The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

DetikCom


DetikCom, Kamis, 9/1/2003

BAP Geng Coker Sudah Diserahkan ke Kejaksaan Tinggi Maluku

Reporter : Dian Intannia

detikcom - Jakarta, BAP Berty Loupatty dkk dari geng Coker alias Cowok Keren yang disebut pelaku aksi penyerangan dan penembakan di Maluku Pasca Malino II, ternyata sudah selesai dan diserahkan ke Kejati) Maluku.

Demikian keterangan yang disampaikan Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Polisi Zainuri Lubis ketika dihubungi detikcom, Kamis (9/1/2003) pagi.

Menurut Zaenuri, BAP (Berkas Acara Pemeriksaan) tersebut sudah diserahkan oleh polisi kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku sejak awal Januari 2003 lalu. "Bila tidak ada masalah dari Kejati, berarti kasus Geng Coker menunggu disidangkan saja," katanya.

"Jadi, kalau tidak ada pengembalian selama 14 hari, maka dianggap sudah memenuhi persyaratan atau P-21," tegas Zainuri.

Namun ketika dikonfirmasi lebih lanjut tentang pengakuan Berty selaku ketua Geng Coker, bahwa Komando Pasukan Khusus (Koppasus) adalah otak penyerangan di Maluku, Zainuri membantah.

Katanya, "Hingga saat ini belum tahu apakah benar Kopassus terlibat. Terus terang saya tidak tahu. Jadi saya juga tidak bisa memastikan apakah Tim koneksitas akan segera dibentuk."

Pernyataan Zainuri itu bertolak belakang dengan peryataan fasilitator pengacara anggota Geng Coker, Christian Rahajaan, Rabu (8/1/2002) kemarin. Menurut Christian, dihadapan penyidik, Berty dkk menyatakan bahwa setiap aksi penyerangan selalu diawali dengan pengarahan dari anggota Kopassus aktif. Anggota Kopassus tersebut juga memfasilitasi senjata dan bom.

"Ini resmi adalah campur tangan Kopassus yang masih aktif dari Satgas Sandi Yudha, bukan desersi. Jadi yang terlibat atas nama institusi, bukan oknum," tegas Christian.

Zainuri sendiri menjelaskan, jika memang ada anggota Kopassus yang terlibat maka Berty dkk akan diambil kesaksiannya oleh penyidik Polisi Militer. "Bila memang benar, tentunya kami dari institusi kepolisian akan segera mengirimkan surat kepada instansi terkait. Namun sampai sekarang surat tersebut belum kita kirim," tegasnya lebih lanjut.

Ketika dikonfirmasikan kepada Wakil Komandan Puspom Brigjen Hendardji, pihaknya mengatakan hingga kini surat tersebut belum diterima. "Belum. Surat tersebut belum kita terima secara resmi. Mabes beluim memberi surat resmi ke Puspom," kata Hendardji ketika ditemui di Mabes Polri Rabu (8/1/2003).

"Kasus Geng Coker hingga kini masih ditangani oleh Kaditserse Polda Ambon, Kombes Pol Saut Usman Nasution. Memang ada kemungkinan akan dibentuk tim koneksitas. Tapi kita belum bisa memastikan apakah memang anggota Kopassus"

Untuk kasus Geng Coker, bisa saja dilakukan pemisahan (split). Namun harus dilihat dulu apa kepentingannya, sejauh mana keterlibatannya. Kalau cuma hubungannya antara yang disuruh dan disuruh, ada kemungkinan tidak dibentuk tim koneksitas. "Tapi kalau terbukti Kopassus melakukan penyerangan dan penembakan, tentunya tim koneksitas akan terbentuk," kata Zainuri.

Untuk diketahui, Berty Loupatty sendiri resmi menjadi tahanan polisi terhitung sejak Rabu (20/11/2002) lalu. Ia menyerahkan diri lewat pengacaranya di Solo pada Senin (18/11/2002). Kini, bersama 16 rekannya, Berty, mendekam di tahanan Markas Komando Brigade Mobil (Mako Brimob), Kelapa Dua, Depok.

Keterlibatan Berty dalam kasus ledakan bom di Maluku terungkap setelah polisi memeriksa salah seorang anggota Geng Coker yang ditangkap sebelumnya. Sejak 2000 sampai 2002, geng ini telah melakukan sedikitnya 11 kali peledakan bom dan penyerangan bersenjata. (diks,dni)

Copyright © 1998 - 1999 ADIL dan detikcom Digital Life.
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/kesui2001
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044