The Cross
Under the Cross

Listen to the News
English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Pattimura
Maps
Ambon Info
Help Ambon
Statistics
Links
References
Referral

HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright ©
1999/2001 -
1364283024
& 1367286044


Ambon - Island 

 

AMBON Berdarah On-Line
About Us

 

 

  Ambon Island

  Ambon City

 

 

   Latupatti

  Want to Help?

Republika, Kamis, 11 Oktober 2001 15:37:00
Mahasiswa Ambon Minta Bush Diadili
Laporan: Sukirno

Ambon-RoL -- Ratusan mahasiswa Universitas Darusallam (Unidar) Ambon, Kamis [11/10/01], berdemo mengutuk serangan AS dan sekutunya ke Afghanistan. Mereka minta Bush dkk diadili di Mahkamah Internasional.

Wartawan Antra melaporkan, mahasiswa Unidar Ambon, sejak pukul 09.00 WIT telah terkonsentrasi di Jl AY Patty, selanjutnya mengutus dua perwakilan bertemu Wakil Gubernur Maluku Bidang Kesra, Dra Paula Renyaan dan Staf Ahli Darurat Sipil Daerah Maluku.

Mereka menawarkan pejabat Pemda Maluku maupun Dewan Pembantu Darurat Sipil Daerah Maluku untuk datang ke Jl AY Patty guna mendengarkan tuntutannya atau mengizinkan aksi demo damai ke kantor Gubernur Maluku.

Namun, karena Maluku masih dalam status Darurat Sipil ketentuannya aksi demo hanya diizinkan maksimal 10 perwakilan.

Setelah dilakukan perundingan yang dibantu salah satu tokoh masyarakat Muslim Maluku, Daud Sangadji, maka perwakilan Unidar bisa membacakan dan menyerahkan tuntutan mereka kepada Wagub Renyaaan, sekitar pukul 14.00 WIT.

Pernyataan sikap keluarga besar mahasiswa Unidar Ambon yang ditandatangani Koordinator Lapangan, Yayat Hidayat dan Koordinator Publikasi, Linda Waliulu, menuntut dilakukannya pemboikotan terhadap semua produk buatan AS di Indonesia serta mendorong pemerintah Indonesia untuk memutuskan hubungan diplomatik dan politik dengan AS.

Mereka juga mendesak PBB untuk segera menghentikan invasi militer AS dan sekutunya terhadap rakyat Afghanistan, sekaligus menyeret Presiden AS, George W Bush ke pengadilan HAM Internasional dan mendesak negara-negara Organisasi Konfeerensi Islam (OKI) se-dunia untuk menyatakan jihad fi sabilillah terhadap AS dan sekutunya.

Mahasiswa Unidar Ambon ini pun mengutuk pembakaran Masjid di Australia dan Belanda serta menyerukan kepada pemerhati masalah kemanusiaan se-dunia.

Wagub Renyaan menanggapi pernyataan itu mengatakan, Pemda Maluku tidak bisa berbuat banyak karena penanganan dampak penyerangan AS dan sekutunya ke Afghanistan harus sesuai kebijakan pemerintah pusat.

Ia selanjutnya meminta Staf Ahli Bidang Hukum Darurat Sipil Daerah Maluku, Mohammad Ely, SH untuk memberikan pengertian bagi para perwakilan mahasiswa Unidar Ambon.

"Saya memahami pernyataan sikap mahasiswa Unidar Ambon. Hanya, saja pernyataan ini idealnya disampaikan ke DPRD Maluku. Namun, para wakil rakyat ini sebagian besar anggotanya masih berada di luar daerah dalam rangka dinas," katanya.

Ia mengingatkan mahasiswa Unidar Ambon agar tidak diboncengi pihak ketiga dalam aksi demo dan pernyataan sikap ini sehingga kemungkinan bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Yang pasti, kita bersama harus memelihara situasi keamanan yang semakin kondusif, kendati ada upaya oknum-oknum kurang bertanggungjawab yang memanfaatkan simbol-simbol agama untuk terjadinya "tragedi kemanusiaan" baru, menyusul peristiwa awalnya, 19 Januari 1999 lalu," demikian Mohammad Ely.

Pantauan ANTARA, aksi demo mahasiswa Unidar Ambon ini berjalan tertib dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat, termasuk perkantoran.jun


Copyright © 1999-2001  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to alifuru67@egroups.com