The Cross
Under the Cross

Listen to the News
English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Pattimura
Maps
Ambon Info
Help Ambon
Statistics
Links
References
Referral

HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright ©
1999/2001 -
1364283024
& 1367286044


Ambon - Island 

 

AMBON Berdarah On-Line
About Us

 

 

  Ambon Island

  Ambon City

 

 

   Latupatti

  Want to Help?

Soal Pengiriman Sukarelawan ke Afghanistan, Apa Pilihan para Mahasiswa KAMMI?

Hilversum, Rabu 03 Oktober 2001 07:15 WIB

Pemerintah Indonesia melarang pengiriman sukarelawan untuk berjihad di Afghanistan. Menurut Menteri Agama Said Aqil Hussein sukarelawan jihad ini bertentangan dengan Undang-Undang Kewarganegaraan. Di Indonesia suara-suara berjihad ke Afghanistan memang makin melantang. Salah satuhnya disuarakan oleh KAMMI, Kesatuan Aksi Mahasiswa Mulim Indonesia. Apakah mahasiswa yang bergabung dalam KAMMI lebih memilih untuk berjihad katimbang menuntut ilmu? Berikut penjelasan Khairul, jurubicara KAMMI di Jakarta:

Khairul [Kh]: Kalau menurut saya itu dipersilahkan saja. Kita rakyat Indonesia siap untuk membela kaum muslimin. Karena di mana pun kaum muslimin dibantai ataupun disakiti, yah kita satu tubuh, baik di Indonesia maupun di Malysia ataupun di negara Islam. Itu satu tubuh. Jadi penderitaan rakyat Afganistan, juga penderitaan kita semua. Jadi alangkah baiknya jika pemerintahan Indonesia tidak melarang itu semua.

Radio Nederland [RN]: Tetapi itu dilarang karena bertentangan dengan undang-undang soal kewarganegaraan yang memang melarang orang untuk menjadi tentara, berjuang bagi negara lain. Bagaimana ini menurut anda?

Kh: Jadi kalau menurut saya, pada hakikatnya manusia itu akan mati juga. Kalau dia tidak mati syahid, juga akan mati. Tapi kalau mereka berperang juga akan mati, mati syahid. Jadi lebih baiknya kaum muslimin itu mati syahid semuanya, lebih bagus. Tapi kalau misalkan ini tidak direspon kepada pemerintah, misalnya nanti ada deal-deal politik antara Amerika Serikat dengan pemerintahan Indonesia, nah ini berarti yang ditunggu-tunggu kaum muslimin sebenarnya. Pemerintah Indonesia harus jelas, apakh akan memihak Amerika atau memihak rakyatnya, yang mayoritas adalah kaum muslimin.

RN: Jadi bagi anda pengiriman sukarelawan ke Afganistan itu tetap bisa dilakukan?

Kh: Ya. Silahkan saja bagi yang ingin berjihad ke sana, silahkan, tidak usah dihalang-halangi begitu oleh pemerintah Indonesia. Karena itu pun juga akan mengurangi beban pemerintahan Indonesia sendiri dalam memberikan makanan kepada rakyat-rakyat yang ingin berjihad seperti itu. Dipersilahkan saja, karena mengurangi beban pemerintah Indonesia sendiri.

RN: Kalau dari KAMMI bagaimana? Apakah KAMMI punya program untuk mengirim orang ke sana?

Kh: Untuk saat ini KAMMI berkhusus pada mahasiswa, berkhusus kepada pelajar yang lebih mengutamakan kepada kuliah. Dan kami fokusnya lebih kepada dalam negeri, kepada pemerintah yang "clean government" Insya Allah.

RN: Kalau disuruh milih antara kuliah atau mati syahid, masak pilihnya kuliah?

Kh: Yah syukur-syukur kalau misalkan pas kuliah bisa mati syahid. Yah syukur-syukur seperti itu. Tapi misalkan disuruh milih untuk mati syahid dan ada kesempatan untuk itu, yah silahkan saja. Kita tidak maksa, tidak seperti ormas-ormas lain seperti GPI yang memang sudah bertekad untuk berjuang,

Kalau kita, yah kalau pemerintahan Indonesia mengijinkan untuk pergi, yah kita akan melakukan hal itu. Tapi kalau misalkan pemerintahan Indonesia melarang pergi, kita pun juga tidak memaksakan. Yang penting kita memberikan sikap jihad kita, jihad dengan harta juga bisa. Jihad dengan diri kan berangkat. Kalau bisa dengan harta, juga tidak masalah bagi kita semua.

RN: Ini yang belum jelas adalah, kenapa kalau Afganistan saja sudah bisa ditempuh dengan jihad. Itu Afganistan kan misalnya bukan Arab Saudi yang memiliki tempat-tempat suci agama Islam?

Kh: Pada hakikatnya kita bukan ke Afganistannya, tetapi perlawanan Israel terhadap rakyat Palestina, itu yang kita fokuskan. Artinya Afganistan adalah dampak sampingan dari Israel itu sendiri.

© Hak cipta 2001 Radio Nederland Wereldomroep


Copyright © 1999-2001  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to alifuru67@egroups.com