Paseduluran Islam,
Kristen, Hindu, Budha, Khonghucu
Posted on
2002/8/24 9:52:13
Inilah paseduluran yang sejati, inilah
persaudaraan sejati, inilah contoh Indonesia
kecil yang seharusnya ditiru oleh para elite
politik yang bertengkar satu sama lain, menghujat
satu sama lain untuk kepentingan golongannya
masing-masing.
Kita tidak kenal betul para elit politik itu,
kita tidak tahu betul siapa yang kita pilih waktu
pemilu, karena informasi untuk masyarakat tentang
semua itu tidak ada.
Lalu bagaimana kalau pemilu?
--------------------
Cak Nun: Tuhan-pun Berkoperasi
04-08-2002, IAIN Sunan Ampel Surabaya
Pagi itu di teras dan halaman Masjid IAIN Sunan
Ampel, Cak Nun dan Kiai Kanjeng bermesraan dan
bergembira bersama ibu-ibu koperasi dalam rangka
memperingati 100 tahun Bung Hatta, Bapak Koperasi
Indonesia. Sedulur-sedulur yang hadir
bergembira dengan tetap menghadirkan Allah SWT di
hatinya masing-masing. Dengan diringi lagu-lagu
shalawat dari Cak Nun dan Kiai Kanjeng, hati para
jamaah selalu menghadirkan Kanjeng Nabi, semua
memejamkan mata, hatinya tunduk seolah-olah
Kanjeng Nabi Muhammad SAW hadir di hadapannya.
Acara yang juga dihadiri oleh Sri Edi
Suasono--menantu Bung Hatta--dan Mantan Menteri
Koperasi Adi Sasono ini benar-benar bernuansa
cinta, keakraban dan kemesraan satu sama lain.
Pada kesempatan ini Cak Nun mengatakan bahwa
Islam mengajarkan kepada ummatnya untuk
'berkoperasi'. Setiap kita mengucapkan Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakaatu, maka kita
berjanji untuk 'berkoperasi' bersama-sama
menghadirkan suasana dan lingkungan yang penuh
rahmat dan barokah.
Bahkan Tuhan-pun berkoperasi dengan manusia.
Dengan paksa ia menerapkan doktrin bahwa engkau
mau tidak mau dijadikan Sri Edi Swasono. Engkau
digariskan tanpa engkau bisa menolak bahwa engkau
adalah cucu Bung Hatta, dan tidak bisa menawar
untuk menjadi cucunya Lowo Ijo atau Kebo Sora
Kalau engkau menolak doktrin itu, pilihanmu
sederhana:
Engkau sendiri menjadi Tuhan, atau segera
bunuhlah dirimu
Tapi Tuhan menyediakan peluang untuk berkoperasi
denganmu, berbagi hak dan otoritas denganmu.
Misalnya terserah engkau sepenuhnya apakah
rambutmu akan engkau bikin seperti Muhammad yang
panjang sebahu, seperti Isa yang rambutnya
memanjang sampai punggung, atau engkau memilih
kribo seperti Nabi Musa Tuhan meminjamkan tangan
kepadamu, untuk diserahkan secara koperatif
kepadamu, terserah tangan pinjaman itu akan
engkau pakai untuk menulis kebaikan, untuk
memukul orang, untuk memenuhi perintah pikiran
bagaimana menuliskan administrasi ganda dan mark
up
Tuhan memperkenankan badanmu berkaki dan Ia
berkoperasi dengan mempersilahkanmu untuk memilih
apakah engkau gunakan kakimu itu untuk menginjak
kaki saudaramu atau untuk berjalan membawamu
menguak rahasia kasih saying Tuhan
Tuhan mengizinkanmu hidup dengan hati, untuk
engkau tuluskan dan bersihkan atau engkau
kotorkan dan kau isi penyakit.
Ustadz Wijayanto dalam kesempatan terakhir
mengatakan, bahwa kita harus berkoperasi dengan
Allah dalam segala hal. Berkoperasi dengan Allah
tidak selalu menghasilkan sesuatu yang bersifat
harta duniawi. Allah bisa menukar kerjasama ini
dengan hal-hal lain yang menurut Allah lebih
berguna. Manusia bisa diberi kesehatan,
keselamatan, ketenangan hati, anak-anak yang
soleh, rahmat dan barakah, dan lain sebagainya
yang kita manusia tidak bisa menduganya.
