|
|
From: "Joshua Latupatti" joshualatupatti@hotmail.com REPUBLIKA MEMANG MEDIANYA IBLIS Salam Sejahtera! Saudara-saudara sebangsa, Kata firman Tuhan, "Iblis adalah bapak segala dusta"! Karena itu, saya berani katakan bahwa, "Republika memang medianya iblis", dan saya akan membuktikannya! Jika ada di antara kita, yang masih tidak percaya juga, setelah saya membuktikannya, saya percaya, bukan otaknya yang bermasalah tetapi moralnya! Mari kita lihat "berita yang benar" terebih dahulu, di mana saya akan memberikan sedikit penjelasan, mengapa saya katakan bahwa "berita ini benar"! SOURCE: JAKARTA POST; DATE: 2001-10-22 (JP): Two brothers, Nyong and Fery Lewakabessy, died after being shot by unidentified gunmen at the Suli village forest in Salahtu district, Ambon island, Central Maluku regency on Sunday afternoon, a report said on Monday. "They might have died on Sunday afternoon, as a bloodstain on Nyong's body was dry when it was found at 2 a.m. (local time) on Monday," Jhon Salampessy, a relative of the victims, said, as quoted by Antara. JOSHUA: SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-10-24 AMBON--Panen cengkih di Ambon kembali menelan korban jiwa. Tiga orang tewas dalam kejadian di dua tempat yang berbeda. Seorang petani tewas setelah diserang sekelompok orang bersenjata organik, di Bukit Kahena, Ambon, Senin (22/10) siang. Sehari sebelumnya, dua warga desa Suli juga ditemukan tewas saat memetik cengkih di hutan desa itu. Korban tewas dalam insiden kemarin teridentifikasi bernama La Saptono (28), warga komplek STAIN Ambon. Ia tewas setelah kepalanya tertembus peluru. Sementara itu, dua korban tewas di Desa Suli, Kecamatan Salautu, Pulau Ambon adalah kakak adik, Nyong Leiwakabessy (31) dan Fery Leiwakabessy (26). JOSHUA: Jangankan kedua bersaudara "Leiwakabessy", berita tentang tertembaknya "La Saptono (28)", ketika sedang memetik cengkih bersama teman-temannya, sangat saya ragukan kebenarannya! Walaupun sangat aneh, anda catat saja, bahwa "media iblis" ini memberikan gambaran bahwa "La Saptono (28), adalah petani cengkih, yang tinggal di kompleks (sekitar) STAIN Ambon! SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-10-24 Setelah situasi terlihat aman, lanjutnya Lam Jali, dirinya bersama dua rekannya bermaksud mengevakuasi korban. Hanya saja, setibanya di lokasi kejadian, tiga orang itu tidak menemukan jasas La Saptono. Jenazah korban baru ditemukan setelah beberapa jam dilakukan pencarian. Sementara itu, korban Fery baru ditemukan pada hari Senin pagi, sekitar pukul 08.00 WIT. JOSHUA: Ada baiknya saya jelaskan bahwa "kompleks STAIN atau Air Kuning", diapit oleh "hutan wilayah Adat Desa Kristen Soya", dan "hutan wilayah Adat Desa Kristen Halong", yang dikenal sebagai "Halong Atas"! Di Air Kuning, tidak ada kebun cengkeh (kebun cengkih di Ambon/Maluku tidak bukanlah yang berisi 5-10 batang pohon cengkih), sementara daerah "Kebun Cengkih" sendiri dapat disebut "cuma namanya saja"! Selain itu, sangatlah ajaib jika para petani Muslim asal Buton tersebut, bisa leluasa memetik cengkih di dalam daerah yang dikuasai oleh "laskar jahad"! Jika mereka hanyalah suruhan "laskar jahad", apakah anda berpikir bahwa mereka bisa diberondongi tembakan pihak Kristen, tanpa dibalas oleh "laskar jahad"? Jika mereka benar-benar sedang memetik cengkih, maka anda hanya bisa memilih lokasinya antara hutan Desa Soya (Kristen) dan