The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

DEWA


DEWA, 09 Oct 2006

Tragis, Nasib Pengungsi Larike

Ambon, Dewa

Selama pengungsi Larike memasuki lokasi yang disediakan oleh pemerintah, Suli Atas, Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, ternyata hingga kini belum ada bantuan yang diberikan kepada pengungsi tersebut dari kabupaten yang berwenang menangani masalah mereka, Maluku Tengah. Hal ini terungkap dari keterangan yang diberikan oleh salah seorang warga di lokasi tersebut, Karel Hendriks kepada wartawan, Minggu (8/10) kemarin.

Menurutnya, hingga tahun 2005 lokasi tersebut mulai ditempati oleh 16 KK saja. Ini disebabkan karena tersebarnya para pengungsi di berbagai lokasi, khususnya di Desa Alang dan Lilibooy serta dalam wilayah Kota Ambon. Sisa pengungsi lainnya, yakni sebanyak kurang lebih 20 KK, baru menempati lokasi tersebut pada awal bulan Juni 2006 lalu.

Terkait bantuan yang disediakan, Karel menjelaskan hanya pihak pemerintah Provinsi Maluku yang sudah memberikan bantuan berupa perumahan untuk pengungsi ini yang tepat berseberangan dengan lokasi pengungsi Tial. Bantuan lain yang diterima adalah dibuatkannya sebuah bak penampungan air bersih yang sedianya akan digunakan sebagai sumber penyaluran air bersih dalam lokasi tersebut, tapi sumber dananya berasal dari Inpres 06 tahun 2003. menyangkut bak penampungan dan penyaluran air bersih tersebut, pihaknya menyatakan masih belum menyanggupi membayar biaya pengoperasian pompanya, mengingat tegangan listrik yang dibutuhkan sangat besar serta dana untuk menghidupkan tenaga pompa tentu saja besar pula.

Dia mengakui, pihaknya pernah menyuarakan keluhan-keluhan yang ada di lapangan seperti lahan yang ada tidak dapat digarap untuk bercocok tanam, jalan sebagai akses transportasi dan informasi, serta air bersih. Hal ini pernah disampaikan kepada pihak pemerintah Kabupaten Maluku Tengah, namun hingga kini belum pernah ada kabar tentang penyelesaian masalah mereka. Bukan itu saja, CARDI maupun LSM lokal lainnya sudah pernah didatangi untuk menyuarakan hal ini. Namun, pihak LSM hanya memediasi masalah ini hingga ke tingkat pemerintah yang berwenang yakni pemerintah kabupaten.

Tersendat-sendatnya bantuan yang diberikan oleh pemerintah, juga dilatarbelakangi oleh struktur pemerintahan di desa tersebut yang tidak konsisten. Buktinya, kades di desa tersebut baru saja dilantik. Apalagi pendeta, motivator pembangunan rohani maupun fisik dalam masyarakat tersebut juga digantikan. "Sudah barang tentu ini akan mempengaruhi administrasi maupun birokrasi yang akan dihadapi masyarakat di lokasi ini, terlebih lagi saat pemberian bantuan," jelasnya. [M7D]


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batoemerah
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044