Pusaka
>>Parateming Prabu >> >>


Asta Dasa Parateming Prabu
Wolulas silaning Keprabon/Kepemimpinan
(Pusakaning Patih Gajah Mada)

Wijaya
-budi wening, sabar lan wicaksana.
Artinya pemimpin harus mempunyai jiwa tenang, sabar dan bijaksana
serta tidak lekas panik dalam menghadapi berbagai macam persoalan.
Hanya dengan jiwa yang tenang masalah akan dapat dipecahkan.

Mantriwira

-wani njunjung kaadilan kanthi prawira
Artinya pemimpin harus berani membela dan menegakkan
kebenaran dan keadilan tanpa terpengaruh tekanan dari pihak manapun.

Natangguan
-dadya telenging jalma, njunjung asma lan pepadha
Artinya pemimpin harus mendapat kepercayaan dari masyarakat dan berusaha
menjaga kepercayaan yang diberikan tersebut sebagai tanggung jawab dan kehormatan.

Satya Bhati Prabhu
-setya ing nusa lan bangsa, njunjung drajating negara.
Artinya Pemimpin harus memiliki loyalitas kepada kepentingan
yang lebih tinggi dan bertindak dengan penuh kesetiaan demi nusa dan bangsa.

Wagmiwak
-lantip ing wicara, tinarbuka tatanira, njunjung
Artinya tatakrama, anggregeget semangat uriping liyan.
Pemimpin harus mempunyai kemampuan mengutarakan pendapatnya, pandai berbicara
dengan tutur kata yang tertib dan sopan serta mampu menggugah semangat masyarakatnya.

Wicaksaneng Naya
-jembar pasrawunganira, lebet lan kenceng gegayuhane.
Artinya pemimpin harus pandai berdiplomasi dan pandai mengatur strategi dan siasat.

Sarjawa Upasama

-tan gedhe rumangsanira, tan ajrih kalung ringkih,
lembah manah njunjung urmating pepadha.
Artinya seorang pemimpin harus rendah hati, tidak boleh sombong,
congkak, mentang-mentang jadi pemimpin dan tidak sok berkuasa.

Dhirotsaha
-cipta, rasa, lan karsa inunjukna mring pepadha dadya
darmaning negara, lelabet kepentinganing sadhengah titah.
Artinya pemimpin harus rajin dan tekun bekerja, memusatkan rasa, cipta,
karsa dan karyanya untuk mengabdi kepada kepentingan umum.

Tan Satrisna
-kenceng ngasta gegayuhan sesami, tan keli melu
ombyaking sanak-kadang mitra, tan pilih kasih.
Artinya seorang pemimpin tidak boleh pilih kasih terhadap salah satu golongan, tetapi harus mampu mengatasi segala paham golongan, sehingga dengan demikian akan mampu mempersatukan seluruh potensi masyarakatnya untuk mensukseskan cita-cita bersama.

Masihi Samasta Bhuwana

-anjagi alaming rinipta, tan ngrusak sakabehing ana
jer uripe manungsa jinunjung kanthi pantes.
Artinya seorang pemimpin mencintai alam semesta dengan melestarikan lingkungan hidup sebagai karunia Tuhan dan mengelola sumber daya alam dengan sebaik-baiknya demi kesejahteraan rakyat.

Sih Samasta Bhuwana

-tinresnana sakabehing jalma ing alam donya, lan
tnresnanana sakabeh warganing negara.
Artinya seorang pemimpin dicintai oleh segenap lapisan masyarakat
dan sebaliknya pemimpin mencintai rakyatnya.

Negara Gineng Pratijna
-wani pati-dhiri jer kepentingan negara dadya aji
Artinya seorang pemimpin senantiasa mengutamakan kepentingan negara
dari pada kepentingan pribadi ataupun golongan, maupun keluarganya.

Dibyacitta

-tinarbuka manahira, nampa sakabeh wicaraning warga,
wani lara nampa sisip sembiring basa.
Artinya seorang pemimpin harus lapang dada dan bersedia
menerima pendapat orang lain atau bawahannya (akomodatif dan aspiratif).

Sumantri
-jujur, wani ngudhar sabda, lan kawibawan kinandhut
saking lebeting jiwa.
Artinya seorang pemimpin harus tegas, jujur, bersih dan berwibawa.

Nayaken Musuh

-tan ngendhani mengsah, malah wani nelukaken mengsah,
ugi mengsah ing batos piyambak.
Artinya dapat menguasai musuh-musuh, baik yang datang
dari dalam maupun dari luar, termasuk juga yang ada di dalam dirinya sendiri.

Ambek Para Marta
-kawigatenipun tumuju dhateng para papa, ingkang tanpa bala.
artinya pemimpin harus pandai menentukan prioritas atau
mengutamakan hal-hal yang lebih penting bagi kesejahteraan dan kepentingan umum.

Waspada Purwa Artha
-tansah waspada ing sadaya panggodha,
langkung-langkung godhaning arta.
Artinya pemimpin selalu waspada dan mau melakukan mawas diri (Instropeksi)
untuk melakukan perbaikan.

Prasaja (aparigraha)
-ngugemi urip prasaja, ninggal gumebyaring tanda.
Artinya seorang pemimpin supaya berpola hidup sederhana (Aparigraha),
tidak berfoya-foya atau serba gemerlap.