ARTIKEL KRISTEN
                                                                        PRAKATA

Halaman ini berisikan artikel-artikel Kristen, baik yang di-upload oleh sekretariat GIII Oarai, maupun yang berasal dari para pengunjung situs ini.

Untuk itu kami mengharapkan juga partisipasi anda untuk mengirimkan artikel-artikel Kristen yang tentunya dapat memperkuat iman kita kepada TUHAN YESUS.

Artikel yang dikirim bisa hasil karya anda sendiri, ataupun salinan/copy dari artikel yang pernah dimuat di media/website lainnya tetapi harus ada izin terlebih dahulu dari pemegang hak cipta-nya. Jika artikel tersebut merupakan salinan/copy, maka diharuskan mencantumkan asal salinan tersebut.

Artikel yang memenuhi syarat dan layak untuk dimuat, akan ditampilkan pada halaman ini. Isi artikel yang dikirim kepada kami, diluar tanggung jawab kami.

Terimakasih dan Tuhan memberkati
Sekretariat GIII Oarai
Kirimkan artikel anda lewat email ke: info@giiioarai.tk dengan subjek "artikel"
Doa: Bukan Sekedar Kata-Kata Indah!

     Dalam setiap ibadah hari Minggu kita menaikkan doa syafaat bagi jemaat-jemaat yang lain. Biasanya doa syafaat itu berbunyi demikian, "Ya Allah, saat ini kami teringat saudara-saudara yang tidak bisa hadir dalam kebaktian malam ini. Kami berdoa untuk mereka yang sudah lanjut usia, yang karena keterbatasan tubuh, tidak bisa lagi datang ke gereja. Mohon Tuhan lawat mereka dan berikan mereka penghiburan. Kami juga berdoa bagi saudara-saudara yang sakit, kiranya Tuhan bersama-sama mereka dan menyembuhkan mereka. Bagi teman-teman yang menghadapi kemunduran iman dan masalah mohon Tuhan hadir di sana dan memberikan mereka kekuatan." Terdengar pula doa yang biasa dipanjatkan ketika orang kristen ketika hendak makan, "Terima kasih Tuhan Yesus, untuk makanan yang Engkau berikan kepada kami malam hari ini. Saat ini kami teringat orang-orang miskin, para gelandangan yang kekurangan makanan. Mereka tidak bisa menikmati makanan seperti kami ya Tuhan. Mohon Tuhan memberkati, sehingga mereka bisa makan seperti kami."
     Doa-doa di atas adalah doa-doa yang indah. Tapi, doa bukan sekedar kata-kata meskipun kata-kata itu indah. Tapi doa seharusnya adalah sesuatu yang menggerakkan kita yang berdoa untuk melakukan suatu tindakan yang nyata. Bagaimana doa yang menggerakkan kita untuk beraksi? Seharusnya kita berdoa syafaat demikian, "Ya Tuhan kami berdoa untuk saudara-saudara yang sudah lanjut usia, utuslah kami kepada mereka untuk memberikan penghiburan kepada mereka. Pakailah kami sebagai alat Tuhan untuk mengunjungi jemaat-jemaat yang sakit supaya mereka mendapat kekuatan. Dan biarlah kami boleh menghibur saudara-saudara kami yang lemah iman dan mendapatkan masalah yang berat supaya mereka dapat merasakan kasih dan penghiburan." Sedang doa makan yang tidak sekedar kata-kata, misalnya, "Ya Tuhan Yesus, kami berterima kasih untuk makanan ini. Saat ini kami teringat orang-orang yang kelaparan, doronglah kami untuk membagi kepada mereka apa yang kami punya." Apakah Anda sekedar berkata-kata indah dalam berdoa?

Dikutip dari Gloria Cyber Ministry www.glorianet.org
Artikel kiriman dari: Sekretariat GIII Oarai.. 16 Juni 2003
TERBUANG?

     Terkadang kita merasa tak berdaya dan terbuang.bahkan tampaknya Allah pun tak mendengar atau menjawab seruan minta tolong kita.saat berada di tengah masalah,pemazmur Daud pun berkata,"Aku telah terbuang dari hadapan-Mu".Namun Daud mendapati Tuhan tidak melupakannya dan ia bersukacita karenanya,"Engkau mendengarkan suara permohonanku,ketika aku berteriak kepada-Mu minta tolong".
     Saat ini,kondisi apakah yang membuat Anda merasa tak berdaya atau tak berpengharapan? kesehatan yang buruk,atau hubungan yang retak,atau anggota keluarga yang sangat membutuhkan? Dalam Yesus Kristus,Allah telah menembus musim dingin yang gelap dalam dunia kita dengan melakukan usaha penyelamatan yang berani melalui kasih penebusan-Nya.Oleh karena itu,Dia dapat menjangkau kita dan meredakan ketakutan kita di tengah keadaan yang paling tak berpengharapan sekalipun.kita tidak pernah terbuang dari kuasa yang kuat dan damai sejahtera Allah yang abadi.

