Jumat di Makassar. Insya Allah, hari Senin saya akan datang." Ja'far menunggu di Kafetaria. Polisi tidak segera menangkapnya. Ja'far memutuskan untuk berangkat ke Makassar. Namun, sampai di pintu keluar kafetaria, Ja'far ditangkap secara paksa oleh sepuluh aparat berpakaian preman. Ja'far berteriak, "Ayo! Saya sudah siap mati!" Namun, Ja'far akhirnya menyerah. Surat penangkapan Ja'far ditandatangani ditandatangani Ajun Komisaris Pertama Juarsa.

Semula Ja'far hendak dibawa ke markas Polda Jawa Timur, namun mobil yang mengangkut Ja'far hanya memutari markas Polda lalu berputar kembali menuju bandara Juanda. Dari sana, Ja'far diterbangkan ke Jakarta. Para pengikut Ja'far bersikeras mengikutinya ke Jakarta. Namun, polisi mencegahnya.

Ja'far ditangkap dengan tuduhan melakukan penganiayaan dan pembunuhan berat terhadap seorang anggota Laskar Jihad bernama Abdulah (35 tahun). Abdulah "dijatuhi hukuman" rajam oleh "pengadilan" yang dipimpin "hakim tunggal" Ja'far Umar Tholib di Ambon. Hukuman rajam inilah yang dimaksud polisi sebagai penganiayaan dan pembunuhan. Ja'far juga dituduh melakukan penghasutan dan pernyataan permusuhan terhadap agama. Dengan tuduhan yang pertama, yakni perintah rajam untuk Abdulah saja, Ja'far bisa dijatuhi hukuman yang berat. Hukuman rajam itu dilakukan secara terbuka, demikian juga pengadilan terhadap Abdulah. Tidak sulit bagi polisi dan jaksa untuk membuktikannya.

Ja'far sebenarnya sudah akan ditangkap polisi ketika mobil bermuatan amunisi milik Laskar Jihad meledak di Nganjuk, Jawa Timur. Oleh Polisi Ia diyakini bertanggungjawab terhadap pembobolan gudang senjata milik Brimob di Ambon dan pembakaran asrama Polda Maluku di Tantui, Ambon.

Sebelumnya, di Ambon, Ketua Front Kedaulatan Maluku (FKM), Alex Manuputty ditangkap polisi atas perintah Kapolda Maluku, Brigjen Firman Gani. Alex ditangkap karena memimpin pengibaran bendera Republik Maluku Selatan (RMS). Alexs ditangkap Senin, 30 April sekitar pukul, 09.15 WIT. Menurut Kapolda, pimpinan kelompok Kristen itu ditahan hingga proses pengadilan digelar. Penahan Alex ini memang miskin publikasi. Eggy Sudjana tidak tahu bahwa pemimpin kelompok Kristen Maluku justru lebih dulu ditangkap. Eggy mengatakan bahwa polisi tidak adil karena pemimpin pihak Kristen tidak ada yang ditangkap.

Di Ambon, penangkapan Alex diprotes ribuan orang. Mereka datang ke Mapolda menuntut pembebasan Alex. Selain menuntut pembebasan Alex, mereka meminta agar digelar sidang peradilan internasional di Maluku untuk menyelesaikan persoalan di Maluku. Mereka juga meminta agar orang dari luar Maluku untuk segera keluar dari daerah ini.

Penangkapan Ja'far memang menimbulkan amarah di kalangan Laskar Jihad. Mereka berencana mengerahkan pasukan dari Maluku ke Jakarta untuk membebaskan panglimanya. Di Maluku, Laskar Jihad justru menyalakan lagi permusuhan yang sebenarnya sudah berhasil dipadamkan. Laskar ini pada awal kedatanganya dari Jawa dimusuhi Kostrad dan Brimob. Belakangan, ketika satuan gabungan yang terdiri dari Kopassus, Marinir, dan Paskhas, datang ke Maluku, laskar ini memusuhinya. Banyak anggota laskar yang terbunuh karena bentrokan-bentrokan dengan satguan tugas gabungan ini.***

Diterbitkan oleh Komunitas Informasi Terbuka
PO Box 22202 London, SE5 8WU, United Kingdom
Homepage: Under contruction
E-mail: ekspos@excite.com
Xpos, No 21-28 Mei 2001


Copyright © 1999-2001  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/maluku67
Send your comments to alifuru67@egroups.com