MENU ARTIKEL



Personal Photos

Halaman Utama

"KESALAHANMU" ADALAH BAHWA KAMU ISLAM

Ini boleh anda yakini ataupun tidak, bahwa Soeharto jatuh itu karena Islam. Karena ada warisan ke Mataraman yang sengaja oleh Soeharto dipakai dalam pemerintahannya. Mataram itu legitimasi Islam-Jawa, artinya Islam hanya dipakai untuk aksesori - aksesori kultural dan simbol - simbol politik, tetapi praktek dan substansi politiknya tetap Jawa, dan ini ditiru persis oleh Soeharto, dan Soeharto itu Islam-Jawa, yakni menomorsatukan Jawanya, memang Islam tapi Jawa.
Maka mulai tahun 1992 karena takut kekuasaannya akan bergeser, dan banyaknya kritikan yang mengarah pada ke-Jawa-annya dalam pemerintahannya, sehingga satu-satunya jalan adalah merangkul orang-orang Islam. Dan mulailah Soeeharto berubah dari Islam Jawa menjadi Jawa_Islam, artinya Islamnya lebih ditonjolkan dan yakini kuat-kuat. Langkah strategi saat itu adalah membikin kabinet yang "ijo royo-royo" (dalam arti 100 % menterinya dari kalangan muslim). Konsep ekonomi ala Wijoyo dirubah menjadi konsep yang diambil dari ekonom Islam., kemudian TNI juga melakukan de-Beniisasi dengan Hartonoisasi, dan itu merupakan asal mula dari jatuhnya Soeharto melalui yang kita sebut atau yang kita sangka reformasi. Indonesia ini menurut perhitungan internasional, akan menjadi macan ekonomi di asia Pasifik, dengan perhitungan kalau normal jalannya pada sesudah abad 20 ini. Maka dalam konstelasi internasional tidak boleh ada macan berkibar dan meraung-raung kalau macan itu pakai "peci" atau kalau terpaksa pakai peci dia harus ompong, artinya tidak boleh muncul pemimpin yang basic Islamnya kuat. Sehingga siapapun baik Soeharto, Gus Dur dan lain-lain, berkuasa masih membawa ke-Islamannya, maka ekonominya harus dibikin ompong. Terlepas dari sengaja atau tidak sengaja, itulah yang terjadi sekarang, masih ada krisis multi dimensi yang harus kita alami. Kita akan terus mengalami tekanan-tekanan internasional yang tidak kita ketahui target penghancurannya.
Hal ini terjadi sebagaimana gerakan penghancuran Islam di Bosnia, Islam di Chechnya, dan sekarang sedang ingin menghancurkan Islam di Indonesia. Bisa jadi dunia internasional yang dipelopori oleh Amerika, menginginkan Indonesia ekonominya boleh kuat asalkan pemimpinnya biasa-biasa saja Islamnya atau minimal jangan terlalu dekat-dekat dengan kekuatan Islam. Maka hingga sampai hari ini Indonesia masih terus mengalami krisis yang berkepanjangan, saling membunuh di antara sesama, masing-masing wilayah terancam disintegrasi bangsa, antar elit saling berantem setiap hari, dan ekonomi rakyat semakin terpuruk. Dan oleh konspirasi internasional ini Indonesia dihancurkan melalui tiga hal: yakni pertama, di tingkat bawah, rakyat kecil terus dibohongi, dibodohi, disuruh bertengkar antar etnis, antar suku dan agama. Rakyat kecil juga dimobilisasi untuk radikal dan bermusuhan diadu domba dengan kelompok-kelompok masyarakat. Secara sengaja diciptakan konflik horisontal. Kedua, di tingkat atas, antar elit diadu domba, selalu dibikin konflik agar antar elit selalu berbeda dan berkelahi terus-menerus sehingga tidak sempat mengurusi kesejahteraan rakyat. Ketiga, di sektor ekonomi terus dibikin terpuruk melalui fluktuasi nilai tukar rupiah yang makin rendah dan investor asing dibikin ketakutan di Indonesia.
Yogyakarta, 28 Juni 2001 dalam Seminar Politik Santri, di LP3 UMY, Yogyakarta
Jakarta, 8 Mei 1998