Roh Pokemon

 


HEBOH TENTANG POKEMON DAN PIKACHU


Dunia anak-anak akhir-akhir ini sedang dilanda Pokemon dan Pikachu, tokoh baru yang berbentuk makhluk-makhluk kecil aneh berwarna kuning tersebut ternyata tidak kalah terkenal dibandingkan dengan tokoh Superman, Batman maupun Panji si manusia Millineum, saking terkenalnya tokoh tersebut, maka dunia bussiness dengan daya "penciumannya" yang tajam telah memanfaatkannya bagi "dunia" mereka, maka boneka, sisir, tempat makan bayi, sendok, topi, tas sekolah, kaos, jam dinding, arloji, gantungan kunci, lampu duduk dan sebagainya bisa kita lihat dijual dimana-mana dalam bentuk dan bergambar tokoh-tokoh tersebut, dan hal itu semakin membuat Pokemon dan Pikachu semakin populer. 

Pokemon dan Pikachu yang namanya meroket dalam waktu singkat itu, kini menjadi semakin populer karena ternyata dalam kalangan dunia kerohanian juga menjadi bahan perbincangan yang hangat setelah secara tiba-tiba ada "perintah" untuk membakar semua boneka, gantungan kunci atau apa saja yang "berbau" Pokemon dan Pikachu.

Beritanya menjadi simpang siur, ada yang beranggapan bahwa Pokemon dan Pikachu itu setan, didalam boneka Pokemon dan Pikachu ada setannya, boneka tersebut mampu menghipnotis pemiliknya dan sebagainya.

Nah untuk menetralisir hal-hal tersebut, saya akan mencoba untuk mengungkapkan siapakah Pokemon dan Pikachu yang menjadi bahan perbincangan banyak kalangan tersebut dari homepage di Internet.

Pokemon adalah nama binatang dalam dunia fiksi anak-anak, Pokemon merupakan singkatan dari Pocket Monster karena bahasa Jepang tidak mengenal kata ciptaan atau creature, jadi digunakan kata Kaijuu yang artinya sama dengan monster, juga karena Mon adalah nama khas Jepang kuno misalnya Fuzaemon, Kiramon dan tentu saja Doraemon yang sudah lama filmnya diputar di TV swasta di Indonesia.

Didunia Pokemon yang ada di TV, game gameboy dan sebagainya ada sekitar 150 jenis Pokemon. Ini terjadi pada jaman Ash ( Satoshi ) dan teman-temannya yaitu Brock dan Misty ( Kasumi ). Ke sekitar 150 jenis Pokemon ini dinyanyikan dalam lagu "Pokerap" pada setiap akhir episode Pokemon TV dan dalam perkembangannya sekarang ada sekitar 250 jenis Pokemon.

Pikachu adalah salah satu species Pokemon yaitu species Tikus Listrik. Bila sudah besar, jenis pikachu dapat berevolusi menjadi Raichu. Hampir semua Pokemon dapat berevolusi. Semua jenis Pokemon ( 151 ) terdapat di homepage www.pokemon.com. Jenis species di Pokemon 2 masih dirahasiakan karena gamenya baru hampir satu tahun ini dirilis, jadi belum disebarkan .... mungkin biar gamenya laku dulu.

Film Pokemon di Jepang sudah dibuat 3 buah, dengan perfilmnya terdiri dari Feature Film ( Film utama ) dengan satu buah film kecil pembuka yaitu :

1. Pokemon The First Movie ( Bonus Pikachu's Vacation ) sudah dirilis di USA dan Jepang.
2. Pokemon Movie 2000 ( Bonus Pikachu's Rescue Adventure ) awal tahun ini dirilis di USA setelah di Jepang tahun lalu.
3. Pokemon Movie 3 ( hanya di Jepang ).

Film ke tiga ini sudah berdasarkan pada game Pokemon yang kedua ( Gold dan Silver ) dan bukan untuk anak-anak karena berthema horror / thriller seperti The X Files.

Pengarang ide Pokemon adalah Satoshi Tajiri dalam bentuk comic (manga) , lalu dibeli oleh Perusahaan Nintendo dan dijadikan Game dalam format Gameboy. Setelah Gameboynya sukses baru dibuat Film seri TV dengan beberapa modifikasi.

Pokemon memang berhubungan dengan "pocket" dimana Pokemon disimpan di dalam bola bernama "Pokeball", memang ide-ide filosofi pokemon banyak yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan, karena pengarangnya bukan orang Kristen, seperti ide mengumpulkan semua Pokemon supaya bisa menjadi "Pokemon Master", cenderung berbau bussiness, juga ide fanatisme dimana pengoleksi Pokemon ( baik game, card game, boneka dsb ) diberi nama Trainer atau Pelatih Pokemon.

