KASIHANILAH AMERIKA
Maaf
seribu maaf dalam tulisan ini saya ingin
memuji-muji diri saya sebagai orang kuat yang
luar biasa, sambil sedikit saya tunjukkan contoh
orang atau pihak-pihak lain dalam kehidupan di
dunia fana ini yang juga sama kuatnya dengan
saya.
Sebagaimana untuk menegaskan eksistensi cahaya
harus ditonjolkan adanya kegelapan, maka untuk
memperjelas dan memperkokoh kekuatan saya itu --
harus kita sebut contoh tentang yang lemah. Dan
tidak tanggung-tanggung, contoh yang paling lemah
di muka bumi ini adalah Amerika Serikat.
Amerika dan sekutu-sekutunya, tulang punggung
konglomerasi dan klan politik Yahudi, beserta
seluruh munculannya dalam pembabaran
wacana-wacana nilai kebudayaan, politik, teologi
dan kemanusiaan, psikiatri dan hedonisme.
Seluruhnya itu sampai pada pemahaman bahwa kalau
Anda mendengar kata Amerika, Yahudi, industri,
globalisasi, superpower dlsb - tolong jangan
jauh-jauh membayangkan Gedung Putih, New York
City, LA, Hollywood atau apa saja. Karena
kandungan makna Amerika, Yahudi dlsb itu bisa
Anda temukan secara sangat gampang di dalam diri
Anda sendiri, di peta alam pengetahuan Anda
sendiri, dalam cara berpikir Anda sendiri, dalam
pola memandang Anda sendiri, selera-selera dan
kecenderungan mental Anda sendiri. Bahkan Amerika
dan Yahudi itu ada di dapur rumah Anda, bahkan di
kulkas dan kakus Anda.
Sampai
di situ saya bisa memberi contoh tentang betapa
lemahnya Amerika. Ia dan seluruh jaringan
penguasa dunia di bidang politik, ekonomi,
kebudayaan dan militer - begitu lemahnya sehingga
tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan Anda,
dapur Anda dan kulkas Anda.
Saking lemahnya Amerika sehingga agar percaya
diri dan hidup tenang maka ia butuh seluruh
dunia. Amerika cemas hatinya dan tidak PD
penampilannya kalau ia tidak menguasai asset-aset
politik, perekonomian dan kebudayaan di hampir
semua negara-negara berkembang. Ia tidak bisa
tidur kalau tidak ikut menentukan siapa presiden
Indonesia, Pangab TNInya siapa,
menteri-menterinya siapa, bagaimana
kebijakan-kebijakan moneter Indonesia dan
seterusnya.
Kepanjangan-kepanjangan tangan Amerika dan
mainstream kekuasaan dunia itu tidak nyenyak di
kasur kalau tidak menggilir tokoh-tokoh politik
dan kepengusahaan ekonomi Islam di Indonesia
untuk dipermalukan, diadili dan dihancurkan
eksistensinya. Suharto kok pakai mendekat-dekat
ke Islam, harus dilengserkan. Habibie tidak akan
bisa terus duduk di kursi. Gus Dur kalau semaunya
sendiri juga harus dihancurkan dari dalam. Akbar
harus dibikin tegang mukanya dan hancurlah puncak
presitasi politik HMI. Nanti Yusril Ihza Mahendra
akan tiba gilirannya. Kalau perlu Amin Rais
agustus nanti mudah-mudahan sudah ketemu perkara
yang bisa menjebloskannya ke dalam permaluan
sejarah.
Kenapa juga itu si Akbar tidak men-deGolkari-sasi
dirinya. Golkar tak akan pernah han cur namanya,
karena memang tidak pernah benar-benar punya nama
baik. Kalau Akbar dihardik, yang hancur HMInya,
Islamnya. Sebagaimana kalau Gus Dur hancur, yang
luluh lantak adalah NUnya.
Jangan
pula lupa pengusaha-pengusaha muslim harus
digilir. Kalau per lu dipilih yang namanyapun
indikatif Islam atau Arab. Indonesia ini penuh
tikus-tikus busuk penghancur lantai kehidupan
berbangsa dan penjarah isi tanah di bawah lantai
rumah itu, Penuh lintah dan binatang-binatang
besar pelahap hak dan kekayaan rakyat. Tapi yang
kita sibukkan tiap hari adalah menyaksikan
peluru-peluru ditembakkan ke arah nyamuk-nyamuk.
