MENU ARTIKEL



Personal Photos

Halaman Utama

METAMORFOSIS PARPOL-PARPOL

Salah satu doa yang terpenting dalam maiyahan adalah memohon kepada Allah agar para pemimpin bangsa, Mbak Mega, Pak Amien Rais, Pak Hamzah Haz, Gus Dur, Pak Alwy Shihab, Pak Matori Abdul Djalil, Pak Zainuddin MZ, Pak Akbar Tandjung, Cak Nurcholis Madjid, Gus Sholahudin, Pak Kiai Sukrom Makmun, dll dianugerahi umur panjang, syukur lebih dari seratus tahun. Sehingga anak cucu kita masih beruntung ditemani oleh beliau-beliau mengerjakan pembangunan dan reformasi Indonesia.
Bayangkanlah sedih dan sepinya jika Indonesia ini berjalan tanpa beliau-beliau itu.
Seandainya beliau-beliau itu punya dosa, berkat jasa beliau kepada bangsa dan negara, kita perhitungkan Allah kayaknya tidak mungkin tidak mengampuni mereka. Amien ya Robbal 'alamin. Juga seandainya beliau-beliau masih membutuhkan hidayah, ma'unah, fadhilah, dan kharomah, rasanya Allah Yang Maha Kaya akan senantiasa menaburkannya bagi beliau-beliau.
Dalam Maiyahan, kita bersyukur bahwa bangsa Indonesia makin cerdas dan mandiri pemikirannya. Masing-masing tokoh dan orang tampak berbinar-binar dengan visinya masing-masing, sehingga mereka juga tampil dengan pilihannya masing-masing secara demokratis dan transparan.
Dari sudut inilah kita me mandang -misalnya- metamorfosis PKB menjadi PKB Alwy dan PKB Matori. Itu bukan perpecahan, melainkan rahmat perbedaan. Juga pengembangan sel-sel PPP, PBB, mungkin juga PDIP pada saatnya nanti - itu semua mencerminkan hakekat kemerdekaan berpikir yang meru pakan rahmat Allah di bumi nusantara.
Semakin berbeda, semakin orisinal eksitensi manusia, sebagaimana Allah sendiri telah melakukan setting up sedemikian rupa sejak awalnya. Kalau pada Pemilu mendatang Parpol yang tampil ada 300, betapa bersyukurnya kita. Bangsa ini sedang bersemi, kelopak-kelopak bunganya sedang mekar. Masalahnya tinggal bagaimana melatih kerajinan untuk menghafalkan tanda gambar dan simbol-simbolnya.
Semoga nanti PKB, PPP, PBB, PDIP dll, akan mengalami metamorfosis lebih lebar dan luas lagi. Tidak hanya ada 2 PKB, 2 PPP, 2 PBB, 2 PDIP, tetapi bisa 3, 4, 5 atau syukur PKB akan menjadi sebanyak anggota PKB. Bahkan, partai-partai politik di Indonesia akan berkembang posistif sebanyak warga negara Indonesia yang akhil baligh.
Mbak Mega, Pak Amin Rais, Gus Dur dll, sebagai tokoh-tokoh demokrasi tentu sangat bergembira hatinya menyaksikan dan mengalami perkembangan bangsa yang semacam itu. Dengan demikian, bangsa Indonesia menjadi bangsa yang semkin mengagumkan di dunia. Bahkan yang tidak pernah kekurangan tokoh, tidak pernah kekurangan presiden, tidak pernah kekurangan apapun saja. Gus Dur masih sanggup menjadi presiden lagi, Pak Amien Rais pasti sudah siap menjadi orang nomer satu dinegeri ini.
Amerika Serikat saja yang ngakunya kampiun demokrasi belum pernah sanggup mengangkat tokoh agama menjadi pemimpin negara. Sedangkan kita yang baru belajar demokrasi justru sudah mampu menunjukkan kepada dunia bahwa tokoh utama kenegaraan kita sama dan sebangun dengan tokoh keagamaan. Gus Dur adalah orang nomer satu NU, Pak Amien Rais adalah orang nomer satu Muhammadiyah. Bahkan Mbak Mega, cukup dengan nasab Sukarnonya, pun tak kalah canggih dibanding kakak-kakaknya. (emha ainun nadjib, jawa pos)