Media Indonesia, Minggu, 07 Desember 2003 05:35 WIB
Saatnya Pemerintah Tegas Selesaikan Poso
JAKARTA--MIOL: Guna mengantisipasi meluasnya berbagai insiden di Poso, Sulteng,
sudah saatnya pemerintah bersikap tegas untuk menyelesaikan berbagai insiden
tersebut termasuk menindak tegas oknum aparat yang terlibat.
"Apa yang terjadi di Poso tidak semata konflik antarkomunitas muslim dan nasrani,
tetapi telah banyak kepentingan yang turut bermain di sana, tak terkecuali dari
kalangan aparat," kata Kepala Pusat Penelitian Politik (P2P) Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikrar Nusa Bhakti, di Jakarta, Sabtu.
Insiden kembali terjadi di Poso setelah pada Jumat malam (5/12) seorang penembak
misterius beraksi di Kota Poso Sulawesi Tengah (Sulteng) dan melukai dua warga
sipil.
Aksi penembakan yang berlangsung sekitar pukul 20.15 WITA di Jalan Gatot Subroto
Kelurahan Kasintuvu itu mengakibatkan Hidayah (19) dan Vivin (21) dilarikan ke RSU
setempat. Hidayah mengalami cedera luka tembak di tangan kanan, sementara Vivin
luka pada betis kiri.
Pemerintah tidak bisa hanya berdiam diri atau mengandalkan aparat untuk
menyelesaikan berbagai insiden di Poso. Pemerintah harus memberdayakan seluruh
komponen masyarakat untuk menyelesaikan konflik pasca-Kesepakatan Malino di
Poso.
"Begitu ada salah satu komponen terindikasi 'turut' bermain dalam konflik itu,
pemerintah jangan segan-segan untuk menegur bahkan mencopot jabatannya.
Misalnya gubernurnya tidak becus, ya harus cepat diganti, Polri tidak mampu
kendalikan keamanan, ya ganti dengan tentara," katanya.
Jadi, insiden yang terjadi tidak berlarut-larut dan meluas menjadi lebih besar karena
hal itu akan merugikan pemerintah sendiri, katanya.
Copyright © 1999-2002 Media Indonesia. All rights reserved.
|