SINAR HARAPAN, Selasa, 21 Desember 2004
Pengamanan Natal Ditingkatkan Palu dan Poso Tetap Siaga Satu
Jakarta, Sinar Harapan
Menjelang perayaan Natal 2004, kesiagaan terus dilakukan jajaran Polisi Republik
Indonesia (Polri). Di Palu dan Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), status siaga satu
tetap diberlakukan karena hingga Selasa (21/12) teror bom masih terus bermunculan.
Khusus di Kota Poso, pihak Polres setempat mengerahkan sedikitnya 1.200 personel
untuk mengamankan gereja-gereja di sana.
Menko Polhukam, Widodo AS usai Rapat Kabinet Terbatas di Kantor Presiden di
lingkungan istana Jakarta, Senin (20/12) sore mengatakan, di samping Operasi Lilin
2004, pengamanan Natal dan Tahun Baru akan didukung upaya ekstra berupa satu
satuan tugas (satgas) intelijen. Satgas itu akan di-attach di Polda-polda antara lain
Sulawesi Tengah, Maluku, Papua, Jakarta, Bali, dan Surabaya.
Tentang pengamanan di Palu, Direktur Reserse dan Kriminal Polisi Daerah Sulawesi
Tengah (Polda Sulteng), Kombes Arief Rachim ketika dihubungi SH Selasa (21/12)
pagi mengatakan teror bom masih terus mengalir di kota Palu dan sekitarnya.
Ancaman tersebut datang dari penelepon gelap bahkan melalui pesan singkat telepon
selular (SMS).
"Karena itulah Polda Sulteng tetap memberlakukan status siaga satu di Kota Poso
dan sekitarnya. Selain itu juga dikerahkan sedikitnya empat petugas kepolisian untuk
tiap gereja di Kota Palu dan sekitarnya. Pengamanan dilakukan juga dengan patroli
yang dilakukan selama 24 jam penuh," katanya.
Dia menyatakan, pengamanan gereja juga melibatkan pengamanan swakarsa yang
dilakukan pihak gereja. Di Kota Palu dan sekitarnya terdapat sedikitnya 43 gedung
gereja. Tentang jumlah personel yang dikerahkan untuk pengamanan Natal 2004 di
Kota Palu dan sekitaranya, Kombes Arief Rachim menyatakan, sekitar 700 personel
dikerahkan untuk pengamanan Natal 2004. Jumlah itu belum termasuk petugas yang
khusus didatangkan dari Mabes Polri.
Sedangkan, Kapolres Poso, Ajun Komisaris Besar Abdi Darma yang dihubungi SH
secara terpisah mengatakan, pihaknya tetap memberlakukan siaga satu meski
kondisi Kota Poso sudah kondusif dan berjalan normal. Khusus untuk pengamanan
Natal 2004, pihak Polres Poso mengerahkan sedikitnya 1.200 personel.
Polres Poso juga tetap memburu sekitar 15 pelaku pengeboman di Kota Poso yang
masuk dalam daftar pencarian orang (DPO)."Sebab, bukan tidak mungkin mereka ini
akan memanfaatkan perayaan Natal 2004 untuk beraksi kembali," tambahnya.
Sementara itu, Polda Maluku untuk pengamanan Natal 2004 menyiagakan sedikitnya
4.000 personel, mengantisipasi maraknya bentrokan antarwarga di beberapa wilayah
di Provinsi Maluku dalam dua pekan terakhir ini.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Maluku, Komisaris Endro Prasetyo
ketika dihubungi SH, Selasa (21/12) pagi mengatakan, pasukan yang disiagakan itu
sewaktu-waktu akan digerakkan di wilayah-wilayah yang rawan konflik maupun
Polres-Polres yang mengalami kekurangan pasukan.
Endro juga mengaku sejak tahun 2004 ini, Polda Maluku tidak lagi mengirimkan
bantuan personel untuk mengamankan perayaan Natal di wilayah hukum Polda
Maluku Utara.