di salin dari:Renungan harian bulan oktober 2003.
Artikel kiriman dari: Jeanny Frisillita Kaligis. 30 Oktober 2003
JEMAAT YANG PANTAS DITELADANI

1 Tesalonika 1
Kebanggaan Paulus terhadap jemaat di Tesalonika terlihat jelas. Di jemaat ini ada iman, kasih, dan pengharapan (ayat 3). Inilah jemaat yang terbuka menerima Injil dengan penuh sukacita, justru di saat-saat penindasan (ayat 6). Sukacita dan nilai-nilai Injil yang luhur tidak dinikmati sendiri, tetapi tumpah dan memancar keluar sehingga dikenal dan dinikmati banyak orang. Inilah jemaat yang misioner, kota yang di atas bukit sehingga banyak orang mengenal dan memuliakan Tuhan karena mereka. Injil memancar di seluruh wilayah Makedonia dan Akhaya (ayat 8-9).
Paulus memuji jemaat Tesalonika. Namun, pujian Paulus ini tidak mutlak ditujukan kepada jemaat, untuk kemuliaan jemaat, karena tujuan pujian itu untuk kemuliaan nama Tuhan. Segala ucapan syukur hanya tertuju kepada Allah (ayat 1). Sikap Paulus ini memberikan pelajaran penting bagi kita: [1] Paulus menunjukkan sikap seorang hamba Tuhan yang begitu memperhatikan perkembangan jemaat Tuhan; [2] Kita diajak untuk mengakui bahwa sedikit sekali pemimpin jemaat yang memberikan pujian kepada jemaat yang diasuhnya. Kita lebih sering mendengar kritikan tajam dan kecaman pedas, analisis semua kekurangan dan kelemahan secara gamblang.
Tidak dapat disangkal bahwa tidak ada jemaat sempurna. Tetapi masih banyak potensi positif yang dimiliki oleh gereja sebagai tubuh Kristus. Tuhan telah mempergunakan gereja sebagai alat-Nya dan begitu banyak orang yang telah menikmati hasil karya gereja. Begitu banyak orang yang telah menikmati ketenangan dan kedamaian hati; menemukan oase di tengah-tengah padang pasir yang kering. Dengan tidak menutup mata terhadap semua kekurangan, adalah berdosa terhadap Roh Kudus kalau kita mengatakan sampai hari ini gereja tidak pernah berbuat apa-apa.
Renungkan: Kelebihan gereja bukan terletak pada orang yang ada di dalamnya tetapi terletak pada Kristus kepala gereja. Oleh sebab itu sebagai pujian jemaat akhirnya harus bermuara kepada Tuhan.

Dikutip dari: Renungan Terangdunia.com
Artikel kiriman dari: NAI. 03 Nopember 2003
MUSIK CADAS
Oleh: G.Yoseph

Musik rock selalu identik dengan penghujatan kepada Allah, identik dengan kesesatan, dan sebagainya. Memang tidak dapat kita pungkiri bahwa musik rock banyak dipakai oleh para pemusik tersebut bukan untuk Kemuliaan Tuhan tetapi sebaliknya. Jika memang musik rock ini identik demikian menurut pemikiran beberapa anak-anak Tuhan, tidak dapat dipersalahkan dan ada benarnya juga. Namun pemikiran di atas kelihatannya terlalu dangkal karena hanya dilihat dari satu sisi saja.

Pengertian musik adalah sesuatu yang luas, mencakup banyak aspek, bukan hanya satu saja. Dalam musik terdiri dari irama, keindahan, dan lirik. Jadi jika kita mengatakan bahwa musik rock adalah sesuatu yang tidak baik di mata Tuhan, kuranglah tepat dilihat dari aspek-aspek di atas. Kebanyakan dan tidak dapat kita pungkiri juga bahwa pemusik-pemusik rock banyak yang menghujat Allah lewat lagu-lagunya. Namun bukan berarti musik rock selalu tidak berkenan di mata Tuhan. Jika kita mengatakan bahwa lirik-lirik yang dibawakan para pemusik kebanyakan adalah penghujatan kepada Tuhan adalah benar. Namun bukan berarti irama, keindahan, dsb dari rock tersebut juga termasuk penghujatan.

