The Cross
Under the Cross

Listen to the News
English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Pattimura
Maps
Ambon Info
Help Ambon
Statistics
Links
References
Referral

HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright ©
1999/2001 -
1364283024
& 1367286044


Ambon - Island 

 

AMBON Berdarah On-Line
About Us

 

 

  Ambon Island

  Ambon City

 

 

   Latupatti

  Want to Help?

From: "Joshua Latupatti" joshualatupatti@hotmail.com
Date: Tue, 30 Oct 2001 11:34:03 +0000

MEDIA IBLIS MENGHASUT LAGI!
download artikel in print friendly version     Tanggapan-tanggapan Joshua Lainnya 

Salam Sejahtera!

Saudara-saudara sebangsa,

Tidak perlu rasanya kita permasalahkan lagi, bahwa "menghasut, menipu dan menginisiasi kejahatan, adalah pekerjaan sehari-hari bagi iblis. Oleh sebab itu, sebuah "media iblis" akan kehilangan "jati dirinya", jika mendatangkan kebaikan bagi umat manusia! Tulisan ini akan sangat tidak disenangi oleh si iblis dan para pemujanya, karena dibuat "untuk membekali manusia yang rindu pada kebenaran", agar tidak terperangkap ke dalam tipu-daya si iblis!

SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-10-29
Pemerintah Lamban Selesaikan Konflik Maluku

JOSHUA:
Inti dari "niat" yang terkandung di dalam judul berita media iblis ini akan dibahas tersendiri, di dalam bahasan tentang "sepak terjang siluman Rais" di dalam menggoyang pemerintahan Presiden Megawati!

SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-10-29
Bentrok menjelang sumpah pemuda

Dari Ambon, dilaporkan dua kelompok pelajar kembali bentrok di Ambon. Bentrokan itu melibatkan kelompok pelajar muslim dan kristen yang sedang melakukan gladi resik upacara peringatan hari Sumpah Pemuda di lapangan Merdeka, Ambon, Sabtu (27/10) pagi.

JOSHUA:
Keributan yang terjadi pada hari itu, bukan murni bentrokan antar pelajar, tetapi lebih tepat disebut sebagai "kemelut kelompok pelajar, yang dipicu oleh oknum-oknum penyusup"! Anda akan bisa menebak, "dari mana datangnya penyusup tersebut", cukup dengan bertanya tentang "tidak disebutkannya masalah korban yang timbul di dalam kemelut tersebut"!

SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-10-29
Bentrokan kali ini dipicu oleh sekelompok pelajar kristen yang melakukan pengusiran terhadap kelompok pelajar muslim yang duduk di pojok utara lapangan depan gereja Maranatha. "Ketika kami sedang duduk, datang sekelompok siswa kristen dan mengusir kami," kata Sofyan, siswa SMU Negeri 3 Ambon.

JOSHUA:
Lapangan Merdeka adalah lapangan yang memanjang dari Timur ke Barat! Ujung Timur dari Lapangan Merdeka, tersambung dengan "Lapangan Segitiga", dimana terletak "Tugu Pattimura" (pada sudut timur). Jika anda berdiri di Jalan Pattimura, anda akan melihat batas samar antara kedua lapangan tersebut yang hampir segaris dengan Jalan Pattimura! Ujung Utara dari Jalan Pattimura memisahkan Kantor Gubernur Maluku (kiri) dan Gereja Maranatha (kanan), jika anda menghadap ke Utara! Dengan demikian, Gereja Maranatha berhadapan (berseberangan jalan) dengan Lapangan Segitiga, dan bukan berhadapan dengan Lapangan Merde ka! Pojok Utara Lapangan Merdeka adalah Tribun Utama yang mengha dap Kantor Gubernur di sebelah Selatan Lapangan Merdeka, dimana terdapat tempat duduk bertingkat dari kayu.

