The Cross
Under the Cross

English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Pattimura
Maps
Ambon Info
Help Ambon
Statistics
Links
References
Referral

HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright ©
1999/2000 -
1364283024
& 1367286044


Ambon Island 

 

AMBON Berdarah On-Line
About Us

 

 

  Ambon Island

  Ambon City

 

 

   Latupatti

  Want to Help?

Uni Eropa Pesimis terhadap Indonesia

Hilversum, Kamis 24 Mei 2001 08:00 WIB

Uni Eropa sangat pesimis mengenai perkembangan keadaan di Indonesia. Baik masa depan politik maupun ekonomi sangat tidak menentu. Kemungkinan terjadi perpecahan di Indonesia masih tetap besar, demikian menurut catatan rahasia Javier Solana, penanggungjawab kebijakan luar negeri dan keamanan Uni Eropa. Hanya reformasi total yang akan bisa menyelamatkan politik dan ekonomi Indonesia. Lebih lajut ulasan koresponden Peter Veenendaal dari Brussel.

Catatan Rahasia tadi itu disusun oleh kantor Javier Solana dan sebelumnya sudah dibicarakan dalam pertemuan tertutup dengan ke 15 menteri luar negeri negara-negara anggota Uni Eropa. Mereka sangat khawatir menghadapi perkembangan di Indonesia dan akan mengadakan pembicaraan tersendiri dengan pemerintah Indonesia. Pembicaraan itu berlangsung hari Kamis esok di Beijing.

Menurut para menteri luar negeri Eropa sampai saat ini reformasi yang dijanjikan Jakarta, dalam rangka kerjasama antar Uni Eropa dengan Indonesia, belum terlaksana. Menurut Menteri Luar Negeri Belanda Jozias van Aartsen hal itu disebabkan konflik antara Presiden Wahid dengan parlemennya. Tapi menurut Javier Solana kalau pun presiden Wahid diturunkan dari jabatannya ketegangan di Indonesia tidak juga akan berkurang.

Javier Solana [JS]: There is no clarity as to what will be the policy orientation of a new leadership in the volatile situation. The power struggle between the President and the Parliament is likely to prevail. Confrontation rather than dialogue may still be used as a way to tackle societal problems. Lack of good governance aggravates the situation

Terjemahan: Tidak ada kejelasan mengenai kiblat politik pemimpin baru dalam situasi yang bergolak itu. Pertarungan kekuasaan antara presiden dan parlemen nampaknya akan terus berlanjut. Konfrontasi dan bukan dialog yang akan digunakan untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul. Tidak ada pemerintahan yang bersih akan makin mempergawat situasi.

Kekhawatiran Uni Eropa terhadap Indonesia berkaitan dengan letak geografis yang cukup strategisnya. Sebagai negara kepulauan yang strategis, Indonesia kaya sumber daya alam, termasuk minyak, tetapi paling tidak stabil di kawasan Asia Tenggara. Di samping itu Indonesia, sebagai negara dengan jumlah pemeluk agama Islam terbesar di dunia seharusnya bisa menjadi suri teladan. Teladan sebagai sebuah negara Islam yang multi etnis. Selain itu Indonesia seharusnya bisa menjadi mitra Uni Eropa di Asia Tenggara, terutama dalam rangka meningkatkan demokrasi dan hak-hak asasi manusia, demikian Solana. Oleh karena itu Uni Eropa berkepentingan, Indonesia menjadi stabil, diperintah oleh siapa pun juga.

Peralihan menjadi negara demokratis dan ekonomi terbuka membutuhkan waktu. Tidak ada perumusan jitu bagaimana sebuah negara harus berkembang. Walaupun ada wilayah-wilayah yang berkembang, namun secara menyeluruh tetap mengkhawatirkan. Azas memerintah, berbeda suku, tapi bersatu, dan saling menghormati, tampaknya makin luntur sebagai faktor yang mempersatukan masyarakat. Dalam keadaan ekonomi seperti itu maka rasa takut pada sesuatu yang asing memicu kekerasan terhadap minoritas.

Bila keadaan ini berlanjut, maka kedaulatan Indonesia akan terancam. Apalagi bila tidak ada kemauan politik untuk mengatasi masalah-masalah di berbagai provinisi.

JS: Separatist movements such as those in Aceh and Irian Jaya are not likely to be discouraged by the current mix of Government policy of readily promised and rarely delivered carrots and frequently brandished sticks. Violent attempts to secession and intensified counter-attacks by the Governments cannot be excluded.

Terjemahan: Gerakan-gerakan separatis Aceh dan Irian Jaya tampaknya tidak akan dipatahkan oleh kebijakan dan janji-janji pemerintah. Tidak tertutup kemungkinan pihak pemerintahpun menggunakan kekerasan.

Selanjutnya dikatakan bahwa keadaan di Indonesia akan berdampak kepada negara-negara tetangganya. Akibat krisis di Indonesia maka ada kemungkinan terjadi gelombang pengungsi, kekerasan antar etnik, agama dan separatisme. Misalnya Malaysia, Singapura dan Filipina. Seluruh kawasan ini akan merasakan memburuknya iklim penanaman modal. Krisis di Indonesia juga akan meningkatkan ketidakpastian di Timor Timur yang sedang bersia-siap menjadi negara merdeka.

Menurut dokumen itu kekuatan TNI masih tetap besar. Hal itu mempersulit proses demokrasi dan nornalisasi keadaan di Indonesia.

JS: The armed forces might again increase their involvement in the stabilisation of the situation in conflict areas. This together with the police violence entails human rights and security risks for the civilian population. Relying on the armed forces to suppress separatism or sectarian strife, risks further weakening the civilian control of the military.

Terjemahan: Tentara akan bisa meningkatkan keterlibatkan mereka untuk menjaga stabilitas di kawasan-kawasan konflik. Ini akan mengancam situasi hak-hak asasi manusia dan membahayakan peduduk sipil. Bertumpu pada kekuatan militer untuk membasmi separatisme dan sektarisme bisa melemahkan kontrol sipil atas militer.

Walau pun begitu banyak masalah yang dihadapi Indonesia, negara itu masih punya peluang menuju kemajuan. Oleh karena itu Eropa dan dunia internasional harus mendukung dan membantu Indonesia mereformasi negaranya.

© Hak cipta 2001 Radio Nederland Wereldomroep


Copyright © 1999-2001  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/maluku67
Send your comments to alifuru67@egroups.com