Jkt,
DUNIA WANITA
  Kesehatan
 
  HOME | Biografi | Perjalanan | Karier | Foto |
Dunia Wanita
You are here : Dunia Wanita >> Kesehatan >> Bobot tubuh

ke 1   2

Cara Aman Menurunkan Bobot Tubuh

Bobot tubuh di atas normal, apalagi bila mencapai kategori obesitas, sudah dibuktikan melalui berbagai penelitian empiris, merugikan kesehatan. Penyakit yang berhubungan dengan kelebihan berat tubuh antara lain naiknya resiko terkena penyakit jantung, diabetes, bahkan pada perempuan ada yang menghubungkan obesitas dengan resiko kanker payudara.

Meskipun tidak sedikit juga orang yang ingin melangsingkan bobot tubuh karena alasan penampilan, yang jelas menurunkan bobot tubuh sebaiknya tidak dilakukan dengan sembarangan. Prinsip paling utama yang harus disadari adalah bahwa bobot tubuh merupakan keseimbangan antara masukan kalori kedalam tubuh dan yang dibakar oleh tubuh. Selain itu, yang lebih penting lagi, tiap orang adalah individu yang unik sehingga yang cocok untuk si A belum tentu cocok untuk si B.
Sebelum sesorang melakukan program pengurangan bobot tubuh dia harus mengetahui indeks massa tubuh (ITM) nya. Ukuran yang berlaku internasional ini menunjukkan apakah seseorang sudah memiliki bobot tubuh ideal. Ada lima prinsip dalam penurunan berat badan. Yakni, pengaturan pola makan (diet), psikoterapi atau perubahab gaya hidup, olahraga, penggunaan obat-obatan, dan pembedahan atau dengan bantuan alat yang lain.
Tiga yang pertama merupakan titik penting dalam usaha penurunan berat badan. Sedangkan dua yang terakhir sifatnya hanya membantu mempercepat proses penurunannya. Jadi kedua prinsip terakhir bukan yang utama. Masalahnya orang sering membalik urutan itu.
Pada prinsipnya penyebab kelebihan bobot tubuh adalah unsur karbohidrat dan lemak. Karena itu, sebelum melakukan penurunan bobot tubuh, harus diketahui apa penyebab kegemukan seseorang. Selain itu, juga disarankan tidak lagi makan setelah pukul 19.00 karena biasanya aktivitas tubuh sudah rendah saat itu.

Jika ingin menurunkan bobot badan, tidak boleh langsung menurunkan dalam jumlah besar, melainkan harus bertahap, disiplin, dan dibawah pengawasan ahli. Sebaiknya orang hanya menurunkan berat badan dua kilogram dalam sebulan, maksimal empat kilogram. Selebihnya sangat beresiko.
Sedangkan jumlah penurunan yang baik adalah 5-10 persen dari bobot badan awal pada tahap pertama. Jika dipaksakan lebih dari itu, maka resiko untuk kembali gemuk justru akan besar.
Jadi jika seseorang mempunyai bobot badan 86 kilogram dan ingin menurunkan bobot badan, maka yang diperbolehkan hanya 4,3 kilogram-8,6 kilogram untuk tahap awal. Jika dalam satu bulan hanya menurunkan dua kilogram, maka penurunan tahap awal bisa dicapai dalam waktu 2,5 bulan sampai 4,5 bulan. Setelah itu, untuk penurunan selanjutnya, harus dikonsultasikan kepada ahli.
Kemudian, untuk mengetahui apakah seseorang kurus atau gemuk, maka harus melihat indeks Massa Tubuh (IMT). Cara menghitungnya adalah bobot dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat.
Misalnya, jika seorang mempunyai bobot badan 86 kilogram dan tingginya 170 sentimeter, maka IMT-nya adalah kelebihan bobot badan tingkat berat atau obesitas. Caranya, 86:2,89 (didapat dari 1,7X1,7), akan menghasilkan 29,75. Angka ini masuk ke kategori gemuk obesitas dalam tabel IMT.
Jadi jika dari tabel itu orang dengan kategori gemuk obesitas ingin ke kategori normal, IMT-nya harus mencapai 18,5 - 25 (lihat tabel). Caranya, tinggal menghitung 2,89 X 18,5 = 53,46 atau 2,89 X 25 = 72,25. Jadi untuk tinggi badan 170 sentimeter, bobot normal adalah 53,46 kilogram sampai 72,25 kilogram.
Jika orang bertubuh 86 kilogram dan ingin turun menjadi 72,25, maka dia tidak boleh langsung menurunkan 13,75 kilogram sekaligus, tetapi tetap harus mengikuti prinsip 2-4 kilogram setiap bulan. Orang dengan MTI di bawah 18,5 termasuk kategori kekurangan gizi, sementara bila MTI-nya di atas 27 berarti mengalami kegemukan.
Meskipun begitu, bila seseorang setelah dihitung IMT-nya berada di luar nilai normal yaitu 20-25, tidak berarti orang itu menderita obesitas. Berat badan lebih ada banyak penyebabnya, antara lain harus diperhatikan massa otot dan tulang yang boleh jadi lebih besar dari rata-rata.

NILAI AMBANG BATAS INDEKS
MASSA TUBUH ORANG INDONESIA (IMT)

 KONDISI  KATEGORI  IMT
 Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat  >17,0
 Kurus  Kekurangan berat badan tingkat ringan  17,0 - 18,4
 Normal    18,5 - 25,0
 Gemuk  Kelebihan berat badan tingkat ringan (berat badan lebih)  25,1 - 27
 Gemuk  Kelebihan berat badan tingkat berat (obesitas)  >27,0
Sumber: Departemen Kesehatan, 1996

Hampir semua program penurunan berat badan bisa efektif mengurangi berat badan, tetapi hanya jika dibarengi dengan mengurangi kalori yang dimakan dan menambah kalori yang dibakar.

</BODY></HTML>