The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

JAWA POS


JAWA POS, Jumat, 26 Des 2003

Manuputty Mulai Lobi Internasional

WASHINGTON - Aktivitas Alex Manuputty dipantau terus oleh KJRI (Konsulat Jenderal RI) di Los Angeles. Sebab, terpidana makar empat tahun itu mulai melakukan lobi-lobi untuk membawa kasus separatis Maluku ke forum internasional.

Wartawan koran ini di Amerika Serikat Ramadhan Pohan melaporkan, KJRI mengerahkan segala sumber dan akses untuk mengumpulkan semua informasi menyangkut Manuputty. Konsul Jenderal (Konjen) Indonesia di LA Handriyo Kusumo Priyo mengaku, upaya itu dilakukan tetap dalam koordinasi dengan KBRI Washington dan Deplu RI di Jakarta.

Saat ditanya soal langkah formal dan hukum yang dilakukan di LA, Handriyo tampak berhati-hati. "Saya berkoordinasi dengan Washington (KBRI) dan Jakarta. Permasalahannya harus jelas dulu. Bagaimana Alex Manuputty bisa sampai di sini, kita tidak bisa menyalahkan pihak AS. Yang saya dengar, informasi visanya diperoleh pada 2000 sebelum dia ditahan. Jika visa itu baru didapatkan, kami bisa komplain," jelasnya kepada koran ini, Rabu pagi waktu LA atau Rabu menjelang tengah malam WIB.

Menyangkut I-94 (data kedatangan pengunjung yang ditulis di dekat visa tentang lama kunjungan seseorang di AS, Red), Konjen juga sedang mempelajarinya. "Saya menginginkan data yang jelas sebelum mengambil langkah. Kita tidak bisa gegabah karena juga harus memperhatikan hukum setempat," ungkapnya.

Saat dihubungi terpisah, Kepala Bidang Penerangan Sosial Budaya (Kabidpensosbud) KJRI-LA Rahmat Pramono menyatakan, pihaknya memonitor Manuputty karena pemimpin FKM itu menggunakan LA sebagai basis aktivitasnya. "Kami memonitor kegiatan-kegiatan dia selama di LA. Sebab, kelihatannya, basis dia lebih banyak di sini," ungkapnya kepada koran ini.

Selain memantau demo-demo Manuputty yang sudah dua kali berdemo di depan KJRI-LA itu, mereka mengawasi jaringannya. "Kami juga mencari informasi mengenai networking dia. Ada siapa saja, gitu. Itulah dua hal yang kami amati," tegasnya.

Yang sudah terpantau? "Jadi, ada beberapa LSM (AS) yang dianggap membantu upaya-upaya mereka yang coba didekatinya selama di sini. Kami belum bisa memberitahukan namanya. Kami masih mengamati dulu," jelas Pramono.

Pramono menambahkan, ada LSM tertentu Amerika yang terus membayangi aktivitas Alex Manuputty cs. Dalam setiap demo Manuputty, kelompok-kelompok tersebut selalu ada.

"Kita (KJRI) mengumpulkan informasi macam-macamlah, dari teman-teman kita, termasuk yang tidak resmi. Dalam pemantauan, kita mendapat banyak masukan. Walaupun belum detail sekali, masukan teman-teman, LSM, dan kolega bermacam-macam," jelas Pramono, menolak merinci masukan tersebut.

Pramono sudah dua kali bertemu Manuputty. Yakni, ketika pimpinan Forum Kedaulatan Maluku itu berdemo di depan KJRI pada 1 Desember dan 19 Desember 2003. Kesan Pramono, Manuputty bersikap biasa dan normal.

"Kalau kita tanya, dia cerita banyak. Tidak ada kesan yang ditutup-tutupi atau amat bermusuhan. Dia masih brewok, cuma agak dipangkas pendek. Tidak brewok panjang seperti foto di media-media di tanah air," katanya.

Selain menggunakan Los Angeles sebagai basis gerakan, Manuputty melebarkan sayap aktivitasnya. Dari beberapa informasi, Manuputty disebut-sebut sudah bertandang ke New York. Dia ingin memasukkan agenda Maluku ke PBB. Jalur politik LA-NY ini sangat mungkin akan bermuara ke Washington D.C., tempat Presiden George Walker Bush dan para senator atau kongreswan mengantor.

