SINAR HARAPAN, Kamis, 05 Oktober 2006
Komnas HAM Didesak Selidiki Kekerasan Poso
Jakarta – Kelompok Kerja (Pokja) Poso mendesak Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia (Komnas HAM) untuk melakukan penyelidikan secara menyeluruh terhadap
kekerasan yang terjadi di Poso. Komnas HAM harus mendorong terbentuknya Tim
Pencari Fakta Independen untuk menyelidiki berbagai peristiwa kekerasan yang terus
berlangsung di Poso dan Sulawesi Tengah dari 1998 hingga sekarang.
Pokja yang terdiri atas berbagai LSM seperti Kontras, Imparsial, Praxis, Ikohi,
Klayanamitra, LBH Apik, Kontras Sulawesi ini menilai Komnas Ham tidak bekerja
efektif di Poso. Hingga saat ini telah terbentuk tiga tim untuk melakukan pemantauan
maupun penyelidikan di Poso.
Tim pertama pada tahun 2001 diketuai BN Marbun. Tim kedua dibentuk pada tahun
2004 pascapenembakan Pendeta Susianti. Tim ini diketuai Ahmad Ali.
Menurut Pokja, hasil pantauan kedua tim tersebut mengecewakan karena hanya
kliping koran dan laporan dari aparat penegak hukum di Sulteng, tanpa ada pantauan
lebih mendalam.
Pokja menilai Komnas HAM tidak melakukan upaya yang cukup serius dalam
menyikapi meningkatnya kekerasan, termasuk tidak adanya pernyataan politik
Komnas HAM berkaitan dengan eksekusi mati Tibo dkk. Tim baru Komnas HAM ini
diketuai Zumrotin Susilo, Enny Suprapto, dan Syamsuddin. (emy)
Copyright © Sinar Harapan 2003
|