Guna mendukung pelaksanaan pengamanan Natal dan Tahun Baru di seluruh wilayah
di Provinsi Maluku, menurut Endro Polda juga telah membentuk tiga Polres Persiapan
pada tiga kabupaten yang baru dimekarkan di Provinsi Maluku yakni Polres Persiapan
Kepulauan Aru, Seram Bagian Timur dan Seram Bagian Barat.
Endro juga mengakui pihaknya sewaktu-waktu akan melaksanakan sweeping
terhadap kepemilikan senjata-senjata organik maupun rakitan serta alat-alat perang
yang masih disimpan oleh warga.
Pengamanan Natal juga terlihat di Bandar Lampung dan Banten. Menurut Kasat
Lantas Polres Lampung Timur, Iptu Ketut Seregeg, pihaknya membentuk tiga pos
pengaman yang terletak di Kecamatan Kampung Udik, Simpang Tridato dan Pasir
Sakti. Sedangkan Polda Banten mengerahkan sdikitnya 3.000 personel untuk
mengamankan Natal dan Tahun Baru. Menurut Pelaksana harian Kabid Humas Polda
Banten, Ajun Komisaris
Ade Kusnadi, pengamanan dikonsentrasikan di Kota Serang dan Banten Kidul.
Pengamanan juga dilakukan di Pelabuhan penyeberangan Merak. Polisi mengawasi
setiap kegiatan calon penumpang yang melalui pelabuhan penyeberangan tersebut.
Di Jawa Tengah, polisi setempat telah menyiapkan para penembak jitu (sniper) dan
tim penjinak bahan peledak. Menurut Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Chaerul
Rasjid, Senin (21/12), mulai Selasa pagi ini seluruh kekuatan kepolisian disiagakan
untuk mengamankan Natal dan Tahun Baru.
Dia menambahkan, pihaknya akan mensterilkan tenmpat ibadah dan juga pusat-pusat
keramaian. Selain itu, sejumlah titik rawan juga diawasi secara ketat.
Sedangkan, Polda Jabar menerjunkan sebanyak 10.664 personel untuk
mengamankan perayaan Natal. Menurut Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes
Muryan Faizal, seluruh personel kepolisian akan dilibatkan untuk menjaga sebanyak
472 gereja yang ada di Jawa Barat.
Di samping itu, mereka juga disiagakan untuk mengamankan sejumlah lokasi
strategis seperti supermarket, pusat perbelanjaan, fasilitas negara serta tempat
pariwisata dan perhotelan. Pengamanan Natal kali ini dilakukan lebih ketat karena
belum tertangkapnya pembawa sembilan bahan peledak yang ditemukan di dalam
bus Mekar Raya Z-7655-DA, Jumat (17/12).
Kapolri Membantah
Kapolri, Jenderal Da'i Bachtiar, Senin (20/12) sore usai mengikuti Rapat Kabinet
Terbatas di Kantor Presiden di lingkungan istana Jakarta membantah adanya
penemuan bom di bus Mekar Jaya sebagai sinyalemen peringatan Amerika Serikat
dan Australia. Menurutnya yang dilakukan Pemerintah Australia pada tahapan
intelijen, artinya masih perlu pendalaman lebih lanjut.
Mengenai temuan granat di Hotel Hilton Jakarta, Kapolri menyatakan granat itu sudah
berkarat. Menurutnya masih dalam penyelidikan apakah granat itu sudah lama ada di
sana atau di tempat lain serta apakah dalam keadaaan masih aktif. "Belum dites apa
bisa meledak atau tidak," ujar orang nomor satu di jajaran Polri itu. Pada kesempatan
itu Kapolri mengakui Dr. Azahari dan Noordin M.Top sebagai target utama untuk
dapat ditemukan. Menurutnya, penangkapan kedua orang itu tinggal menunggu
waktu. (nor/izc/djo/dat/imn/dio/ega)
Copyright © Sinar Harapan 2003
|