\

 

 

 

 

 

 The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Media Indonesia


Media Indonesia, Rabu, 22 Oktober 2003

NUSANTARA

Status Pengungsi Maluku Utara yang Kembali tidak Jelas

TERNATE (Media): Satus pengungsi Maluku Utara sampai saat ini belum jelas kendati pemerintah menetapkan status itu berakhir 31 Agustus lalu. Bahkan, mereka yang telah dikembalikan ke daerah asal, statusnya tidak jelas dan fasilitas yang diperoleh serbaterbatas.

Menurut koordinator pengungsi Maluku Utara, Ronal, di Ternate, kemarin, jumlah pengungsi yang telah kembali dari tempat pengungsian di Sulawesi Utara (Sulut) sebanyak 632 keluarga atau sekitar 3.300 jiwa. Mereka berharap bisa menjadi warga biasa lagi.

''Tetapi, kenyataannya memilukan karena di daerah asalnya lebih parah. Tempat penampungan yang mereka tempati kini adalah gudang yang tidak layak untuk dihuni,'' ujar Ronal.

Menurut Ronal, masalah yang dihadapi para pengungsi yang kembali harus menjadi catatan khusus bagi pemerintah pusat maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara. Kendati sebagian di antara mereka masih memiliki rumah, namun masih ditempati oleh pengungsi dari Tobelo, Halmahera Utara, yang belum dikembalikan, sedangkan sebagian lagi rumahnya sudah dijual pada saat konflik empat tahun silam.

''Namun, pemerintah daerah cuek menghadapi masalah ini, seakan-akan tidak ada lagi pengungsi di Maluku Utara. Padahal, kondisi pengungsi yang ada saat ini sangat memprihatinkan,'' ujar Ronal .

Walaupun hak pengungsi tetap diberikan, seperti jaminan hidup sebesar Rp250.000 per orang, kata Ronal, itu tidak menyelesaikan masalah. Para eks pengungsi itu harus ditempatkan di rumah masing-masing.

Senada dengan Ronal, Kapolres Maluku Utara Ajun Komisaris Besar (AKB) Andy B SKY, selaku koordinator pemulangan pengungsi, di ruang kerjanya, kemarin, mengatakan ini merupakan masalah serius yang perlu ditangani oleh semua pihak. Namun, katanya, penempatan pengungsi bukan tanggung jawab koordinator pemulangan, melainkan tanggung jawab Dinas Sosial Provinsi Maluku Utara.

Sementara itu, dari 130 keluarga pengungsi yang ada di Klaten, Jawa Tengah (Jateng), sebanyak 30 keluarga di antaranya diikutsertakan dalam program transmigrasi. Dengan demikian, jumlah pengungsi dari beberapa daerah kerusuhan yang kini masih ada di Klaten tinggal 100 keluarga lagi. (ST/JS/N-3)

Copyright © 1999-2002 Media Indonesia. All rights reserved.
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/latoehalat
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044