Segala sesuatu di alam ini berada
dalam kondisi seimbang dan berada dalam keteraturan yang sangat menakjubkan.
Ini merupakan bukti adanya Sang Pencipta, Sang Pengatur alam raya ini. Lihatlah
siklus perjalanan air. Air yang tergenang di laut menguap ke angkasa berubah
menjadi awan yang diterbangkan angin ke pegunungan dan berubah menjadi hujan
yang kemudian mengalir kembali ke laut. Lihat pula siklus makhluk hidup.
Tumbuhan dimakan oleh hewan, hewan dimakan manusia, manusia meninggal dan
dikubur di tanah, tanah diambil sari-sarinya oleh tumbuhan. Dan banyak lagi
lainnya.
Dan semua itu dapat disimpulkan ke
dalam prinsip
memberi dan menerima. Ada yang memberi, ada yang menerima. Siapa yang memberi dia akan
menerima sebesar yang diberikannya bahkan lebih. Kalau kita menghentikan proses
ini, maka kita sebenarnya menghambat kembalinya energi tersebut kepada kita.
Padahal, kalau kita berikan, ia akan kembali kepada kita berkali-kali lipat
(dalam berbagai bentuk energi). Jadi, kita semua sebenarnya satu, senantiasa
terjadi pertukaran energi yang mengalir bebas antara kita, seperti balon, jika
ditekan di satu sisi maka sisi lainnya harus mengembang. Kalau kita tahan
mengembangnya balon maka balon tersebut akan meletus.
Maka, ketika kita menerima energi
penyembuhan, sebaiknya kita juga memberikan sesuatu kepada penyembuh sebagai
penyeimbang energi yang diberikan. Jika kita tidak memberi, sering muncul
perasaan “berhutang” budi, hal ini dapat berkembang menjadi energi negatif yang malah akan menghambat proses
penyembuhan.
Ada yang kita terima, ada yang
kita berikan. Makin besar yang kita berikan, makin besar yang akan kita terima.
Seperti gelas yang diisi air, setiap kali dikosongkan ia akan mempunyai tempat
untuk diisi kembali. Kalau tempatnya penuh, maka air yang diberikan akan
terbuang percuma.
Pemberian dapat berupa materi
ataupun non-materi. Ucapan terima kasih yang tulus, senyuman, seikat bunga
segar, do’a juga merupakan pemberian. Yang penting di sini adalah “perasaan
memberi” yang tulus dan ikhlas. Ada energi positif yang menyertai pemberian tersebut. Jika pemberian itu
dilakukan secara terpaksa, maka “energi pemberian” itu hilang, sama saja dengan
tidak memberi apa-apa.
Mengapa Kami memakai uang sebagai
bentuk pemberian Anda kepada penyembuh ? Karena bagi kebanyakan orang, mereka
baru “merasa
memberi” sesuatu jika yang dikeluarkan itu adalah uang. Perasaan saling menerima
dan memberi inilah yang akan sangat membantu Anda menyembuhkan diri Anda dengan
stimulasi energi penyembuh yang Kami berikan.
Mengapa Kami tidak menentukan
berapa besar biaya yang harus diberikan ? Karena besar kecil itu relatif bagi
setiap orang. Kami serahkan kepada Anda sepenuhnya, berapa pun yang Anda
berikan tidak
mempengaruhi besarnya energi penyembuh yang Kami berikan, Andalah yang menentukan berapa
besar energi penyembuh yang Anda terima, sesuai dengan besar kecilnya “rasa” pemberian
Anda.
Tapi, Kami perlu keseriusan Anda.
Ketika Anda mengirimkan biaya tersebut, Kami tahu Anda serius sehingga tubuh
Anda pun siap menerima energi penyembuh Enerpa. Selamat atas kesembuhan Anda !