The Cross
Under the Cross

Listen to the News
English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Pattimura
Maps
Ambon Info
Help Ambon
Statistics
Links
References
Referral

HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright ©
1999/2001 -
1364283024
& 1367286044


Ambon - Island 

 

AMBON Berdarah On-Line
About Us

 

 

  Ambon Island

  Ambon City

 

 

   Latupatti

  Want to Help?

From: "Joshua Latupatti" joshualatupatti@hotmail.com
Date: Thu, 25 Oct 2001 08:36:22 +0000

REPUBLIKA MEMANG MEDIANYA IBLIS
download artikel in print friendly version     Tanggapan-tanggapan Joshua Lainnya 

Salam Sejahtera!

Saudara-saudara sebangsa,

Kata firman Tuhan, "Iblis adalah bapak segala dusta"! Karena itu, saya berani katakan bahwa, "Republika memang medianya iblis", dan saya akan membuktikannya! Jika ada di antara kita, yang masih tidak percaya juga, setelah saya membuktikannya, saya percaya, bukan otaknya yang bermasalah tetapi moralnya!

Mari kita lihat "berita yang benar" terebih dahulu, di mana saya akan memberikan sedikit penjelasan, mengapa saya katakan bahwa "berita ini benar"!

SOURCE: JAKARTA POST; DATE: 2001-10-22
LEWAKABESSY BROTHERS MURDERED WHILE PICKING CLOVES JAKARTA

(JP): Two brothers, Nyong and Fery Lewakabessy, died after being shot by unidentified gunmen at the Suli village forest in Salahtu district, Ambon island, Central Maluku regency on Sunday afternoon, a report said on Monday. "They might have died on Sunday afternoon, as a bloodstain on Nyong's body was dry when it was found at 2 a.m. (local time) on Monday," Jhon Salampessy, a relative of the victims, said, as quoted by Antara.

JOSHUA:
Desa Suli, adalah "Desa Adat Kristen", yang sudah berulang kali diserang oleh "
laskar jahad", tetapi masih tetap mampu bertahan! Kesimpulan sederhana, "yang punya kebun cengkih di hutan Desa Suli, adalah "warga Kristen Suli"! Walaupun "Nyong" yang sama artinya dengan "anak laki-laki" adalah nama yang juga digunakan oleh warga sebagian ‘sangat’ kecil Muslim Ambon/Maluku, "Fery" dan "John" adalah nama "khas" warga Kristen! Selain dari itu, marga "Leiwakabessy" adalah ciri khas dari "marga Kristen Ambon"! Dengan demikian, tidak dapat disangkali lagi, bahwa kedua korban, "Nyong Leiwakabessy dan Fery Leiwakabessy, adalah warga Kristen "!!! Sekarang mari kita lihat pemberitaan "republika"!

SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-10-24
TIGA WARGA MUSLIM TEWAS DITEMBAK

AMBON--Panen cengkih di Ambon kembali menelan korban jiwa. Tiga orang tewas dalam kejadian di dua tempat yang berbeda. Seorang petani tewas setelah diserang sekelompok orang bersenjata organik, di Bukit Kahena, Ambon, Senin (22/10) siang. Sehari sebelumnya, dua warga desa Suli juga ditemukan tewas saat memetik cengkih di hutan desa itu. Korban tewas dalam insiden kemarin teridentifikasi bernama La Saptono (28), warga komplek STAIN Ambon. Ia tewas setelah kepalanya tertembus peluru. Sementara itu, dua korban tewas di Desa Suli, Kecamatan Salautu, Pulau Ambon adalah kakak adik, Nyong Leiwakabessy (31) dan Fery Leiwakabessy (26).

JOSHUA:
Media penghasut ini telah "menipu umat", untuk menyebar "dusta dan hasutan" dengan mengklaim "tiga warga Muslim mati ditembak"! Dengan bermuka tebal, media penghasut ini "melibatkan dua korban warga Kristen", (Nyong Leiwakabessy (31) dan Fery Leiwakabessy (26)) sebagai "warga Muslim Ambon"!!! Itulah sebabnya saya berani katakan bahwa "republika adalah medianya bapak segala dusta", "medianya iblis"! Para "iblis ber iman" ini sengaja mengarang dusta untuk menipu dan menghasut umat Islam yang tidak tahu benar tentang ciri-ciri nama dan marga orang Ambon/Maluku! Mereka berharap agar umat Islam tertipu, terhasut, lalu lepas kontrol, sehingga bisa menyetir umat Islam seperti kerbau yang dicucuk hidungnya, untuk dijadikan alat dan tunggangan kejahatan mereka! Umat Islam yang tertipu dan terhasut akan menganggap warga Kristen Ambon dan aparat sebagai "pelaku kejahatan" terhadap Muslim, sehingga mereka tidak mampu untuk berpikir kritis! Dengan begitu,kejahatan para "iblis beriman" yang amat gemar mengaku sebagai "paling Islam" ini, tidak akan terlihat di mata umat Islamb sendiri!!!