Di dalam situasi Ambon / Maluku sekarang, pihak Muslim akan memasuki Lapangan Merdeka dari Pintu Utara (akuratnya, Barat Laut), sedangkan pihak Kristen dari Pintu Timur (tepatnya Timur Laut), yang lebih dekat dengan Kompleks TNI, Masariku-PHB, atau melalui Tg. Pattimura dan ‘lewat pagar’ Lapangan Segitiga! Jika pelajar Muslim sampai berkumpul di bagian Lapangan yang didepan Gereja Maranatha, maka mereka sebenarnya berada pada bagian dari Lapangan Segitiga! Mengingat usaha pengeboman Gereja Marantha beberapa hari yang lalu, saya pikir pelajar Kristen punya alasan untuk tindakan mereka! Tetapi saya lebih cenderung melihat ‘pengusiran’ itu terjadi pada "tempat duduk kayu" di depan Kantor Gubernur, sebab Tribun Utama pasti sdh. ditempati oleh pelajar Muslim (soal pembagian tempat duduk)!

SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-10-29
Keributan di depan Gereja Maranatha itu dengan cepat menyebar di seluruh lapangan dan tribun tempat berkumpulnya dua komunitas pelajar saat itu. Selama konflik, siswa muslim dan kristen terpisah.

JOSHUA:
Jika keributan memang terjadi ‘tepat’ di depan Gereja Marantha, maka "adanya" pelajar Muslim di sana, harus ditafsir sebagai aksi "unjuk kekuatan" atau "cari masalah"! Konflik terjadi ketika "dua pihak yang bertikai bertemu"! Mengapa media iblis dungu ini mengatakan bahwa "selama konflik terjadi mereka terpisah"? Apakah "pemisahan" itu terjadi karena ada "unsur lain yang menimbulkan konflik? Atau konflik sebenarnya "bukan antara kedua kelompok pelajar"? Atau pemisahan itu harus terjadi agar "sasaran bisa terlihat lebih jelas"?

SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-10-29
Kepanikan para pelajar itu semakin bertambah ketika anggota Brimob Resimen III yang menempati pos jaga di Polsek Sirimau, pojok selatan lapangan, langsung melepaskan tembakan beruntun. Seorang anggota Bribob yang mengenakan kaos hitam juga ikut melempari batu ke arah pelajar muslim.

JOSHUA:
Polsek Sirimau berada di sebalah Barat Laut Lapangan Merdeka! Kalalupun mereka melapaskan tembakan, jika ‘mendatar’, maka akan ada korban di pihak Muslim yang sudah bergeser ke arah Pintu Barat Laut. Jika mereka menambak ke atas, tidak akan ada korban yang jatuh, kecuali benjol karena peluru yang jatuh lagi!? Kata "langsung" yang digunakan media iblis ini tidak memberi kesempatan kepada kita untuk memikirkan kemungkinan bahwa "Polisi menembak ketika berada di antara kedua kelompok", tapi menembak dari arah Pos Sirimau! Pertanyaannya adalah "Bagaimana seorang pelajar Kristen bisa kena tembakan di kepala"? Jika bukan karena tembakan Polisi yang pasti terhalang oleh kerumunan pelajar Muslim, tentulah karena "penyusup bersenjata di antara Pelajar Muslim"! Itulah sebabnya, media iblis ini tidak mau menyinggung "masalah korban tembakan" tersebut, yang nantinya melemahkan teori hasutan mereka! Seorang anggota Brimob berkaos hitam yang melempari pelajar Muslim dengan batu, adalah "dongeng tambahan untuk lebih mengaburkan kebenaran"!

SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-10-29
Warga masyarakat dari dua kubu, muslim dan kristen pun berkumpul. Melihat konsentrasi warga tersebut, anggota Batalyon Infanteri (Yonif) 410 langsung memasang barikade pagar kawat di tengah jalan di dua ujung Jl. Sultan Hairun. Anehnya, anggota Brimob yang melepaskan tembakan itu tadi tidak satupun yang ikut menghalau masa tadi. din/kir

JOSHUA:
Sepertinya, Brimob lagi tidak jadi favourit saat ini, hingga kesalahan mereka sepertinya dicari-cari!? Lain misalnya dengan ketika Brimob asal Kelapa Dua yang dijadikan bagai "parter"!? Barikade sudah dipasang, berarti kedua kelompok masih terpisah. Masa mana lagi yang perlu dihalau? Jika Yon-410 sudah turun tangan, berarti Polisi harus kembali ke Pos mereka, dan tidak perlu sampai terjadi "tumpang tindih" ! Begitupun, kita nanti akan tahu juga, mengapa sekarang Brimob yang didiskreditkan!

Salam Sejahtera!!!

JL.

Received via email from: Alifuru67@egroups.com

Copyright © 1999-2001  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to alifuru67@egroups.com