The Cross
Under the Cross

Listen to the News
English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Pattimura
Maps
Ambon Info
Help Ambon
Statistics
Links
References
Referral

HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright ©
1999/2001 -
1364283024
& 1367286044


Ambon - Island 

 

AMBON Berdarah On-Line
About Us

 

 

  Ambon Island

  Ambon City

 

 

   Latupatti

  Want to Help?

From: "umat umat" <umatumat@hotmail.com>
To:
apakabar@radix.net
Subject: TENTANG SWEEPING KTP DI MAKASSAR
Date: Thu, 25 Oct 2001 16:56:01 +0000

TENTANG SWEEPING KTP DI MAKASSAR

Aksi sweeping KTP Kristen dilakukan lagi di depan Universitas Muslim Indonesia jalan Perintis Kemerdekaan km.4,5 tanggal 25 Oktober 2001 pukul 20.00 WITA. Kejadian pemblokiran jalan juga terjadi di depan sekretariat HMI Makassar jalan bontolempangan.

Kejadian ini memang bukan barang baru untuk Makassar dan selalu saja pihak keamanan datang terlambat. Kemarin pihak keamanan terlambat hampir 2 jam. Tetapi sweeping 25 oktober ini belum apa-apa dibandingkan kejadian sweeping tiga tahun belakangan yang selalu disertai pemukulan atau pembakaran gereja maupun kendaraan, bahkan beberapa terjadi di depan kampus Universitas Hasanuddin. Orang kristen makassar seperti sudah menjadi santapan setia bogem mentah dan harus siap untuk menghindar, lari atau dipukuli.

Dalam talk show pagi di Smart FM tanggal 26 Oktober, hampir seluruh penelepon mengecam tindakan ini. Angkat topi untuk masyarakat Muslim yang berpikir rasional mengecam perbuatan ini. Namun disamping itu ada juga yang mendukung atau paling tidak memandang sebagai suatu kewajaran, dengan asumsi:

  1. Sweeping KTP kristen dilakukan mahasiswa untuk menunjukkan rasa solidaritas sesama Muslim.
  2. Sweeping juga turut dipicu oleh selebaran yang menulis adanya penyaliban warga Muslim di Minahasa. Asumsi mengaminkan seperti ini justru mengawetkan kegiatan-kegiatan sweeping di kota Makassar. Asumsi-asumsi ini pula yang menyebabkan kejadian pasca Kupang bergolak, Ambon bergolak, Irian bergolak, Istiqlal di bom, Poso bergolak, Afganistan di bom, Palestina digempur, berarti umat kristen Makassar benjut. Umat kristen di Makassar selain dipukuli secara teratur, kupingnya juga harus tahan pada khotbah-khotbah yang tidak mau tahu perasaan orang.

Surat kabar terbitan Makassar juga dengan setia menampilkan berita-berita dengan kalimat yang mencari-cari kambing hitam dalam ulasannya tentang daerah konflik di Indonesia dan luar negeri. Sehingga tidak heran jika dahulu kerusuhan anti etnis cina sedikit banyaknya juga dipicu dari berita media massa lokal (pak Agum juga tau tuh). Mengapa emosi kita sangat cepat terbakar dan terlampiaskan pada hal yang irasional?.

Sungguh ironis, menolak pelanggaran HAM terhadap masyarakat Muslim, rakyat Afganistan dan Palestina dengan cara menindas dan memukuli masyarakat kristen di sekelilingnya. Inilah realita wajah sekelompok intelektual di Makassar, pada jaman komunikasi informasi dan internet yang sedemikian majunya, sekelompok intelektual masih saja menganut paham premanisme, mendukung issue dan selebaran lalu tanpa mengecek kebenarannya melakukan generalisasi. Kapan lembaga-lembaga intelektual dapat memainkan peran yang sebenarnya bila sumber dayanya seperti ini?. Bagaimana kita dapat menuding Amerika sebagai preman dunia dengan kelakuan kita seperti ini?. Tapi bagi umat kristen tidak mengapa, biarlah hari minggu depan nanti pendeta dan pastor boleh bilang: "Bapa, ampunilah mereka". Damailah Makassar.


Copyright © 1999-2001  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to alifuru67@egroups.com