KOMPAS, Minggu, 12 Desember 2004
Tanker Terbakar, 13 ABK Belum Diketahui
Ambon, Kompas - Sebuah kapal tanker bermuatan bahan bakar minyak terbakar di
perairan Latuhalat, Ambon. Hingga Sabtu (11/12) sore, petugas masih berusaha
memadamkan api yang telah menjalar hingga ke perairan di sekitarnya. Sementara
itu, keberadaan 13 anak buah kapal atau ABK, termasuk tujuh orang di antaranya
warga negara asing, belum diketahui.
Menurut Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Ambon Tumorang Hutasoit, Tanker
PSTJ-03 itu terbakar di perairan Laut Banda, Desa Latuhalat, Nusaniwe, Ambon,
sekitar 04.00 WIT. Kapal yang terdaftar atas nama agen Yusuf Ambo di Pelabuhan
Slamet Riyadi Ambon itu milik PT Pelayaran Uni Rayon Bahari.
Saat terbakar, lanjut Hutasoit, posisi kapal berada di sekitar Tanjung Nusaniwe, Pulau
Ambon. Sabtu siang kapal dengan berat kotor 292 gross tonage itu telah bergeser
sejauh lima mil dari lokasi semula akibat terbawa arus.
Sabtu siang Kompas melihat asap hitam tebal masih membubung dari kapal.
Kobaran api terlihat jelas dari pinggir Pantai Rekreasi Santai, Latuhalat, yang berjarak
sekitar satu mil dari lokasi tanker terbakar.
Menurut seorang saksi mata, Marco Amos (42), warga Desa Latuhalat, kebakaran
diduga bermula di bagian tengah kapal karena bagian ujung kapal masih terlihat utuh.
Warga Latuhalat mengetahui peristiwa terbakarnya tanker tersebut Sabtu subuh,
namun mereka tidak dapat mendekat karena udara sudah sangat panas pada jarak
sekitar 500 meter dari kapal.
Menurut Hutasoit, kapal itu membawa 120 ton bahan bakar minyak, tetapi belum
diketahui jenisnya. Kapal tersebut berfungsi untuk mengisi bahan bakar minyak bagi
kapal-kapal penangkap ikan yang sedang beroperasi di laut.
Upaya pemadaman terus dilakukan dengan menggunakan kapal pemadam kebakaran
Sea Jaguar milik Pertamina. Hutasoit khawatir api yang tidak segera padam
sementara kapal bergeser mendekati daratan akan membahayakan warga sekitar.
Kapal itu diawaki 13 ABK dan satu nakhoda. Sebanyak tujuh ABK adalah warga
negara asing yang belum diketahui negara asalnya.
Motor Tanker PSTJ-03 dinakhodai Abdullah, kepala kamar mesin Timbul Hadi,
masinis I Tabruri, dengan kelasi Eko, Supriyono, dan Khoirul Anam. Ketujuh warga
negara asing yang bekerja di tanker itu adalah Liu Shei Huc, Jin Yu Qin, Yang Yun
King, Ing Bef Tung, Sou Mu Tun, Wu Yong Weng, dan Wu Wen Gan.
Sumber di Kepolisian Resor Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease menyebutkan,
kemungkinan warga negara asing yang berada dalam kapal tersebut berasal dari
Korea Selatan.
Dari pengecekan yang dilakukan di sejumlah rumah sakit di Kota Ambon, tidak
terdapat korban yang berasal dari peristiwa kebakaran tanker, terutama awak kapal
yang warga negara asing. Hal senada diungkapkan Hutasoit.
Semula tersiar kabar bahwa para awak kapal telah diselamatkan oleh Kapal Motor
Kristalin. Tetapi, para awak KM Kristalin yang tengah bersandar di Pelabuhan
Perikanan Nusantara Ambon menyatakan, mereka tidak pernah menyelamatkan
awak Tanker PSTJ-03 yang terbakar.
Menurut salah seorang ABK KM Kristalin, Jemi Limahelu, sekitar pukul 09.00 kapal
mereka memang berputar-putar di sekitar tanker yang terbakar dengan maksud
membantu jika masih ada ABK yang tertinggal. Namun, kapal mereka tidak berani
mendekat karena minyak telah tumpah di perairan sekitar kapal yang menimbulkan
kobaran api besar. (MZW)
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
|