Tidak Layak Seorang laki-laki mengaku sebagai penyair, tetapi masyarakat menanggapinya dengan dingin. "Kalian bersikap dingin kepadaku karena iri," katanya. Menyuruh Wanita Berperang Dalam suatu pertemuan penting, Muhammad bin Mubasyir, menteri urusan perang, diprotes oleh Mundzir bin Abduirahman, seorang ulama ahli ilmu nahwu, karena sang menteri pernah menyerukan kaum wanita ikut perang. Ghasilul Malaikat (Orang yang Dimandikan Malaikat) Mekah menggelegak terbakar kebencian terhadap orang-orang Muslim karena kekalahan mereka di Perang Badr dan terbunuhnya sekian banyak pemimpin dan bangsawan mereka saat itu. Hati mereka membara dibakar keinginan untuk menuntut balas. Bahkan karenanya Quraisy melarang semua penduduk Mekah meratapi para korban di Badr dan tidak perlu terburu-buru menebus para tawanan, agar orang-orang Muslim tidak merasa diatas angin karena tahu kegundahan dan kesedihan hati mereka. Peti Ummul Banin Diceritakan, Ummul Banin Abdul Aziz bin Marwan, isteri Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik, pernah jatuh cinta kepada seorang penyair Yaman, bernama Wadlah yang berwajah cukup tampan. Penjual Minyak Wangi dan Seuntai Kalung Seorang pemuda tiba di Baghdad dalam perjalanannya menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Ia membawa seuntai kalung senilai seribu dinar. Ia sudah berusaha keras untuk menjualnya, namun tidak seorang pun yang mau membelinya. Akhirnya ia menemui seorang penjual minyak wangi yang terkenal baik, kemudian menitipkan kalungnya. Selanjutnya ia meneruskan perjalanannya. Amir Andalusia dan Budak Perempuannya Abdurrahman bin Al-Hakam, Amir Andalusia, mengundang sejumlah ahli fiqih di kediamannya. Ia sedang menghadapi masalah pelik. Pada siang hari bulan Ramadhan telah melakukan hubungan seksual dengan budak perempuannya. Saat itu ia benar-benar tidak sanggup menahan hasrat birahinya. Ia ingin bertanya kepada para ulama ahli fiqih bagaimana cara bertaubat dan membayar kafarat. Penggali Parit Pada zaman dahulu ada seorang raja yang mempunyai tukang sihir. Ketika tukang sihir itu telah menjadi tua, ia berkata kepada raja, "Wahai raja, saya telah tua, untuk itu kirimkanlah kepada saya seorang anak untuk mempelajari ilmu sihir agar nanti bisa menjadi pengganti saya bila saya meninggal." Al-Mutanabbi dan Penjual Semangka Seseorang mencela Al-Mutanabbi karena kekikirannya, "Di mana-mana kamu dikenal sebagai orang yang sangat kikir. Semua orang tahu, sifat kikir amat buruk. Namun kamu lebih buruk lagi, karena syairmu sendiri mengecam kekikiran dan memuji-muji kedermawanan. Kamu orang yang sok baik. Kamu munafik." Harun Al-Rasyid dan Tsumamah bin Asyras Karena suatu hal, raja Harun Al-Rasyid murka besar kepada Tsumamah bin Asyras, seorang tokoh pemikir bebas pada zaman pemerintahan dinasti Abasiyah pertama. Sang raja menyerahkan kepada Salam Al-Abrasy untuk menghukum secara pantas, yakni ditahan di sebuah rumah dengan tetap diperlakukan secara baik. Ternyata tidak semua pesan raja dipatuhi oleh Salam Al-Abrasy. Misalnya, ia sering tidak memberi makan kepada tahanannya. Baju Hakim dan Baju Menteri Menteri Ali bin Isa adalah sosok pejabat yang bersahaja dan kasar, tetapi ia suka memamerkan hal itu kepada setiap orang. Suatu hari, hakim Abu Umar dengan mengenakan pakaian yang sangat bagus menemui menteri Ali bin Isa dikantornya. Melihat itu timbul kenginan sang menteri untuk membikin malu sang hakim. Dinar yang Beranak Dirham Seorang anak perempuan datang kepada Asy'ab untuk menitipkan uang satu dinar. Oleh Asy'ab uang itu disimpan di bawah kasur. Di sampingnya ia taruh pula uang satu dirham. Beberapa hari kemudian anak perempuan itu kembali lagi untuk mengambil uangnya. "Mana uangku satu dinar?" tanyanya. Do'a Ibu Seorang ahli ibadat dari Bani Israil bernama Juraij membuat tempat ibadah untuk melakukan ibadah-ibadahnya. Kemudian ibunya datang memanggilnya, "Hai Juraij!" Siapa Mencicipi Ia Harus Pasrah Suatu hari, Syarik Al-Nakha'i, seorang ulama ahli hadits dan fiqih, pada awal pemerintahan dinasti Abasiyah diundang oleh Khalifah Al-Mahdi. "Engkau harus memenuhi satu di antara tiga hal, " kata Khalifah. "Apa itu?," tanya Syarik ingin tahu. "Menjabat sebagai hakim, mengajar hadits putera-puteraku, atau makan sekali saja bersamaku," jawab Khalifah. Rukanah yang Sombong Ganti menyombongi orang yang sombong itu kadang juga perlu: maksudnya agar orang yang sombong itu tak berlarut-larut dalam kesombongannya. Ini pernah dilakukan Rasulullah SAW kepada rukanah orang