Jangankan kedua bersaudara "Leiwakabessy", berita tentang tertembaknya "La Saptono (28)", ketika sedang memetik cengkih bersama teman-temannya, sangat saya ragukan kebenarannya! Walaupun sangat aneh, anda catat saja, bahwa "media iblis" ini memberikan gambaran bahwa "La Saptono (28), adalah petani cengkih, yang tinggal di kompleks (sekitar) STAIN Ambon!

SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-10-24
TIGA WARGA MUSLIM TEWAS DITEMBAK

Setelah situasi terlihat aman, lanjutnya Lam Jali, dirinya bersama dua rekannya bermaksud mengevakuasi korban. Hanya saja, setibanya di lokasi kejadian, tiga orang itu tidak menemukan jasas La Saptono. Jenazah korban baru ditemukan setelah beberapa jam dilakukan pencarian. Sementara itu, korban Fery baru ditemukan pada hari Senin pagi, sekitar pukul 08.00 WIT.

JOSHUA:
Dusta terus beranak dusta!

Ada baiknya saya jelaskan bahwa "kompleks STAIN atau Air Kuning", diapit oleh "hutan wilayah Adat Desa Kristen Soya", dan "hutan wilayah Adat Desa Kristen Halong", yang dikenal sebagai "Halong Atas"! Di Air Kuning, tidak ada kebun cengkeh (kebun cengkih di Ambon/Maluku tidak bukanlah yang berisi 5-10 batang pohon cengkih), sementara daerah "Kebun Cengkih" sendiri dapat disebut "cuma namanya saja"! Selain itu, sangatlah ajaib jika para petani Muslim asal Buton tersebut, bisa leluasa memetik cengkih di dalam daerah yang dikuasai oleh "laskar jahad"! Jika mereka hanyalah suruhan "laskar jahad", apakah anda berpikir bahwa mereka bisa diberondongi tembakan pihak Kristen, tanpa dibalas oleh "laskar jahad"? Jika mereka benar-benar sedang memetik cengkih, maka anda hanya bisa memilih lokasinya antara hutan Desa Soya (Kristen) dan hutan Desa Halong (Kristen) ataupun hutan Desa Latta, yang juga ada lah Desa Adat Kristen! Jika anda Dari Halong ke arah Passo, anda harus melewati Desa Latta, Desa Lateri, baru Desa Passo! Keempat desa ini sekarang dihuni oleh ribuan pengungsi Kristen dari Desa Poka-Rumahtiga dan sekitarnya!

Di Desa Halong, terdapat Basisi TNI-AL, Lantamal Halong, dgn. memiliki Pos di bagian Halong Atas, untuk menghalau gangguan yang sudah berulang kali dilancarkan oleh "laskar jahad", yang berbasis di Kebun Cengkih!

SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-10-24
TIGA WARGA MUSLIM TEWAS DITEMBAK

Menurut Lam Jali, ia tidak melihat para penyerang itu, karena para penyerang menggunakan senjata organik dari jarak jauh. Dari arah tembakan yang didengarnya, dirinya memperkirakan para penyerang adalah warga Kristen dari Desa Laten. Penyerangan terhadap warga muslim permanen cengkih di wilayah itu merupakan kejadian untuk kedua kalinya dalam bulan ini. Sebelumnya, 2 Oktober lalu La Impi, warga Air Kuning tewas ditembak di tempat yang sama saat memanen cengkihnya.

JOSHUA:
Hutan Desa Lateri dan Air Kuning terpaut beberapa kilometer! Jika penembak berada di Desa Lateri, berarti "petani cengkih" itu berada di "hutan Desa Kristen Latta"! Sedang penen atau sedang "mencuri"? Jika tembakan gencar datang dari Desa Lateri, apakah Pos Marinir di Halong Atas lagi kosong atau tertidur? Jika "petani cengkih" di Air Kuning ditembak, apakah "
laskar jahad" lagi enggan menjahad?

