X2 : X-Men United 


X2 : X-Men United

Manusia - manusia mutan dengan kemampuan extra kembali hadir.

Kali ini dikisahkan mengenai Dr. Charles Xavier (Patrick Stewart) yang ditangkap oleh William Stryker, pensiunan Kolonel AD yang kini memiliki tugas khusus untuk menghabisi semua mutan di seluruh penjuru Amerika.

Kisah diawali dengan Logan alias Wolverine, mutan bercakar metal adamantium (tidak bisa rusak) yang kembali ke Sekolah Anak Berbakat milik Dr. X (Xavier). Tugas mulia menanti Wolverine disana yaitu ... menjadi kepala asrama sementara anggota X-Men lainnya pergi bertugas; Cyclops menemani Dr. X menemui "penjahat" dari film X-Men pertama, Magneto dan Storm (Halle Berry) serta Jean Grey (Famke Janssen) pergi mencari mutan yang nekat menyerang Presiden Amerika Serikat di White House.

Singkat cerita, Dr. X serta Cyclops masuk dalam perangkap, Storn dan Jean Grey berhasil menemukan mutan penyerang Presiden bernama Nightcrawler, dan Wolverine harus menyelamatkan murid - murid asrama sekolah ketika sekolah itu diserbu oleh tentara Amerika pimpinan Stryker.

Tujuan Stryker rupanya adalah mempergunakan kemampuan telepatis Dr. X untuk membunuh semua mutan di dunia.

Beberapa hal menarik di film ini antara lain, action yang cukup seru. Wolverine yang membantai para tentara Amerika untuk menyelamatkan nyawa anak - anak asrama, Nightcrawler yang menyerbu masuk The White House dengan adegan "360 derajat Bullet Time" ala The Matrix, pertempuran Storm dengan pesawat tempur X-Men melawan 2 buah F-16 yang semuanya tanpa berdarah - darah (Power Rangers banget nggak sih ?).

Tetapi yang mencolok bagi saya adalah tokoh NightCrawler yang digambarkan berkulit ungu gelap, berekor sekop seperti gambar Lucifer yang kerap kita temui, tetapi berhati lembut, sibuk mencari Tuhan dan pengampunan dariNya. Di kala sedih atau takut dia membaca Mazmur 23 yang dihafalnya luar kepala. Dan kerelaannya untuk menyelamatkan nyawa Rogue (Anna Paquin) meskipun nyawanya sendiri adalah taruhannya. Di banyak film Hollywood, kekristenan kerap muncul hanya untuk dilecehkan tetapi tidak dengan X2.

Dan tema kunci dari film ini adalah mengenai mengambil pilihan dengan bertanggung jawab. Pyro harus memilih menjadi mutan yang bertanggung jawab, atau menggunakan kemampuannya memanipulasi api untuk menyombongkan diri sendiri. Jean Grey harus memilih antara Cyclops atau selingkuh dengan Wolverine. Presiden Amerika Serikat harus memilih antara mudahnya menangkapi dan membunuh semua mutan yang ada, atau menyelesaikan masalah ini dengan damai.

Dari segi kemanusiaan, sekalipun Magneto adalah penjahat yang hendak mengubah manusia menjadi mutan, penonton diajak melihat bahwa penjahat sekejam apapun tidak untuk disiksa sekehendak hati diluar hukum yang berlaku.

Di sisi lain, sesuai dengan judulnya film ini memang mengenai manusia - manusia yang berevolusi menjadi makhluk dengan kemampuan extra. Disini umat Kristen yang tidak bisa membedakan film dengan realitas sekalipun akan melihat juga bahwa film ini tidak menggaris bawahi kata "evolusi" yang berarti meniadakan Tuhan seperti film - film lain, tetapi "mengganti" kata ini dengan kata "mutasi" yang lebih berkonotasi "diluar kehendak Tuhan tetapi Tuhan ijinkan".

Untuk film sekuler, film ini sangat menjunjung tinggi moralitas dan pasti bisa menjadi berkat bagi anda sekeluarga. Saya pilih film ini dibandingkan dengan Matrix : Reloaded tanpa harus banyak berpikir. Asalkan ingat, ini hanya film dan bukan "pengajar" anda.

Sugeng Wiguno 

 

* Sugeng Wiguno  - 11 Juni 2003.

 

 

Kembali ke Halaman Utama

Return to Main Page

About Galaxy WEBAdvertising Info Submit a Page
©2000 - 2003 Galaxy M:318