Quraisy yang kelewat sombong. Si Buta dan Makelar Ternak Diceritakan oleh Al-Haistam bin Adi: "Di sudut pasar ternak di kota Kuffah, seorang lelaki buta menghampiri seorang makelar ternak." Senjata Makan Tuan Di Sajastan, wilayah Asia tengah, antara Iran dan Afganistan, hidup seorang ulama ahli bahasa yang amat terkenal. Suatu hari ia menasehati putranya: "Kalau kamu hendak membicarakan sesuatu, pakai dahulu otakmu. Pikirkan dengan matang; setelah itu, baru katakan dengan kalimat yang baik dan benar." Mutasi Suatu hari Khalifah Al-Ma'mun didatangi serombongan warga yang bermaksud mengadukan gubernur mereka. Hakim Syuraih dan Puteranya Diceritakan, pada suatu hari putera hakim Syuraih berkata kepada ayahnya, "Ayah, aku punya masalah dengan seseorang. Tolong Ayah dengar dulu permasalahannya. Jika menurutmu aku yang benar, aku bermaksud membawanya ke pengadilan. Tetapi jika sebaliknya, aku akan menyelesaikannya secara damai." Para Pencuri Semangka Khalifah Al-Mu'tadhid dari dinasti Abasiyah adalah figur pemimpin yang terbuka. Ia mempersilakan rakyat untuk mengkritiknya kalau ia memang salah, terutama dalam memimpin mereka. Mimpi Hasan Bashri Antara Hasan Al-Bashri dan Ibnu Sirin ada rasa sentimen. Keduanya tidak mau saling menyapa. Setiap kali mendengar orang lain menyambut nama Ibnu Sirin, Hasan Al-Bashri merasa tidak suka: "Jangan sebut nama orang yang berjalan dengan lagak sombong itu di hadapanku," katanya. Bulan Sabit Ramadhan Orang-orang telah melakukan rukyat untuk menentukan permulaan bulan suci Ramadhan. Ternyata tidak seorang pun yang berhasil melihatnya kecuali Anas bin Malik Al-Anshari, seorang tokoh ahli hadits yang pada umur 10 tahun telah berkhidmat pada Nabi SAW. Pada waktu itu umur Anas sudah mendekati 100 tahun. Perisai Batu Wuquf Seorang lelaki sedang melakukan ibadah wuquf di padang Arafah. Di tangannya menggenggam tujuh batu sebagai kesaksian terhadap Allah dan Rasulnya. Menjelang tidur, lelaki itu mengucapkan kalimah syahadah, "Asyhadu Anlaa Ilaaha Illallaah wa Ashadu Anna Muhammadar Rasulullah." Tuhan Maha Pengampun Lagi Maha Penerima Taubat Pada suatu hari Umar bin Khaththab masuk ke rumah Rasulullah SAW dalam keadaan menangis, padahal beliau terkenal orang yang keras dan kuat hati. Si Rakus Dahulu ada seorang lelaki yang datang kepada nabi Isa AS, ia ingin sekali bersahabat dengan beliau, karena itu ia berkata, "Baiklah kalau demikian." Ayo Berangkatlah Khalifah Mu'awiyah mempercayai Panglima Abdurrahman bin Khalid bin Walid memimpin pasukan menghadapi pasukan Romawi yang telah siaga. Si Sombong Suatu hari hakim Yahya bin Aktsam mengadakan pengajian. Ia mengundang banyak orang terpelajar di wilayahnya, termasuk seorang penyair bernama Al-Athawi. Dan ikut datang juga Ishak Al-Mushili, seorang yang terkenal sombong. Tuhan Mengabulkan Do'a Orang Bertaubat Di zaman Nabi Daud a.s., hidup bertahta seorang raja yang zhalim dan sangat sewenang-wenang. Rakyat negeri itu sangat menderita. Mereka lalu datang menjumpai Daud a.s. dan mengadukan nasibnya. Daud kemudian memberi petunjuk agar rakyat bersatu padu menentang raja dan kemudian menghukumnya. Rakyat menuruti perintah Daud dan mereka berhasil mematahkan kekuasaan raja. Raja ditangkap dan beramai-ramai rakyat menghukumnya yaitu dengan jalan mengasingkan raja di puncak gunung. Raja dimasukkan ke dalam kurungan dan di bawa ke sana. Karena Iman Pada zaman dahulu ada seorang raja yang mempunyai tukang sihir. Ketika tukang sihir itu telah menjadi tua, ia berkata kepada raja, "Wahai raja, saya telah tua, untuk itu kirimkanlah kepada saya seorang anak untuk mempelajari ilmu sihir agar nanti bisa menjadi pengganti saya bila saya meninggal." Budak yang Cerdik Dua Tanpa terasa, sudah satu tahun Abu Al-Aina' tinggal di Baghdad. Ia menikah dengan adik sepupunya sendiri. Waktu senggang ia mengajak jalan-jalan budaknya keliling kota baghdad. Disuatu tempat ia berkenalan dengan seorang wanita cukup cantik. Karena merasa tertarik, ia ingin menikahinya. Sakit Mata dan Air Wudhu Suatu hari Junaid Al-Banghdadi sakit mata. Ia diberitahu oleh seorang tabib, jika ingin cepat sembuh jangan sampai matanya terkena air. Ketika tabib itu pergi, ia nekad berwudhu membasuh mukanya untuk shalat kemudian tidur. Anehnya, sakit matanya malah menjadi sembuh. Saat itu terdengar suara "Junaid menjadi sembuh matanya karena ia lebih ridha kepada-Ku." Seandainya ahli neraka minta kepada-Ku dengan semangat Junaid, niscaya Aku luluskan permintaannya."Kata suara itu. [Indeks Cerita Islami]