Media iblis, "republika", hendak menipu umat Islam untuk mendiskreditkan warga Kristen Ambon, padahal dusta mereka malah menempatkan warga Muslim sebagai "pencuri cengkih"! Tidak usah kaget, kalau "pencurian-pencurian cengkih" itu, disponsori oleh "laskar jarah"! Masih ingat "Dance Wattimena" yang dise rang dan dibom bersama truknya yang membawa sekitar 40 karung cengkih, dan beberapa karung pisang"? Coba tanyakan si "Kapolres brilyan kebanggaan laskar jahad", "Hasanuddin", apakah kasus ini sudah dia "selesaikan" atau "kuburkan"? Sekarang lihat yang berikut!

SOURCE: JAKARTA POST; DATE: 2001-10-22
He said Nyong, who is survived by a wife and four children, and Fery, who had a wife and child, decided to enter the forest to pick cloves after learning that cloves had repeatedly been stolen from them.

JOSHUA:
Anda tentu masih ingat pada beberapa "dongeng
laskar jarah" tentang "petani dari desa Muslim Tulehu, yang berkebun di dalam hutan, lalu diberondong oleh sekelompok Kristen bersenjata otomatis, tetapi yang bunyinya tidak didengar oleh warga dan aparat Polisi di Tulehu"!? Baru sekarang "tujuan utama dari dongeng-dongeng anak kecil" itu menjadi jelas bagi kita semua! Semuanya adalah "Dongeng pembungkus kegiatan pencurian cengkih warga Kristen Desa Suli"! Sebuah kebenaran mahal yang harus ditukar dengan nyawa "dua warga Kristen", yang kemudian "di-Islam-kan" oleh "media iblis-republika"! Ataukah masih ada yang berkeras untuk mendukung "media iblis" ini sebagai "media Islam sejati"? Sebagai tambahan bagi kepuasan anda, coba lihat sepotong dusta idiot di bawah ini!

SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-10-24
TIGA WARGA MUSLIM TEWAS DITEMBAK

"Ketika kami sibuk memetik cengkih, tiba-tiba kami dikejutkan dengan rentetan tembakan. Saat itu saya melihat korban sudah terjatuh karena tembakan di kepala dan lehernya. Serentak kami lari, dengan meninggalkan korban," kata Lam Jali.

JOSHUA:
Dulu saya berpikir bahwa "iblis itu pandai" dan bisa menipu kita seperti menipu anak kecil! Ternyata, jika kita lurus, akan terlihat bahwa iblis itu luar biasa dungunya! Paling tidak itulah yang dipikirkan "media iblis" ini! Walau agak berlebihan, ada baiknya saya bertanya, "pernahkah anda melihat sebatang pohon cengkih yang sudah berbuah lebat?" Jika tidak ada tulang yang patah, paling tidak otot anda akan terkilir parah, kalau sampai jatuh dari pohon cengkih. Karena bunganya berada di ujung-ujung ranting, pemetik cengkih selalu membawa "tali penyelamat" untuk mengikat tubuh mereka ke batang cengkih!

Media iblis ini menyangka, kita akan berpikir bahwa memetik cengkih itu, "sama dengan memetik cabe", sehingga ketika diserang, kita langsung lari! Saya sendiri heran bahwa "para pencuri cengkih yang asik memetik" itu tidak sampai patah leher karena terjun dari pohon cengkih! Atau mungkin mereka itu hanyalah tokoh filem karun saja!? Coba tanyakan si saksi idiot ini, dari mana korban terjatuh, dan dia ada dimana, sehingga dengan jelas dapat melihat di mana peluru menembusi si korban? Tanyakan pula, apakah tembakan dari jarak beberapa kilometer bisa tepat mengenai leher dan kepala, ataukah pencuri sial itu mati karena "jatuh dari pohon cengkih dan menimpa batu sehingga kepalanya berlobang dan lehernya patah? Begitupun,.tanpa bertanya juga, kita sudah tahu jawabannya! Karena itu, biarlah saya pertegas pernyataan saya bahwa "republika adalah media iblis idiot" yang menghianati kodrat kemanusiaan dan "menistai Islam"! Apapun pendapat anda, itu hak dan urusan anda sendiri!

Bagi yang ingin melihat wajah iblis lain dengan berita yang sama, silahkan ke website "laskarjahad", dan cari berita dengan judul "Sniper Beraksi Lagi di Bukit "Al-Jihad" Kahena"! Mungkin bisa mulai dengan memikirkan, "mengapa sniper harus menembak secara beruntun (ingat ini sniper, dan laporan lain menggunakan istilah berondongan tembakan)"? Selamat menelaah pikiran iblis!

Salam Sejahtera!!!

JL.

Received via email from: Alifuru67@egroups.com

Copyright © 1999-2001  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to alifuru67@egroups.com