The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Masariku Network


Masariku Network, 17 Oktober 2006

Pdt. Irianto Kongkoli, M.Th. tewas ditembak

Tak bisa dibayangkan, Hamba Tuhan yang sangat komunikatif dan memiliki hubungan yang luas baik dengan Pemerintah dan juga tokoh-tokoh garis keras Muslim, Pdt. Irianto Kongkoli, M.Th., Sekretaris Umum Majelis Sinode GKST yang kantor pusatnya di Tentena, tiba-tiba tadi pagi 16 Oktober 2006 sekitar pukul 08.10 AM di Jalan Walter Monginsidi Palu, saat beliau bersama istrinya berbelanja di bahan bangunan di Toko Rejeki, ditembak 2 kali dari jarak dekat saat beliau jongkok memeriksa Tehel/Keramik, tepat di bawah telinga kiri oleh 2 orang mengendarai Sepeda Motor, yang oleh pengumuman Pemerintah/Polri "Pelaku Tak Dikenal". Lucunya istilah ini telah ada sejak tahun 2001, sudah puluhan yang ditembak/dibom dipancung dll. Rupanya istilah klise ini sengaja digunakan, supaya pelakunya tak akan pernah tertangkap.

Sebagai Sekretaris Umum Majelis Sinode GKST, Pdt. Irianto Kongkoli, M.Th., adalah Simbol (Agama) Gereja. Dan itu justru yang dihantam/dirubuhkan. Yang dikhawatirkan peristiwa ini akan menggoyang bangkitkan emosi warga Gereja (GKST) yang merupakan 65% penduduk Kabupaten Poso dan juga tersebar di berbagai pelosok Sulteng dan utara Sulsel. Artinya ada yang sementara bermain di sini; Aktor Intelektual, kelompok Teroris, kelompok Elit Pemerintahan, Aparat; kombinasi Sipil dan Militer. Gubernur Sulteng memberikan pernyataan, "Bahwa Peristiwa penembakan Pdt. Kongkoli berkaitan dengan eksekusi Tibo, karena beliau katanya sering melakukan aksi menentang Eksekusi." Kalau begitu yang marah/tidak senang terhadapnya adalah pemerintah; bukankah yang berkehendak mengeksekusi Tibo adalah pemerintah? Berikut beliau mengeluarkan pernyataan di hadapan Press, "Penembakan itu adalah akibat konflik Poso yang masih meningggalkan dendam." Jadi ada dugaan dalam pikiran Gubernur, pelakunya adalah Muslim Garis Keras? Karena konflik yang terjadi dulu, antara, Kelompok Putih = Muslim dengan Kelompok Merah = Kristen.

Sesungguhnya, Peristiwa pembunuhan Tokoh Sentral Kristen Sulawesi Tengah ini, merefleksikan secara gamblang kegagalan Pemerintah/Polri menciptakan rasa aman bagi warganya di Poso dan Sulteng pada umumnya. Alokasi dana ratusan miliar rupiah dan penempatan ribuan personal aparat, sia-sia dan atau mubasir. Kiranya Kapolda dan jajaran Kepolisian Sulteng membuktikan keseriusan dan professional menangani masaalah Poso. Akror-aktor intelektual dibalik perbuatan terror/teroris selama ini yang telah terindikasi (menjadi rahasia umum) segera ditangkap dan diperiksa. Pelaku penembakan Pdt. Irianto Kongkoli harus secepatnya ditangkap. Bandingkan dengan pembunuhan 2 orang dalam kendearaan yang melintasi desa Taripa - Ponggee, secara penuh kekuatan Polri diturunkan, bahkan KAPOLDA harus ke situ dengan Helikopter, yang nyaris dihakimi massa. Kalau tidak berhasil dalam waktu singkat, Kapolda segera diganti.

MASARIKU NETWORK
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batoemerah
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044