Rabu, 23 Maret 2005

Harga BBM Naik, Anak Jalanan Bertambah

Bandar Lampung, Kompas - Kenaikan harga BBM berpengaruh terhadap jumlah anak jalanan di Provinsi Lampung. Dalam tiga minggu ini, sekitar 162 anak usia sekolah terpaksa menjadi anak jalanan. Beratnya beban ekonomi mengakibatkan anak-anak usia 2,5 tahun hingga 18 tahun itu terpaksa membantu orangtua.

Menurut Ketua Umum Forum Komunikasi Rumah Singgah Provinsi Lampung Farizal A Temenggung di Bandar Lampung, Selasa (22/3), pihaknya mendata sedikitnya terdapat penambahan 162 anak jalanan. Diperkirakan jumlah itu masih akan terus bertambah.

"Kebanyakan anak-anak itu berasal dari keluarga miskin, yang sebagian anaknya telah menjadi anak jalanan juga. Pada awalnya hanya dua anak yang menjadi anak jalanan, namun setelah (harga-Red) BBM naik, anak ketiga dalam keluarga itu juga ikut-ikutan menjadi anak jalanan," ujar Farizal.

Ayu (10-an tahun) dan Suherman (7), dua anak jalanan yang biasa mengamen di perempatan Jalan Radin Inten, Bandar Lampung, mengakui sebulan terakhir semakin banyak anak seusia mereka yang mengamen di sana. Kedua anak itu sudah 10 bulan menjadi anak jalanan. Uang yang mereka dapat digunakan untuk makan.

"Orangtua kami di rumah. Nanti sore kami dijemput," kata Suherman yang mengaku dalam sehari mampu mengumpulkan uang Rp 10.000-Rp 20.000.

Farizal menambahkan, kenaikan harga BBM juga memukul penghasilan anak jalanan. Anak-anak yang bekerja sebagai pedagang asongan di pasar, misalnya, kehilangan sebagian besar pelanggan sejak harga BBM melambung. "Pembeli berkurang padahal kebutuhan hidup anak-anak itu bertambah sejak BBM naik. Beras yang tadinya harganya Rp 2.000 per kilogram, kini melonjak menjadi Rp 3.000 per kilogram," katanya.

Berdasarkan hasil pemetaan Forum Komunikasi Rumah Singgah Mei 2004, jumlah anak jalanan di Lampung sebanyak 9.874 orang.

Dari jumlah itu, baru 2.575 anak jalanan mendapat pelayanan sosial. "Masih banyak anak jalanan yang belum tertangani. Dana kompensasi BBM juga belum turun ke anak jalanan," kata Farizal.

Sementara persoalan BBM kini makin mengimpit nelayan Pangandaran yang sebagian besar bersandar di Pantai Timur, Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Selain itu, dampak kenaikan harga BBM ini selanjutnya juga telah membuat kondisi pariwisata di Pantai Pangandaran saat ini menjadi lumpuh. (IRN/RYO)

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0503/23/daerah/1636431.htm