The Cross
Under the Cross

Listen to the News
English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Pattimura
Maps
Ambon Info
Help Ambon
Statistics
Links
References
Referral

HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright ©
1999/2001 -
1364283024
& 1367286044


Ambon - Island 

 

AMBON Berdarah On-Line
About Us

 

 

  Ambon Island

  Ambon City

 

 

   Latupatti

  Want to Help?

Media Indonesia - Nusantara (16/10/2001 02:18 WIB)

Gereja Santo Thomas Margodadi Dilempar Bom

SLEMAN (Media): Gereja Santo Thomas, Margodadi, Seyegan, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (13/10) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB dilempar bom oleh orang tak dikenal.

Lemparan bom itu menimbulkan ledakan cukup keras, hingga empat genting beton mengalami kerusakan dan eternit bagian teras gereja hancur.

Wandi, 46, warga setempat yang Sabtu dini hari itu sedang menjalani tugas siskamling menyatakan tidak banyak mengetahui peristiwa tersebut. Sebab, katanya, tiba-tiba saja dia sudah mendengar suara ledakan, dan sesaat kemudian terdengar suara sepeda motor yang menghilang ke arah utara, menuju Kecamatan Minggir. "Setelah saya datangi, ternyata ledakan itu berasal dari Gereja Santo Thomas," katanya.

Saat para peronda mendatangi suara ledakan, masih tercium bau menyengat seperti asap mercon. Untunglah, gereja yang terletak di pinggir Selokan Mataram itu tidak banyak mengalami kerusakan. "Baunya saat itu sangat menyengat, dan kepulan asapnya juga cukup besar," papar Wandi.

Para petugas siskamling kemudian membangunkan Parjono, koster (penjaga gereja) yang sedang tidur nyenyak di bagian belakang gereja. Parjono sendiri mengaku tidak mendengar suara ledakan. Bersama Parjono, mereka melaporkan kejadian itu ke Polsek Seyegan, Sleman.

Petugas Polsek Seyegan datang beberapa saat kemudian, diikuti oleh tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Polda DIY. Mereka menemukan serpihan seperti bekas batu baterai di antara eternit dan genteng beton. Namun, petugas belum bisa menduga jenis bahan peledak yang dilemparkan. "Kami akan melakukan penelitian," kata seorang perwira pertama dari Jihandak.

Hingga Sabtu siang, polisi masih terus berjaga-jaga dan melakukan penelitian yang lebih mendalam. Parjono sendiri mengemukakan, selama ini tidak pernah terdengar adanya ancaman terhadap gereja tersebut. Menurut dia, gereja yang terletak di pinggir selokan itu cukup aman, bahkan mampu menjalin komunikasi dengan masyarakat sekelilingnya.

Granat di Batam

Sementara itu, petugas dan tamu Hotel Seruni, Batam, Sabtu (13/10) sore sekitar pukul 15.00 WIB dikejutkan dengan penemuan sebuah granat di kamar 449. Puluhan tamu yang hendak check in langsung membatalkan rencana menginap. Saat itu juga, petugas dari Poltabes Barelang melakukan penyisiran.

" Bila dilihat dari bentuk serta adanya pin pemicu, granat yang ditemukan dipastikan masih aktif. Namun, jenis dan kekuatan ledaknya masih akan diteliti," kata Kepala Satserse Poltabes Barelang Ajun Komisaris Bahagia Dachi kepada Media di lokasi penemuan granat, Sabtu.

Berdasarkan pengamatan Media, petugas khusus dari satuan Jihandak, hingga Minggu masih diterjunkan ke lokasi untuk melakukan penyelidikan lanjutan.

Penemuan granat itu sendiri diawali dari kegiatan perbaikan sejumlah ruangan di lantai empat gedung diskotek yang terletak di hotel itu. Seorang tukang, Denin, 32, mencurigai sebuah amplop besar yang bertuliskan Made in Korea. Karena curiga, Denin dan temannya, Mariaman, membawa dan menyerahkan benda itu ke Satpam RM Siagian yang berada di pintu depan hotel. Kemudian, benda itu langsung diserahkan ke petugas Poltabes Barelang yang kebetulan ada di tempat tersebut.

Setelah dipastikan benda itu adalah granat, puluhan petugas Serse mengamankan lokasi, serta menyingkirkan benda mencurigakan itu ke lahan kosong di samping hotel. Untuk menghindari kerumunan, petugas hotel memblokir pekarangan.

"Sampai sekarang petugas masih menyelidiki dari mana dan siapa yang membawa benda itu. Belum ada pihak yang kita curigai, sebab tempat ini merupakan tempat umum yang banyak dikunjungi orang," terang Bahagia. Dia menambahkan, sebelumnya salah satu petugas hotel mengaku mendapat ancaman peledakan bom. Namun, ancaman itu tidak membuat kegiatan hotel terhenti, meski aparat keamanan meningkatkan penjagaan di sekitar lingkungan hotel. (AU/ON/N-4)


Copyright © 1999-2001  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to alifuru67@egroups.com