Harian Analisa Online, Sabtu, 30 September 2006
Poso Rusuh, Empat Kendaraan Operasional Polisi Dibakar
Palu,(Analisa) Kerusuhan kembali pecah di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah
(Sulteng), mengakibatkan empat kendaraan operasional polisi dan sebuah pos Dinas
Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya (DLLAJ di Desa Taripa, ibukota kecamatan Pamona
Timur, terbakar karena diamuk massa. Sementara Polsek Pamona Timur di desa ini
rusak dalam peristiwa tersebut.
Sumber Antara di Poso, Jumat, melaporkan ihwal pecahnya kerusuhan ketika sebuah
helikopter polisi yang ditumpangi Kapolda Sulteng Kombes Pol Drs Badrodin Haiti
mendarat di lapangan sepakbola desa Taripa sekitar pukul 15:00 Wita.
Mengetahui Kapolda Haiti datang, ratusan massa yang sebelumnya memprotes
pelaksanaan eksekusi mati terhadap Fabianus Tibo, Dominggus da Silva, dan
Marinus Riwu --ketiganya terpidana kasus kerusuhan Poso-- secara tiba-tiba bergerak
melakukan penghadangan.
Akan tetapi, helikopter yang membawa Kapolda segera meninggalkan Taripa menuju
Pendolo, ibukota kecamatan Pamona Selatan, tetangga Taripa yang berbatasan
dengan wilayah Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Massa yang terlihat kecewa dengan sikap Kapolda ini menjadi histeris dan kemudian
mengejar helikopter yang mulai bergerak (take off) meninggalkan Taripa.
Beberapa pejabat Polda Sulteng dan Polres Poso yang mengikuti perjalanan dinas
Kapolda dengan menggunakan sejumlah mobil dinas menyusuri ruas jalan
Trans-Sulawesi tak luput dari kejaran massa.
"Tak diketahui apakah helikopter yang membawa Kapolda dan dua buah mobil dinas
yang ditumpangi pejabat kepolisian lainnya mengalami kerusakan, namun ketika itu
sempat dihujani batu oleh massa," tutur sumber.
Masih menurut sumber, tidak puas dengan tindakan tersebut, massa kembali
melampiaskan emosinya dengan membakar empat kendaraan operasional polisi,
terdiri atas sebuah truk, sebuah minibus Kijang, serta dua sepeda motor. Mereka juga
sempat membakar sebuah pos DLLAJ di Desa Taripa.
Dalam insiden ini tak dilaporkan adanya korban jiwa atau cedera, kecuali kerugian
materiil berupa kebakaran beberapa kendaraan pengangkut pasukan keamanan dan
sebuah bangunan pos DLLAJ dan kerusakan Kantor Polsek Pamona Timur.
Sumber lain mengatakan, kunjungan kerja mendadak Kapolda Badrodin Haiti beserta
sejumlah pejabat kepolisian lain di desa Taripa untuk mengkoordinasikan operasi
pencarian terhadap dua warga Sulsel, yang hilang di desa ini sehari setelah
pelaksanaan eksekusi mati terhadap Tibo dkk.
Korban yang hilang tersebut yakni Arham Badaruddin (32) dan Wandi (17), keduanya
pedagang ikan yang berangkat dari kota Ampana (ibukota Kabupaten Tojo-Unauna di
Sulteng) menuju Masamba, ibukota Kabupaten Mamuju Utara di Sulsel.
Sementara itu, Kapolda Badrodin Haiti beserta rombongan hingga Jumat malam
dilaporkan dalam keadaan selamat dan bertahan di Pendolo (sekitar 100km Selatan
kota Poso).
Bahkan kabarnya, Kapolres Poso AKBP Drs Rudy Sufahraidi, beserta ratusan
anggotanya sudah berada di Pendolo melakukan pengamanan terhadap atasannya.
Belum ada konfirmasi dengan otoritas keamanan di tingkat Provinsi Sulteng terkait
insiden kerusuhan di Taripa, namun seorang perwira TNI di Kodim Poso mengatakan
ratusan pasukan infanteri dari Batalyon 714/Sintuwu Maroso Poso sejak sore hari
sudah diterjunkan ke lokasi kerusuhan guna memback-up aparat kepolisian dalam
melakukan pengamanan. (Ant)
Copyright © 1998--2005 Harian Analisa Online All rights reserved
|