13/09/2003
Pembekalan Mahasiswa Baru Unair

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unversitas Airlangga bekerja sama dengan Unit Kerohanain Islam FISIP UNAIR menggelar acara yang bertajuk dialog interaktif bersama Emha Ainun Nadjib, di lapangan parkir FISIP UNAIR. Acara yang diharapkan mampu membekali mahasiswa baru untuk menggeluti dunia kemahasiswaan ini dimulai pukul sembilan pagi pada hari Kamis, 11 september 2003.

Kurang lebih 300 orang peserta dialog lesehan dibawah tenda, sisanya meluber dan mengelilingi tenda yang disediakan panitia. Penampilan Insan Voice yang melantunkan nasyid mengawali acara dialog interaktif yang didukung oleh majalah Hidayatullah ini. Penampilan mereka mampu menyedot perhatian mahasiswa untuk turut bergabung dalam acara tersebut.

Mengawali penjelasannya, Cak Nun bernostalgia dengan institusi kampus FISP UNAIR, karena Cak Nun bersama Hotman Siahaan, yang kini menjabat sebagai Dekan FISIP UNAIR, juga jurnalis Ashadi Siregar lah yang menjadi pemrakarsa pertama pendirian Fakultas Ilmu Sosial di Universitas Airlangga.

Dunia kampus, mahasiswa dan kegiatan berpikir sangat lah berkaitan erat. Kegiatan berpikir itu sendiri sangat bergantung pada kualitas yang dinamakan ‘Aqil Baligh hingga seseorang mampu memepertimbangkan kebenaran, etika, dan estetika sebagai dasar dalam bertindak.

Guyonan yang ‘menohok’ pemerintah kerap dilempar selain untuk menyegarkan suasana, juga untuk memudahkan peserta diskusi dalam mengunyah pemaparannya. Beragam pertanyaan diajukan oleh mehasiswa. Pertanyaan yang beraroma skeptis dan pesimis mendapat sorotan tajam ,sebab semangat optimisme lah yang didengungkan selama diskusi interaktif ini berlangsung.

Mahasiswa semestinya diliputi semangat yang besar dalam menciptakan jaringan dan tetap memelihara hubungan yang mesra dengan masyarakat. Lima sampai sepuluh tahun kedepan, mahasiswa yang akan menjadi subyek, juga sebagai agent of social change. Apapun identitas mahasiswa, visi untuk tetap menomorsatukan kaum duafa dengan berbekal empati dan hati nurani, tetap harus dihidupkan.

Dari awal sampai usainya acara, Cak Nun diliputi semangat yang berapi-api dalam melempar wacana maupun guyonan nakal. Segar, nakal, dan bernas, adalah kesan yang tertinggal dari diskusi interaktif yang berakhir pukul dua belas siang ini. [] phel.