Heboh mengenai Pokemon dan Pikachu dikalangan rohaniwan dikarenakan adanya berita yang disebarkan diinternet oleh beberapa milis Kristen bahwa roh Pokemon telah merasuki 682 orang anak Sekolah Minggu setelah mereka menonton film Pokemon, dan hal ini tentu saja membuat kalangan rohaniwan menjadi sangat kuatir dan memerintahkan untuk memusnahkan Pokemon Cs.

Pihak Nintendo Jepang pada tahun 1999 lalu pernah menerima laporan serupa di Jepang bahwa anak-anak setelah menyaksikan episode Pokemon menderita sakit ayan ( Seizure ), tetapi pihak Nintendo memberikan penjelasan bahwa episode itu mengisahkan Satoshi ( Ash ) dan kawan-kawan masuk ke dunia digital, dimana mereka bertemu seekor Pokemon digital bernama Porigon ( Polygon ). Karena kisah tersebut serba digital, diputuskan untuk menggunakan tehnik cahaya laser. Tehnik cahaya inilah yang bila disaksikan pada alat dengan refresh rate tinggi seperti TV atau Laserdisc dapat mengganggu syaraf yang menuju otak sehingga menyebabkan ayan tadi.

Seorang rekan sepelayanan saya yang bernama Sugeng Wiguno ( Jakarta ) sudah meminta video klip dari Nintendo episode yang membuat anak-anak sakit ayan tersebut dan diputar dengan refresh rate 23 FPS ( Frame Per Second ), ternyata tidak terjadi apa-apa, memang secara ilmiah Seizure hanya dapat terjadi bila film diputar minimal 30 FPS, jadi bila menonton film Pokemon tersebut dengan VCD ( apalagi VCD bajakan ) tidak akan terserang syarafnya, sebab VCD menggunakan teknik kompresi MPEG dimana pada gambar dalam satu detik ( yang idealnya terdapat 30 gambar yang disebut frame ), dari frame satu ke frame berikutnya tidak mutlak berganti total, tetapi hanya mengganti apa yang perlu diganti, misalnya ada gambar orang berbicara dengan latar belakang yang sama, maka yang diganti hanya gambar mulut orang tersebut saja, sedangkan latar belakangnya tidak diganti dari satu frame ke frame berikutnya, dengan sistem kompresi ini maka frame rate pada VCD cenderung berada jauh dibawah 30 FPS.

Syaraf manusia sesungguhnya sangat lemah, sekali waktu jemaat yang Tuhan percayakan untuk saya gembalakan, pernah pergi ke Israel dan membuat video perjalanannya dengan kondisi zoom in ( zoom dekat ) karena tidak memahami video camera yang dibawanya, sehingga saat merekam apa yang dilihat video camera, dalam keadaan zoom in sehingga sedikit saja tangan yang memegang camera bergerak, sangat mempengaruhi hasil gambar yang tentu saja selalu "bergerak" seperti seseorang melihat pemandangan menggunakan teropong , sedikit saja tangan bergerak apa yang terlihat jadi bergerak, akibatnya jika melihat dalam waktu minimal 30 menit, kepala jadi pusing dan perut mual.

Sebagai orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, dimana Firman Tuhan mengatakan bahwa " Roh yang ada didalam kamu lebih besar dari pada roh yang ada didalam dunia" 1 Yohanes 4: 4, sebetulnya tidak layak jika kita takut terhadap boneka maupun gambar fiksi anak-anak yang bernama Pokemon dan Pikachu.

Ada satu anak Sekolah Minggu yang saya layani dimana ayahnya bukan Kristen dan berasal dari luar pulau jawa, sekali waktu mengajak anaknya untuk "pulang kampung" sekaligus "potong gigi" anaknya tersebut, ibunya bersaksi bahwa setelah giginya dipotong, diadakan upacara dengan "memasukkan roh" ke anak tersebut, tetapi ternyata Tuhan Yesus memproteksi anak tersebut sehingga pemimpin upacara menjadi frustasi sebab roh yang ditransfer ke anak tersebut tidak bisa masuk.

Anak-anak memang perlu diarahkan agar tidak memberhalakan sesuatu, sebetulnya bukan hanya Pokemon dan Pikachu, apa saja jika diberhalakan atau diutamakan lebih dari kita mengutamakan Tuhan, sesungguhnya Tuhan tidak suka ( Matius 22: 37 ).

Sebagai orang tua kita perlu berlaku bijaksana terhadap anak-anak, jika mereka melihat teman-temannya memegang pensil bergambar Pokemon, sedangkan dirinya ingin memiliki pensil bergambar Pokemon saja ( karena dimana-mana ada ) tidak boleh dengan alasan yang salah, jangan-jangan anak-anak akan benci dengan kekristenan, mereka bisa berpikir bahwa gara-gara pendeta, gereja atau agama Kristen maka dirinya tidak bisa memiliki pensil yang menjadi kegemaran banyak anak-anak.