Seperti yang pernah dikatakan oleh seorang musisi, musik layaknya seperti pisau. Jika pisau tersebut dipakai oleh para ibu rumah tangga untuk memotong sayuran, mengupas bumbu-bumbu, dsb, tentulah kita sepakat bahwa pisau ini sangat bermafaat baginya untuk membantu mempermudah pekerjaannya. Namun jika pisau ini dipakai untuk kejahatan, bagaimana? Jadi, pisau ini bergantung kepada yang mempergunakannya. Apakah untuk kebaikan atau kejahatan.

Sama halnya dengan musik. Bukan tidak mungkin jika irama dangdut bahkan irama keroncong diberi lirik-lirik penghujatan kepada Allah, jadilah juga musik dangdut atau keroncong yang sesat. Inilah kesulitannya bahwa karena kebanyakan musik rock dipakai iblis untuk kemuliaannya, maka jadilah seperti sekarang ini; musik rock adalah sesat. Namun sulitnya juga, anak-anak Tuhan bertoleransi kepada musik pop. Jika sebagian musik pop juga dipakai iblis baginya, banyak lagu-lagu pujian dan penyembahan berirama pop. Mengapa musik pop ini dapat ditoleransi? Saya tidak mendapat jawaban yang diinginkan dari mereka.

Allah menciptakan musik / pujian untuk KemuliaanNya. Semua yang Allah berikan adalah baik adanya. Iblis melihat ini dan ia pun ingin dipermuliakan. Dengan segala upaya dan kelicikannya, dia berhasil mencuri musik / pujian ini untuk dipergunakan bagi kemuliaannya. Jangan biarkan iblis terus mencuri media pujian kita bagi Allah. Ambil kembali yang telah iblis curi. Biarlah segala musik / pujian hanya bagi-Nya semata. Seorang bapak yang sangat mencintai irama keroncong, adalah sangat tidak bijaksana jika ia tidak dapat menikmati iramanya untuk dipakai memuji Tuhan. Demikian juga seseorang yang mencintai irama dangdut, jazz, rock, bahkan heavy metal sekalipun.

Ada seorang bapak yang mencintai garpu talanya. Setiap hari bahkan setiap saat, ia selalu membunyikan garpu talanya. Tiap-tiap saat orang disekitarnya hanya mendengar bunyi ting... ting... ting. Akhirnya ada seorang pemuda memberanikan diri bertanya kepada bapak ini, "Kenapa Bapak menyenangi hanya satu nada saja? Apakah nada itu-itu saja yang dibunyikan tidak membuat Bapak bosan?" Bapak ini menjawab, "Jika setiap saat saya membunyikan garpu tala ini, saya melihat Allah tersenyum kepada saya. Saya melihat Allah menerima dupa harum yang saya naikkan." Itulah Allah kita. Allah yang selalu menerima apapun bahkan apa yang menurut manusia adalah sesuatu yang membosankan dan monoton, bagi Kemuliaan-Nya.

Saya pribadi tahu bahwa lagu yang saya bawakan di rumah meskipun dengan gitar tua yang mungkin sedikit fals dengan beriramakan rock bahkan heavy metal selalu menjadi dupa yang harum bagi Allah. Saya pribadi tahu, Allah selalu tersenyum pada saya sewaktu musik kegemaran saya dinaikkan bagi Kemuliaan-Nya. Dan saya pribadi tahu, puji-pujian yang saya naikkan bagi Allah dengan irama rock bahkan heavy metal adalah lebih berkenan diterima-Nya daripada saya menyanyi dengan irama pop atau slow, dimana saya merasa lebih dekat, lebih dapat menyembah, lebih memuji dengan irama kesayangan saya ini.

Jika Saudara menyenangi musik rock / heavy metal. Saya tahu bahwa sesuatu yang telah melekat pada pikiran kita sulit dibuang. Jangan buat dosa dengan mentolerir lagu-lagu kesesatan dalam hidup Saudara. Rubah, gubah, bahkan ciptakan pujian bagi Allah dengan irama yang cintai. Lihatlah, Tuhan tersenyum dan menerima dupa yang Saudara naikkan lewat irama rock yang berlirik pujian bagi Kemuliaan-Nya. Mari, kita rebut kembali apa yang telah dicuri iblis. Biarlah semua pujian yang dinaikkan hanya bagi Dia. Jangan biarkan iblis tetap dimuliakan lewat irama yang telah dicurinya. Lihatlah, iblis gigit jari dan termenung; tidak ada lagi pujian bagi dia. Terpujilah nama Tuhan. Tuhan memberkati.

dikutip dari Musik Cadas, oleh G.Yoseph
Artikel kiriman dari: Eyi. 03 Nopember 2003
Kembali ke Halaman Utama