MENU ARTIKEL



Personal Photos

Halaman Utama

KASIHANILAH IBLIS DI INDONESIA

Posted on 2002/6/17 14:36:01
Sehingga layaknya memasuki sebuah galery yang megah. Malam itu Cak Nun dan Kiai Kanjeng Sepuh secara khusus mempersembahkan maiyahan untuk memberi hadiah atas ulang tahun istri GM. Sidharta, Mbak Susi, yang genap berusia 33 tahun, sekaligus tasyakuran GM Sidharta yang telah menginjak usia 50 tahun, maka Cak Nun tidak hanya meyampaikan pesan yang lebih bersifat silaturahmi dan kekeluargaan, ataupun doa, dan sholawat-sholawatnya, tetapi juga tidak lupa Cak Nun mencoba untuk mengurai kondisi bangsa ini, agar menjadi ilmu bagi siapa saja. Berikut ini beberapa renungan yang disampaikannya saat sessi dialog pada acara malam itu,

Kita semua ini mau sambat/mengeluh kepada siapa lagi? Pemerintah ini sudah tidak mengurusi kita lagi, kalau mau ikut perang malah kasihan nanti kalau jadi pemenang, artinya kasihan pada yang kalah. Tidak berani ikut saingan, tetapi kalau ada yang mau menjelek-jelekkan saya, ya silahkan, kalau mau membunuh saya, silahkan biar anda bisa hidup, karena saya tidak ikut memiliki badan saya ini, maka saya membikin maiyahan seperti ini biar ada orang yang tidak mau ikut rebutan, tidak ikut jegal-jegalan, tidak ikut bermusuhan.
Dan maiyah ini tidak mempedulikan siapa anda, anda PAN, PKB, atau PDI, silahkan saja, tetapi yang penting kita cinta pada anda semua. Jangankan terhadap sesama muslem, orang krsiten saya terima, katolik, budha , hindu kita terima semua, tidak usah saling mengganggu kalau anda yakin Kristen itu benar, pegang keyakinan itu, tidak usah berdebat dengan orang Islam, sebab bagi Islam Kristen itu salah,dan sebaliknya bagi orang Kristen Islam itu salah, karena kalau tidak menilai Islam itu salah, malah bisa masuk Islam. Itu ibarat istri kita masing-masing, tidak usah dibanding-bandingkan. Bahkan iblis, syetan, pun saya tampung, sebab kasihan mereka ini, masih mending kita semua daripada iblis. Kalau kita semua seburuk-buruk aklak kita masih ada khusnul khotimah, masih ada taubat, dan Allah masih menyediakan lima sifat pemaaf, "ghofur, wadud, 'afu, ghofar, dan rouf", Allah masih menyediakan pintu ampunan, dan rata-rata kita semua ini pada akhirnya akan masuk surga. Sedangkan iblis itu tugasnya hanya disuruh menggoda manusia, tetapi sesungguhnya iblis sendiri mengeluh kepada Allah di dalam Qur'an : "Sesungguhnya aku takut kepada-Mu".
Sehingga iblis, syetan ini sebagaimana tentara, karena suatu tugas , maka mau tidak mau harus melaksanakannya. Maka kita tidak bersikap membenci iblis, tetapi kasihan kepadanya, terutama di Indonesia, iblis sudah banyak kehilangan pekerjaannya, karena dimana-mana tidak usah digoda sudah iblis semua, sudah bisa bertindak syetan sendiri-sendiri. Sudah lebih iblis dari iblis itu sendiri.
Maka Indonesia ini penyakitnya semakin bertambah banyak, sehingga pertanyaan dasar kita adalah dibiarkan penyakitnya terus, atau kita paksakan, ibarat anda menjadi dokter yang menyuruh si pasien untuk mau tidak mau harus minum obat, tidak usah joget-joget dulu, tidak usah main -main dulu, dll, atau kita mau memilih punya bapak yang membiarkan anaknya sakit, dan semaunya sendiri, seperti sekarang ini, koran, tv, majalah memuat apa saja sudah tidak ada kajian lagi. Dan keadaan ini akan dibiarkan sampai kapan? Apakah samapi busuk sendiri? Atau akan dipaksa pasien ini agar lekas sembuh? Kalau dipaksa , maka kita harus meninggalkan demokrasi, kalau kita meneruskan demokrasi berarti kita membiarkan penyakit-penyakit itu. Artinya kalau kita semua diam dan membiarkan terus kekacauan ini, maka tidak cukup 10 tahun lagi keadaan seperti ini belum berakhir, tetapi kalau memilih, kita harus keras mengobatinya, dalam arti semua sektor kehidupan kita benahi, medai masaa, ekonomi, politik diatur dengan sistem yang lebih keras, ketat, dan apa yang terjadi dimasyarakat harus dibina, harus ketat, harus ada syariatnya, harus benar, tidak boleh semaunya sendiri, maka nanti tahun 2004 kita akan ambil tentara untuk jadi penguasa, artinya TNI akan ambil alih kekuasaan meski tidak kentara, biar lebih tegas, dan kita tidak bisa seenaknya lagi. Dan silahkan tentukan pilihannya, akan kita kembalikan kekuasaan yang agak ketat, atau kita biarkan sampai membusuk?***(Jns).