DetikCom, Rabu, 8/1/2003
Untuk Pulihkan Situasi di Maluku Diselenggarakan Musyawarah
Raja
Kontributor : Dino F Umahuk
detikcom - Ambon, Menyikapi persoalan konflik yang berlarut-larut, Universitas
Pattimura bekerja sama dengan gerakan Baku Bae Maluku pada tanggal 9-11 Januari
2003 akan melaksanakan Musyawarah Raja/Latupati. Kegiatan itu untuk menata dan
mengoptimalkan pemulihan kondisi pasca konflik di Maluku.
"Kegiatan ini dilakukan karena konflik sosial yang terjadi sejak 1999 telah
menimbulkan penderitaan dikalangan sipil. Baik secara fisik maupun psikis," jelas
Ketua Panitia Pelaksana Musyawarah Raja/Latupati, Theresia Maitimu yang
dihubungi detikcom, Rabu (8/1/2003) di Ambon.
Menurut Maitimu, penderitaan di Maluku ini dapat dilihat dari hancurnya semua sendi
kehidupan yang dimiliki masyarakat mulai segi ekonomi, pendidikan, hukum, politik
dan sosial budaya. Dicontohkan dari segi ekonomi, sejak 1999 sistem perekonomian
secara total hampir lumpuh di Maluku.
Hal ini karena sebagian besar sarana dan prasarana penunjang sistem perekonomian
seperti pasar dan pertokoan hancur akibat ulah kelompok yang bertikai. Disamping
itu, terdapat pabrik dan perusahaan yang terpaksa menghentikan kegiatan
produksinya dan banyak investor yang menarik modal dan menutup usahanya karena
alasan keamanan.
Begitu juga dari segi pendidikan telah terjadi kelumpuhan, salah satu contohnya
hancurnya kampus Universitas Pattimura. Persoalan ini juga berdampak pada
meningkatnya pengangguran dan jumlah keluarga prasejahtera.
Maitimu menjelaskan, kegiatan ini berawal dari pertemuan Latupati di Bogor akhir Juli
2002 lalu. Menurutnya, selain para raja yang hadir, pertemuan ini akan di hadiri oleh
para praktisi pendidikan di Maluku, sehaingga total peserta berjumlah 80 orang.
Sementara itu menurut fasilitator Baku Bae Maluku Ikhsan Malik yang dihubungi
secara terpisah mengatakan, tujuan pertemuan tersebut untuk menghasilkan rencana
optimalisasi peran raja dan mensinergikan masyarakt sipil untuk menghentikan
kekerasan. Diharapkan mampu menghasilkan rencana dasar pemberdayaan ekonomi
rakyat, menata kembali sistem pendidikan dan memfasilitasi pemulangan pengungsi
ke daerah asal.
Rencananya, kegitan ini juga akan dihadiri Sri Sultan Hamengkubowono, yang akan
memberikan orasi budaya. Beberapa tokoh lainnya juga direncanakan akan hadir,
seperti pakar psikologi Sarlito Wirawan, NGO dalam dan luar negeri serta lembaga
donor. Latupati ini rencananya akan dibuka secara resmi oleh Pjs Gubernur Maluku
Sinyo H. Sarundajang. (ton,zal)
Copyright © 1998 - 1999 ADIL dan detikcom Digital Life.
|