KOMPAS, Rabu, 31 Desember 2003
KSAD: Peluru TNI yang Tewaskan Ersa Siregar
Denpasar, Kompas - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Ryamizard
Ryacudu mengakui peluru yang menewaskan wartawan RCTI, Ersa Siregar, berasal
dari senjata pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI), saat mereka kontak senjata
dengan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM). "TNI tidak akan menghalangi upaya
mengungkapkan insiden tersebut, bahkan akan memberikan akses informasi terkait
kejadian itu," kata Ryamizard seusai upacara serah terima jabatan Panglima
Komando Daerah Militer IX/Udayana dari Mayor Jenderal Agus Suyitno kepada
penggantinya Brigadir Jenderal Supiadin Yusuf AS di Lapangan Puputan Badung,
Denpasar, Selasa (30/12).
"Peluru enggak bisa lihat siapa. Kan tidak tahu ini Ersa atau bukan. Kenanya ya dari
prajurit TNI. Kenapa? Karena dia dengan GAM dan kami kontak senjata dengan
GAM, 20 menit, lama itu," kata Ryamizard.
Menurut Ryamizard, situasi saat kontak tembak itu sangat tidak memungkinkan
pasukan TNI untuk mengetahui keberadaan lawan, apalagi kontak tembak tersebut
terjadi di kawasan hutan dan rawa-rawa. "Wartawan perang di tempat perang itu
risikonya pelor. Kalau kena bom, granat, segala macam, itu sudah risiko," katanya.
Lebih lanjut Ryamizard mengingatkan, pihak asing jangan ikut campur mengurusi
kasus tewasnya Ersa Siregar karena kejadian tersebut merupakan persoalan di
dalam bangsa Indonesia. Meskipun demikian, TNI berjanji akan mengungkapkan hasil
penyelidikan mereka dan memberikan akses informasi kepada pihak-pihak yang
menginginkannya. "Pasti itu. Selama ini kan TNI ngomongnya selalu jujur, terus
terang,"katanya. (COK)
Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
|