Keteguhan Bu Khim
04-08-2002 APP Malang
Setelah Maiyahan di IAIN Surabaya, Cak Nun dan
Kiai Kanjeng malam harinya bermaiyahan bersama
masyarakat di sekitar APP Malang.
Secara khusus Cak Nun dan Kiai Kanjeng menemani
dan menggembirakan hati Bu Khim, seorang ibu yang
telah bertahun-tahun mempertahankan haknya. Di
tengah-tengah kesendiriannya setelah rumah
saudara-saudara dan tetangga-tetangganya digusur,
Bu Khim tetap tegar. Di tengah-tengah tekanan,
teror, dan berbagai macam intimidasi, Bu Khim tak
beranjak dari satu-satunya rumah yang masih
tersisa di kawasan yang akan dijadikan pusat
pertokoan itu. Bu Khin yakin, bahwa dia masih
punya Allah, dan Allah tidak akan tinggal diam
menyaksikan hambanya dianiaya.
......
Paseduluran Islam, Kristen,
Hindu, Budha, Khonghucu
05-08-2002 Krian, Sidoarjo
Maiyahan di Krian kali ini terasa istimewa.
Teman-teman dari Kristen, Hindu, dan Khonghucu
duduk bersama-sama menjalin kemesraan dan paseduluran
dengan teman-teman muslim. Semua golongan
bersatu. Ada teman-teman dari PPP, PKB, PAN, PK,
PRD, Golkar, dan lain-lain yang bergandengan
tangan dengan mesra menciptakan persaudaraan yang
sejati.
Malam itu teman-teman Kiai Kanjeng menghadiahi
shalawat dengan lagu gereja dan kenduri shalawat
yang melantunkan shalawat dari berbagai macam
daerah dan dari berbagai macam bahasa. Ada
sholawat yang berbahasa Cina yang di pimpin oleh
Gus Yudhi, ada shalawat dari madura, Banyuwangi,
Jepang, Amerika. Lebih dari 5000 jamaah
bershalawat bersama-sama. Tidak ada yang menonton
dan tidak ada yang ditonton. Yang ada hanya
kekhusukan dan kerinduan kepada Kanjeng Nabi.
Menurut Cak Nun, shalawat dan wirid adalah nasi,
sedangkan lagu-lagu yang tidak ada hubungannya
dengan Allah dan Kanjeng Nabi adalah 'jajan',
makanan kecil. Semuanya boleh asal tidak
melanggar syariat Islam.
Maiyahan kali ini juga di selingi dengan
'jajan-jajan' yang menghibur para jamaah. Di atas
panggung semua wakil golongan bergandengan tangan
ketika Mas Ananto mengajak semuanya menyanyikan
lagu Kemesraannya Iwan Fals.
Inilah paseduluran yang sejati, inilah
persaudaraan sejati, inilah contoh Indonesia
kecil yang seharusnya ditiru oleh para elite
politik yang bertengkar satu sama lain, menghujat
satu sama lain untuk kepentingan golongannya
masing-masing.
Kita tidak kenal betul para elit politik itu,
kita tidak tahu betul siapa yang kita pilih waktu
pemilu, karena informasi untuk masyarakat tentang
semua itu tidak ada.
Lalu bagaimana kalau pemilu? Sebagai rakyat kecil
yang tidak tahu apa-apa milih siapa kalau pemilu?
Menurut Cak Nun, ada 3 pilihan yang bisa kita
lakukan kalau pemilu.
Pertama, waktu hari 'pencoblosan' tidur saja
Kedua, boikot beramai-ramai
Ketiga, pergilah ke TPS (Tempat Pemungutan
Suara). Sebelum 'mencoblos' berkumpullah dan
bermuhaballah kepada Allah, "Ya Allah, Aku
tidak tahu siapa yang akan aku pilih ini. Tapi
aku akan memilih satu orang yang menurutku paling
baik. Engkau Maha Tahu Ya Allah, Kalau ternyata
yang aku pilih ini benar-benar membawa suara hati
rakyat, maka tinggikanlah derajatnya, dan
mudahkanlah jalannya. Tapi kalau ternyata dia
menghianati rakyat, maka berilah dia azab. (Brod)
|