Apakah AS akan mendukung manuver Manuputty? Hal ini masih belum jelas. AS selama ini dikenal sebagai kampiun terdepan demokrasi dan HAM.

Yusril Siap Digugat

Sementara itu, Menteri Kehakiman dan HAM Yusril Ihza Mahendra menyatakan, tak mungkin Manuputty kabur ke AS lewat pintu imigrasi. Menurut Yusril, tidak ada identitas seseorang yang bernama Alex Manuputty yang telah meninggalkan Indonesia lewat imigrasi. Bahkan, kalau terbukti Manuputty lolos lewat jalur imigrasi, Yusril mengaku siap digugat.

Yusril menjelaskan, begitu mendengar Manuputty sudah berada di AS, Ditjen Imigrasi langsung menelusuri WNI yang pergi ke luar negeri di seluruh pintu pemeriksaan imigrasi. Hasilnya, tidak ada nama Manuputty. "Tolonglah agar objektif, jangan mudah menyalahkan orang lain," ujar Yusril saat mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita, Tangerang, Banten, kemarin.

Dalam pandangan ketua umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu, ada banyak cara untuk bisa keluar dari Indonesia. Paling tidak, menurutnya ada dua cara. Yakni, tidak melalui tempat pemeriksaan dan menggunakan paspor dengan nama orang lain. Kondisinya semakin dipersulit dengan luasnya wilayah Indonesia.

Dia lantas menggambarkan, jika orang ingin meninggalkan Indonesia menuju Malaysia, bisa dilakukan dengan berjalan kaki lewat hutan Kalimantan Barat tanpa melalui jalur imigrasi. Langkah yang sama bisa dilakukan lewat Batam menuju Singapura lewat laut. "Jadi apakah Saudara akan menyalahkan imigrasi juga," cetus Yusril.

Lebih lanjut dikatakan, imigrasi hanya memeriksa orang-orang yang meninggalkan Indonesia secara resmi melalui pintu-pintu keluar imigrasi. Sementara itu, pengawasan orang yang melintasi perbatasan negara bukan tugas imigrasi. Dia menyatakan siap digugat jika nanti diketahui bahwa Manuputty keluar lewat jalur imigrasi.

"Tapi, kalau dia keluar menggunakan paspor yang tidak dapat dideteksi atau dia keluar melalui daerah yang tidak menjadi tempat pemeriksaan imigrasi, memang kita tidak bisa berbuat apa-apa," ujar Yusril.

Terlepas dari perdebatan dari mana pintu Manuputty kabur, tampaknya, Yusril masih meragukan bahwa tokoh yang menginginkan kemerdekaan Maluku itu benar-benar sudah berada di Amerika Serikat. Guru besar hukum tata negara Universitas Indonesia (UI) itu melihat kemungkinan lain bahwa pernyataan Manuputty di Negeri Paman Sam itu hanya merupakan suatu propaganda. Padahal, sebenarnya yang bersangkutan masih berada di Indonesia.

Hanya, keraguan Yusril itu terkesan mengada-ada. Sebab, KJRI di Los Angels memiliki data berupa rekaman video yang memperlihatkan Manuputty beserta empat orang rekannya melakukan demonstrasi. Demikian juga pernyataan yang menyebutkan bahwa Ditjen Imigrasi telah mengecek seluruh pintu imigrasi yang ada.

Sebab, ternyata belum seluruh tempat pemeriksaan imigrasi (TPI) memberikan laporan kepada Ditjen Imigrasi. Hal itu dikemukakan Direktur Pengawasan dan Penindakan Imigrasi (Wasdakin) Mohamad Indra. Dia menjelaskan, sampai saat ini belum seluruh TPI melaporkan hasil rekapitulasi daftar WNI yang berangkat ke luar negeri.

