Nigella
Sativa tumbuh di berbagai belahan dunia, termasuk Saudi, Afrika
Utara dan sebagian Asia. Nigella Sativa merupakan bunga fennel
dari keluarga Ranunculaceae. Biji-biji Nigella Sativa
ukurannya kecil dan pendek (panjang antara 1-2mm), hitam, berbentuk
trigonal, memiliki rasa yang kuat dan pedas seperti lada.
Jenis Bunga Nigella Sativa ada dua macam, satu berwarna ungu kebirubiruan
dan lainnya putih. Pertumbuhan bunga terletak pada bagian cabang,
sementara itu daunnya saling tumbuh berseberangan secara berpasangan.
Daun dibagian bawah bentuknya kecil dan pendek, sedangkan daun
bagian atas lebih panjang (6 - 10 cm). Batang bunga tersebut bisa
mencapai ketinggian 12 -18 inchi.
Nigella
Sativa adalah tumbuhan biseksual artinya dapat mengembangbiakkan
dirinya sendiri, membentuk sebuah kapsul buah yang mengandung
biji. Saat kapsul buah matang, ia akan membuka dan biji yang ada
didalamnya akan mengudara dan berubah menjadi hitam, sehingga
disebut Biji Hitam (Black Seed). Dibeberapa negara dikenal dengan
nama yang berbeda antara lain :
NEGARA |
ISTILAH |
NEGARA |
ISTILAH. |
Afrika |
Kolonji |
Inggris |
Fennel
Flower |
Mesir |
Habat
Et Baraka |
Itali |
Nigella |
Peracis |
Nigelle |
Jerman |
Nidella |
Amerika |
Black
Cummin/Seed |
Eropa |
Black
Caraway |
SEJARAH NIGELLA SATIVA
Nigella
Sativa pertama ditemukan di daerah Tutankhamen, Mesir
dan memiliki peranan penting dalam praktek kehidupan Mesir Kuno.
Tanaman ini tumbuh liar di negara-negara Mediterania, dan dikembangbiakkan
di Mesir dan Siria. Raja-raja pada masa itu pasti sangat berhati-hati
dalam menggunakan tanaman terbaik sebagai obat.
Dioscoredes, ahli fisika Yunani di abad ke satu, melaporkan
bahwa Nigella Sativa dipakai untuk mengobati Sakit Kepala,
Hidung tersumbat, sakit gigi,
dan penyakit internis. Selain itu juga digunakan
untuk membantu masa menstruasi dan meningkatkan
produksi Air Susu Ibu.
Tokoh
Muslim, Al Biruni (973-1048), yang menggabungkan obat-obatan
leluhur India dan Cina menyebutkan bahwa Nigella Sativa adalah
sejenis biji-bijian yang digunakan sebagai bahan nutrisi
di abad ke 10 dan 11 Masehi.
Dalam
sistem pengobatan di Greco-Arab/Unani-Tibb, yang berasal
dari Hippocrates, Galen dan Ibnu Sina,
Nigella Sativa merupakan penyembuh yang sangat bernilai dalam
mengobati difungsi pencernaan dan hepatitis
yang digambarkan sebagai stimulan untuk kondisi-kondisi
berbeda, dan pereda demam tinggi.
Ibnu
Sina (980-1037), dalam karya terbesarnya "The Canon
of Medicine", yang dianggap banyak orang sebagai buku
paling terkenal di dunia kedokteran, baik di Timur atau di Barat,
menyatakan Nigella Sativa bermanfaat "Menstimulasi
energi di tubuh dan membantu penyembuhan dari kelelahan atau kurang
semangat".
Berbagai
penelitian memberikan bukti bahwa Nigella Sativa nyata dalam meningkatkan
sistem kekebalan tubuh jika digunakan sepanjang waktu. Referensi
Nabi SAW mendeskripsikan bahwa Nigella Sativa atau Habbatussauda
sebagai "Penyembuh Segala Penyakit kecuali Kematian".
Di
negara-negara Timur Tengah dan Timur Jauh selama berabad-abad
menggunakan Nigella Sativa untuk mengobati penyakit ringan termasuk
asma dan bronkhitis, rematik
dan luka radang, meningkatkan
produksi susu ibu hamil, mengobati gangguan pencernaan,
membantu menjaga sistem kekebalan tubuh, meningkatlkan
kemampuan perncernaan dan pembuangan,
dan melawan infeksi parasit. Minyaknya digunakan
untuk mengobati penyakit kulit, seperti eksim,
dan luka radang serta mampu mengobati gejala
meriang.