30 milyar apa artinya dibanding triyunan uang
menguap di BLBI? Dan kita semua rakyat yang
sangat kuat ini riuh rendah bertepuk tangan
menyaksikan nyamuk-nyamuk ditembaki.
Seorang warganegara Amerika Serikat yang mengajar
di sebuah universitas di Australia mengeluh
kepada saya mengenai "the world evil
movement", gerakan setan dunia. Ia sama
sekali tidak setuju kepada apa yang sedang dan
akan dilakukan oleh Amerika Serikat di muka bumi.
Saddam Husein baru melotot matanya langsung
dihajar dihujani bom, tapi Israel sudah
menjatuhkan bom-bom tidak diapa-apakan. Tentu
karena Israel adalah Amerika Serikat itu sendiri.
Teman Amerika itu menyebut gerakan besar-besaran
pemusnahan Islam di bumi ini sebagai gerakan
setan. Saya tidak setuju. Kalau memang itu setan
atau aplikasi Dajjal, biar Tuhan yang mbiji dan
ngasih raport. Saya sendiri menyebut itu
kelemahan Amerika Serikat dan saya menganjurkan
kasihanilah Amerika karena kelemahannya itu.
Amerika
dan kekuasaan dunia tidak akan memusnahkan Ummat
Islam, karena mereka sangat membutuhkan Islam.
Ummat Islam tidak akan dibiarkan lenyap, bahkan
jangan sampai kelaparan. Orang Islam harus tetap
bisa makan, punya masjid dan sibuk naik haji.
Amerika sangat butuh Kaum Muslimin sebagaimana
seorang juragan sangat butuh budak. Budak jangan
tak dikasih makan, supaya tetap bisa diperbudak.
Kalau dia mati, tak ada lagi dong yang bisa
diperbudak.
Budak jangan sampai pinter, nanti dia tidak mau
jadi budak lagi. Budak jangan sampai berkelakuan
dewasa dan demokratis, nanti tidak ada alasan
untuk menempelengnya. Ummat Islam harus
dirangsang dan didorong untuk berperilaku ekstrem
dan fundamentalis, supaya ada alasan untuk
mencambuki punggung mereka. Kalau ada
gerakan-gerakan Islam yang dewasa, cultural,
demokratis, broad-minded, jangan dikasih
perhatian, jangan dimuat di koran dan teve,
supaya mereka tidak bisa mengembangkan
gerakannya. Sebab yang diperlukan adalah ummat
islam yang tolol, yang suka ngamuk - sehingga
terjadi dialektika perbudakan global.
Demikian lemahnya Amerika dan kekuatan-kekuatan
arus utama dunia yang tempat tinggalnya tidak
hanya di Washington DC dan New York tapi juga
sudah kost di rumah-rumah Anda di kampung-kampung
yang paling pelosokpun. Sedemikian lemahnya
sehingga mereka memerlukan budal-budak di seluruh
muka bumi.
Dalam lingkup pergaulan yang sempit, saya
termasuk orang yang sangat kuat, sehingga banyak
orang memerlukan penderitaan saya agar mereka
bisa percaya diri da lam hidupnya. Kalau saya
tidak menderita, mereka merasa cemas. Kalau saya
tertawa-tawa dan guyon terus, mereka tidak
tenang. Mereka memerlukan kenyataan bahwa saya
tidak sukses, saya miskin dan hidup menderita,
sehingga mereka bisa menegakkan kepalanya. Kalau
perlu mereka memerlukan darah saya, nyawa saya.
Tentu itu saking kuatnya saya sehingga sering
nyumbang-nyumbang darah dan derita kepada orang
lain.
Tetapi orang-orang lemah tidak pernah puas.
Gimana sih Ainun dan teman-temannya ini: sudah
dihancurkan kok ketawa-tawa terus, sudah difitnah
habis kok tenteram-tenteram saja, sudah diblokade
nasibnya kok masih bisa makan dan jalan tegap,
sudah dibunuh citranya kok bahagia hidupnya.
Kalau mereka punya keberanian, tentu saya sudah
ditembak, ditusuk atau disantet. Sampai saya
tergeletak di tanah. Tapi masih ada badannya
Ainun: dibakar saja, supaya tidak ada bekasnya.
Setelah dibakar, kok masih ada abunya: ini masih
bikin kita ingat padanya. Dilabuh saja di laut
selatan.
Tapi sesudah abu saya dilabuh, ombak laut selatan
tetap membuat mereka ingat saya. Maka akhirnya
mereka hirup reguk air samudera itu seluruhnya,
sampai Nyai Roro Kidul katut ke dalam
tenggorokannya.....*****
|