hutan Desa Halong (Kristen) ataupun hutan Desa Latta, yang juga ada lah Desa Adat Kristen! Jika anda Dari Halong ke arah Passo, anda harus melewati Desa Latta, Desa Lateri, baru Desa Passo! Keempat desa ini sekarang dihuni oleh ribuan pengungsi Kristen dari Desa Poka-Rumahtiga dan sekitarnya! Di Desa Halong, terdapat Basisi TNI-AL, Lantamal Halong, dgn. memiliki Pos di bagian Halong Atas, untuk menghalau gangguan yang sudah berulang kali dilancarkan oleh "laskar jahad", yang berbasis di Kebun Cengkih! SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-10-24 Menurut Lam Jali, ia tidak melihat para penyerang itu, karena para penyerang menggunakan senjata organik dari jarak jauh. Dari arah tembakan yang didengarnya, dirinya memperkirakan para penyerang adalah warga Kristen dari Desa Laten. Penyerangan terhadap warga muslim permanen cengkih di wilayah itu merupakan kejadian untuk kedua kalinya dalam bulan ini. Sebelumnya, 2 Oktober lalu La Impi, warga Air Kuning tewas ditembak di tempat yang sama saat memanen cengkihnya. JOSHUA: Media iblis, "republika", hendak menipu umat Islam untuk mendiskreditkan warga Kristen Ambon, padahal dusta mereka malah menempatkan warga Muslim sebagai "pencuri cengkih"! Tidak usah kaget, kalau "pencurian-pencurian cengkih" itu, disponsori oleh "laskar jarah"! Masih ingat "Dance Wattimena" yang dise rang dan dibom bersama truknya yang membawa sekitar 40 karung cengkih, dan beberapa karung pisang"? Coba tanyakan si "Kapolres brilyan kebanggaan laskar jahad", "Hasanuddin", apakah kasus ini sudah dia "selesaikan" atau "kuburkan"? Sekarang lihat yang berikut! SOURCE: JAKARTA POST; DATE: 2001-10-22 JOSHUA: SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-10-24 "Ketika kami sibuk memetik cengkih, tiba-tiba kami dikejutkan dengan rentetan tembakan. Saat itu saya melihat korban sudah terjatuh karena tembakan di kepala dan lehernya. Serentak kami lari, dengan meninggalkan korban," kata Lam Jali. JOSHUA: Media iblis ini menyangka, kita akan berpikir bahwa memetik cengkih itu, "sama dengan memetik cabe", sehingga ketika diserang, kita langsung lari! Saya sendiri heran bahwa "para pencuri cengkih yang asik memetik" itu tidak sampai patah leher karena terjun dari pohon cengkih! Atau mungkin mereka itu hanyalah tokoh filem karun saja!? Coba tanyakan si saksi idiot ini, dari mana korban terjatuh, dan dia ada dimana, sehingga dengan jelas dapat melihat di mana peluru menembusi si korban? Tanyakan pula, apakah tembakan dari jarak beberapa kilometer bisa tepat mengenai leher dan kepala, ataukah pencuri sial itu mati karena "jatuh dari pohon cengkih dan menimpa batu sehingga kepalanya berlobang dan lehernya patah? Begitupun,.tanpa bertanya juga, kita sudah tahu jawabannya! Karena itu, biarlah saya pertegas pernyataan saya bahwa "republika adalah media iblis idiot" yang menghianati kodrat kemanusiaan dan "menistai Islam"! Apapun pendapat anda, itu hak dan urusan anda sendiri! Bagi yang ingin melihat wajah iblis lain dengan berita yang sama, silahkan ke website "laskarjahad", dan cari berita dengan judul "Sniper Beraksi Lagi di Bukit "Al-Jihad" Kahena"! Mungkin bisa mulai dengan memikirkan, "mengapa sniper harus menembak secara beruntun (ingat ini sniper, dan laporan lain menggunakan istilah berondongan tembakan)"? Selamat menelaah pikiran iblis! Salam Sejahtera!!! JL. Received via email from: Alifuru67@egroups.com |