Sungguh
banyak manfaat kesehatan yang bisa didapatkan dari Nigella Sativa
ini sehingga tidak mengherankan apabila ia populer disebut dengan
"the seed of blessing" / "Habbatu
barakah", yang artinya "biji-bijian
yang mengandung rahmat".
KANDUNGAN NIGELLA SATIVA
Kandungan
Nutrisi Nigella Sativa selain membangunan sistem kekebalan
tubuh sepanjang hari, juga menyediakan sumber
yang optimal untuk menjaga kesehatan dan menyembuhkan penyakit.
Nigella
Sativa kaya akan kandungan Nutrisi Monosakarida (molekul
gula tunggal) dalam bentuk glukosa rhamnose, xylose
dan arabinose yang dengan mudah dapat diserap oleh
tubuh sebagai sumber energi, juga mengandung
non-starch polisakarida yang berfungsi sebagai sumber
serat yang sangat berguna untuk diet.
Lima
belas asam amino
pembentuk protein, delapan diantaranya asam amino esensial
yang sangat diperlukan oleh tubuh, dimana tubuh tidak dapat
mensistensisnya sendiri sehingga perlu asupan dari luar.
Kandungan
Arginin didalamnya sangat penting untuk masa pertumbuhan,
analisis kimia lanjutan menemukan bahwa ia mengangung Karotin,
yang diubah menjadi Vitamin A oleh Liver.
Nigella
Sativa juga sebagai sumber Kalsium, Zat Besi, Sodium
dan Potassium yang berperan penting dalam membantu peran
Enzim. Ia juga mengandung Asam Lemak, terutama Asam Lemak
Esensial tak jenuh (Asam Linoleic dan Linolenic). Asam Lemak Esensial
terdiri dari Asam Alfa-Linolenic (Omega-3) dan Asam
Linoleic (Omega-6) sebagai pembentuk sel yang tidak dapat
dibentuk sendiri dalam tubuh sehingga harus mendapat asupan atau
makanan dari luar yang memiliki kandungan Asal Lemak Esensial
yang tinggi.
Daftar
dibawah ini menunjukkan komposisi biji dan minyak Nigella Sativa
dengan kandungan aktif, nutrisi dan lainnya sbb :
KOMPOSISI
NUTRISI |
BIJI
NIGELLA SATIVA |
Protein |
21% |
Karbohidrat |
35% |
Lemak |
35-38% |
KOMPOSISI
MINYAK
ESENSIAL (1,4%) |
MINYAK
NIGELLA SATIVA |
Carvone |
21,1% |
Alfa-PInene |
7,4% |
Sabinene |
5,5% |
Beta-Pinene |
7,7% |
P-Cymene |
46,8% |
Ohters |
11,5% |
NUTRISI |
MINYAK
NIGELLA SATIVA |
Protein |
208
ug/g |
Thiamin |
15
ug/g |
Riboflavin |
1
ug/g |
Pyridoxine |
5
ug/g |
Niacin |
57
ug/g |
Folacin |
610
IU/g |
Calsium |
1,859
mg/g |
Iron |
105
ug/g |
Copper |
18
ug/g |
Zinc |
60
ug/g |
Phosphorus |
5,265
mg/g |
ASAM
LEMAK |
MINYAK
NIGELLA SATIVA |
Myristic
Asam |
(C14:0)
0,5% |
Palmitic
Asam |
(C16:0)
13,7% |
Palmitoleic
Asam |
(C16:1)
0,1% |
Stearic
Asam |
(C18:0)
2,6% |
Oleic
Asam |
(C18:1)
23,7% |
Linoleic
Asam |
(C18:2)
(Omega-6) 57,9% |
Linelenic
Asam |
(C18:3n-3
(Omega-3) 0,2% |
Arachidic
Asam |
(C20:0)
1,3% |
ASAM
LEMAK JENUH DAN TAK JENUH |
MINYAK
NIGELLA SATIVA |
Saturated
Acid |
18,1
% |
Monounsaturated
Acids |
23,8
% |
Polyunsaturated
Acids |
58,1
% |