MENU ARTIKEL



Personal Photos

Halaman Utama

PROFESIONALISME ASONGAN ORANG INDONESIA

Posted on 2003/3/6 0:19:40
Kegiatan CN dan KK keliling Indonesia pada tahun lalu terutama di daerah-daerah konflik atau daerah yang bermasalah dimana fungsi kita disitu mempersatukan mereka untuk menemukan kebersamaaan. Contoh ada konflik antar orang NU yang di PPP dan PKB, ini sangat memprihatinkan karena ditingkat bawah konflik yang terjadi sudah pada tingkat permusuhan,disitulah KK dan CN datang diundang untuk membangun kebersamaan,contoh lagi pernah datang di daerah konflik suku antara Madura dan Dayak, mereka saling ngotot dan ingin menang dan benar sendiri sampai situasinya jadi panas, akhirnya CN mengangkat
anak kecil digendong dibawa ke panggung sampai acara selesai, dengan adanya anak kecil situasinya bisa lebih lembut, contoh juga tentang kasus pencurian kayu di Blora semua unsur diminta kumpul dan semua dicintai dari aparat pemerintah,polisi,blandong kemudian diajak duduk bersama untuk membahas solusi kasus pencurian hutan yang besar-besaran itu. Semua itu hanya contoh bahwa CN dan KK kemana-mana tidak hanya bermain musik, karena musik itu sendiri sangat mudah, tetapi bagaimana musik itu bisa diajak dan dikhalifai untuk diajak ke Allah, musik juga harus dipakai untuk proses sosial pada masyarakat.
.

Itulah sepenggal uraian dari Cak Nun yang terekam dalam Pertemuan dan Jamuan Makan Malam dengan Duta besar Indonesia di CAIRO Bpk.BAKHTIAR HAMZAH, yang mana beliau memberi sambutan dalam acara tersebut. Acara yang diawali dengan sambutan tersebut mengawali kedatangan rombongan Maiyah Cak Nun dan Kiai Kanjeng di Mesir, dan dibuka sendiri oleh oleh Bpk. Nur Shomat selaku atase kebudayaan Indonesia di Cairo. Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa Kebudayaan sudah waktunya menjadi instrumen untuk membangun dan menghaluskan hati nurani sehingga kedatangan CN dan KK ini dirasa sangat bermanfaat untuk misi kedamaian. “Menurut orang Malasyia orang Indonesia itu multi fungsi karena bisa menjadi dan mewakili apapun, di Indonesia tidak ada profesionalisme beneran, karena tidak ada profesional maka yang terjadi semua orang bisa menjadi asongan.
Untuk itu saya pesan sama teman-teman mahasiswa, bahwa mahasiswa sekarang harus cerdas, kritis, dan punya respons tinggi terhadap diri dan lingkungan sosialnya.” Sambungnya. Tampak sekali kegembiraan yang terlukis dari wajahnya ketika memberi sambutan, bahkan beliau berencana untuk mengikuti terus kegiatan berkeliling Mesir ini. “Sekali lagi saya ucapkan selamat datang kepada Cak Nun dan rombongan selamat datang ke negeri ini, yang do'anya insyaAllah makbul bagi orang yang amalnya benar-benar, saya juga ingin mengatakan bahwa masyarakat Mesir sambutannya sangat luar biasa mulai dari para gubernur dibeberapa kota sampai ke masyarakat sangat senang atas kedatangan Cak Nun dan Kiai Kanjeng.” Tandasnya diakhir dan kemudian beliau langsung mempersilahkan Cak Nun untuk memberikan oleh-oleh dari Indonesia dan membawa musik untuk kedamaian dunia.
[ nov, reportase by Roh, Mesir. 3/3 03]