Anak saya sendiri sewaktu ke Jakarta, dibelikan boneka Pokemon oleh keluarga saya di Jakarta cukup besar dan dipakai untuk teman tidur ( sebagai bantal ) karena empuk dan cute, sampai saat ini tidak kerasukan setan, bahkan semakin cinta Tuhan.


     

(CD Cover : 1. Soundtrack TV Series, 2. Film Pokemon The First Movie, 3. Petunjuk Trading Card Game (IBM PC - Win9x) , 4. Game Pokemon 2 (IBM PC DOS)


Janganlah kita jadi penakut, kalau memang dalam boneka Pokemon ada roh iblisnya, mengapa tidak diusir saja dalam nama Yesus sehingga rohnya pergi, bagaimana dengan rumah yang ada setannya, koq hanya didoakan bahkan ditempati setiap hari, kenapa tidak dibakar ?.

Kita tidak boleh berpikir bahwa "sesuatu yang bertanduk" berarti setan, banyak binatang di Indonesia ini yang bertanduk, apakah itu juga setan ?.

Memang kita perlu berhati-hati terhadap segala tipu daya iblis, tetapi bukan berarti menyamaratakan segala yang aneh berarti iblis.

Saya merasa bahwa berita masalah Pokemon dan Pikachu yang "asal keluar" ini, sudah membuat orang-orang Kristen yang suka dunia roh menjadi gelisah, takut anak-anaknya kerasukan roh Pokemon sebab dari berita-berita yang saya pelajari mengidentifikasi penyebar berita belum memahami tentang Pokemon dan Pikachu, bahkan filmnyapun bisa jadi belum pernah melihat sehingga ada yang mengungkapkan bahwa pengarang Pokemon adalah Elizabeth Hollinger padahal yang benar adalah Satoshi Tajiri, juga mengungkapkan bahwa Pokemon seri TV mengajarkan meditasi, padahal tidak ada satupun film Pokemon yang mengajar meditasi dan berita tersebut juga mengungkapkan bahwa Pokemon versi Gameboy mengarungi alam gaib, padahal Pokemon Game versi Nintendo 64 hanya berisi pertarungan antar Pokemon dan itupun baru dirilis di Jepang tanggal 21 Juli 2000 dengan casing berwarna biru dan kuning, bentuk dan gambarnya dapat dilihat di Pokemon Official Website . Dan Pokemon versi PC hanyalah tiga versi yaitu versi bermain Volley, Print Gallery dan Petunjuk permainan game Card. Bahkan untuk menakut-nakuti para orang tua, diberitakan bahwa boneka Pokemon ada tulisannya Lucifer tetapi saya selidiki dengan teliti, boneka Pokemon milik anak saya tidak ada sama sekali tulisan Lucifer dan anak saya tidak memberhalakan Pokemon, hanya senang memiliki boneka yang sedang digandrungi dunia anak-anak.

Saya tidak menerima "pesan sponsor" dari Nintendo dalam menyampaikan naskah ini, melainkan hanya untuk mencoba meluruskan apa sebenarnya tentang Pokemon dan Pikachu.

Yang penting kita arahkan saja anak-anak kita agar tidak kecanduan menonton film (apa saja juga selain Pokemon dan Pikachu), main game (termasuk Play Station) yang sedang menjamur.



Salam,
Pdt. Yakub Sulistyo

click untuk melanjutkan ke Synopsis Pokemon 2

Artikel ini ditulis oleh Pdt. Yakub Sulistyo, Gembala sidang dari Gereja Bethel Indonesia Jemaat "Yerikho"  yang berkedudukan di Jl. dr. Cipto No. 3 Ambarawa Telp. 0298-591192 Ambarawa, Indonesia 50612. 

Video clip episode Porygon yang diidentifikasi sebagai penyebab seizure dapat anda peroleh dalam bentuk Quicktime via email (3MB). Quicktime diperlukan untuk menonton clip tersebut, dapat di download secara terpisah dari web site Apple Quicktime.

Pokemon, Pikachu and all the related materials are the properties of Nintendo. This web page acknowledges that all trademarks belong to their appropriate licensee. This is not an official nintendo nor pokemon web site.

Join Club Malachi 3:18, a place for all Indonesia speaking Christian Youth to learn to know Him and to make Him known by learning and teaching each other. To join go to http://www.oocities.org/galaxy_m318 and fill in your email address – this club is absolutely free of charge.

Kembali ke Halaman Utama

Return to Main Page

About Galaxy WEBAdvertising Info Submit a Page
©2000 Galaxy M:318