Dari 124 TPI yang tersebar di seluruh Indonesia, hanya sebagian yang telah memberikan laporan kepada Ditjen Imigrasi. Sayangnya, Indra enggan menjelaskan berapa persen TPI yang telah memberikan laporan. "Butuh waktu agak lama untuk mengumpulkan laporan itu. Sebab, kita menggunakan sistem pendataan manual," katanya.

Hanya, kata dia, seluruh pintu TPI yang berada di Jakarta dan daerah lain yang diduga kuat digunakan Manuputty ke luar negeri sudah dicek. Termasuk Bandara Halim Perdanakusumah, Bandara Soekarno-Hatta, dan Pelabuhan Laut Batam. "Pintu-pintu itu telah menyerahkan hasil rekapitulasinya. Ternyata tidak ada seorang bernama Alex Manuputty meninggalkan Indonesia dari sana," katanya.

Karena itu, dia menduga kuat bahwa Manuputty kabur dari Indonesia dengan menggunakan identitas palsu untuk mengelabui petugas imigrasi. "Kalau dia menggunakan identitas Alex Manuputty, tentu saja kami segera menangkapnya," tandasnya.

Selanjutnya, Indra juga mengatakan bahwa pernyataan Alex Manuputty kepada sejumlah media massa tidak benar. Salah satunya, kata dia, adalah hasil wawancara telepon sebuah media di Indonesia yang menyebutkan Alex Manuputty kabur lewat Bandara Soekarno-Hatta dengan penerbangan Garuda Indonesia jurusan Jakarta-Los Angels. "Kita sudah cek hal itu. Tidak ada penerbangan dari Jakarta langsung ke LA," jelasnya.

Bahkan, lanjut Indra, pihaknya sampai dua kali mengecek di Bandara Soekarno Hatta. Namun, hasilnya tetap nihil. "Karena itu, dugaan Manuputty kabur dengan paspor palsu kian kuat," terangnya.

Belum Ditanggapi

Sementara itu, pernyataan sikap pemerintah Indonesia yang disampaikan melalui Departemen Luar Negeri (Deplu) sejak minggu lalu belum mendapatkan jawaban dari pemerintah Amerika Serikat. Kendati demikian, Deplu tidak melihat adanya persoalan serius yang menyebabkan lambannya respons negara adidaya tersebut.

"Minggu-minggu ini, di Amerika kan lagi libur Natal," ujar Direktur Amerika Utara dan Amerika Tengah Deplu Dino Pati Djalal saat dihubungi koran ini kemarin.

Dino optimistis surat yang disampaikan itu akan mendapatkan balasan seperti yang diinginkan. Termasuk keinginan agar Manuputty diekstradisi ke Indoesia. "Kita yakin pemerintah AS akan mengekstradisi Manuputty meski tidak mempunyai perjanjian ekstradisi dengan Indonesia. Manuputty kan menggunakan visa turis, sementara dia di sana melakukan aktivitas politik," ujar putra duta besar kawakan Prof Dr Hasyim Djalal itu.

Lewat Batam

Sementara itu, teman dekat Manuputty yang juga ketua yudikatif Front Kedaulatan Maluku (FKM), Samuel Waileruny alias Semy, menegaskan bahwa Manuputty kabur ke luar negeri lewat Batam. Itu dilakukan dengan menggunakan jalur biasa, memanfaatkan visa turis yang dikeluarkan Kedubes AS. "Dari Ambon, dia terbang ke Jakarta. Setelah itu, terbang lagi ke Batam," kata Semy yang ditemui wartawan di sela acara pemberian remisi dalam rangka Hari Natal di Rutan Cipinang Jakarta kemarin.

Semy mengemukakan hal itu setelah Manuputty pernah mengajaknya kabur ke luar negeri beberapa hari sebelum penerbitan putusan MA yang menolak permohonan kasasinya. "Saya tahu semua karena dia (Manuputty) pernah membeberkan skenario kabur ke luar negeri," kata Semy yang terpidana empat tahun kasus makar itu. Hanya, Semy mengaku tidak tahu-menahu bahwa Manuputty dalam pelariannya ternyata mengubah skenario tersebut. (lex/agt/agm)

copyright ©2003 Jawa Pos dotcom
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/latoehalat
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044