Maluku Media Centre, Senin, 08/12/2003 18:40:59 WIB
Syukuran Kabupaten SBB dan SBT di Masohi
2003, Tahun Kebangkitan Masyarakat Seram
Reporter: Ivanno Passal
Ambon, MMC --- Terbentuknya dua kabupaten yang ada di Pulau Seram yakni Seram
Bagian Barat (SBB) dan Seram Bagian Timur (SBT) membawa anggin segar bagi
warganya. Hal ini terlihat dari syukuran terbentuk kabupaten SBB dan SBT di gedung
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Masohi Kabupaten Maluku
Tengah, Kamis (4/12).
Syukuran ditandai iring-iringan kendaraan bermotor. Ribuan warga SBB dan SBT di
Maluku Tengah maupun dari Ambon dan Jakarta terlibat dalam konvoi. Konvoi berawal
dari depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Maluku Tengah. Di sana
dilakukan penyerahan dokumen resmi terbentuknya SBB dan SBT oleh Ketua DPRD
Maluku Tengah Hasbullah Sellan kepada Ketua Tim Percepatan Pemekaran SBT
Abdullah Vanath.
Ketua DPRD Maluku Tengah Hasbullah Sellan yang juga sesepuh masyarakat SBB
langsung terlibat dalam konvoi. Ketua Tim Percepatan Pemekaran SBT Abdullah
Vanath dan anggota tim juga ikut dalam konvoi sampai ke lokasi acara di Gedung
PKK. Di sana sudah menanti Bupati Maluku Tengah Ir Abdullah Tuasikal, para kepala
dinas, Kapolres Maluku Tengah, Komandan Arhanudse 1, Dandim, dan sebagian
pegawai pemerintah setempat.
Dalam acara syukuran Hasbullah Sellan mengatakan terbentuknya SBB dan SBT
bukanlah hasil dari perjuangan masyarakat SBB dan SBT namun merupakan
anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa, dibantu dengan semangat keras masyarakat
SBB dan SBT.
Dengan terbentuknya Kabupaten SBB dan SBT, dia mengajak warga kedua
kabupaten baru membangun semangat persaudaraan di antara sesama umat. Dia
ingatkan, bila daerah itu ingin maju janganlah mementingkan pribadi atau kelompok
sendiri.
"Marilah kita saling bergandengan tangan di antara sesama umat baik Islam maupun
Kristen, karena tanpa kebersamaan kita tidak akan dapat membentuk dua kabupaten
ini. Marilah kita bangun semangat Nusa Ina (Pulau Ibu, sebutan untuk Pulau Seram)
dalam nuansa kasih sayang.
Dengan terbentuknya kabupaten SBB dan SBT, kata Sellan, janganlah dianggap
sebagai suatu wacana politisasi karena yang berjuang sampai terbentuknya dua
kabupaten ini di tingkat pusat adalah dari PDI Perjuangan dan Partai Persatuan
Pembangunan. Akan tetapi masyarakat SBB dan SBT, menurutnya, sangat berterima
kasih kepada kedua partai karena telah membantu memperjuangkan terbentuknya
dua kabupaten tersebut.
Sellan mengajak warga SBB dan SBT merenungkan ungkapan dalam Bahasa Seram
yakni Sei hale hatu hatu hale ei (siapa membalik batu, batu membalik dia). Ilustrasi
inil, menurut dia, harus dipegang masyarakat Seram sebab apabila ada kesalahan
yang dibuat terkait dengan daerahnya, maka dia sendiri yang akan menanggung
akibatnya.
Sellan menyerukan Bupati Maluku Tengah dan para pejabat setempat mau
mengulurkan tangan membantu pembangunan dua daerah kabupaten baru demi
memajukan seluruh masyarakat. Sebab, kata dia, perjuangan menuju kabupaten baru
bukan melibatkan satu-dua orang melainkan melibatkan banyak warga masyarakat.
Ketua Percepatan Pemekaran SBT Abdullah Vanath dalam sambutannya
mengatakan dua kabupaten yang baru terbentuk merupakan kabupaten perjuangan.
Perjuangan tersebut sudah dimulai sejak tahun 1950-an dan baru terwujud tahun
2003. Sebab itu dia mencanangkan tahun 2003 sebagai tahun kebangkitan Seram.
Lebih-lebih, katanya, pada dasarnya Seram adalah daerah yang kaya namun
masyarakatnya miskin.
Vanath menegaskan, perjuangan hingga terbentuknya Kabupaten SBB dan SBT
bukan hanya sampai di sini namun akan terus berlanjut sampai pada saatnya Seram
menjadi satu provinsi yang dapat membangun daerahnya sendiri.
Bupati Maluku Tengah Ir Abdullah Tuasikal dalam sambutannya memaparkan,
terbentuknya kabupaten baru di Pulau Seram sudah menjadi komitmen awal bupati
dan wakil bupati saat mereka berdua terpilih. Saat itu, katanya, dia berjanji kepada
seluruh lapisan masyarakat SBB dan SBT bahwa suatu waktu dirinya akan datang
dengan dokumen resmi yang menyatakan kedua daerah telah menjadi kabupaten
baru di Pulau Seram.
Tuasikal yakin, terbentuknya SBB dan SBT juga atas dorongan moril dari seluruh
lapisan masyarakat Pulau Seram. Hal ini terlihat dari dukungan dalam berbagai
bentuk. Dia juga yakin, kunci terakhir terbentuknya SBB dan SBT karena usaha
pemerintah kabupaten merealisasi segala bentuk dukungan masyarakat.
Ia mengatakan terbentuknya dua kabupaten baru adalah awal keberhasilan dan bukan
keberhasilan. Namun ia menyerukan komitmen semua pihak di Pulau Seram untuk
membangun SBB dan SBT, dan mengindari adanya kebohongan publik maupun
provokasi.
Untuk penentuan ibukota kedua kabupaten baru, menurut Tuasikal, janganlah
beranggapan bahwa itu adalah kemauan bupati. Namun dia menyebutkan nama
Airnanatimuri atau Hunimua untuk ibukota Kabupaten SBT. Sedangkan untuk
Kabupaten SBB dia setuju dengan usulan berbagai kalangan yakni Hunipopu.
Sedangkan untuk karteker bupati SBB dan SBT Tuasikal mengatakan itu akan
dibicarakan nanti setelah dua kabupaten sudah berjalan secara baik. Bupati
mengharapkan semua publikasi tentang dirinya itu dikliping sehingga tidak ada
kebohongan dalam publikasi mengenai pembentukan dua kabupaten ini.
Tuasikal mengharapkan, dalam membangun dua kabupaten baru, janganlah ada
perbedaan pendapat yang membawa perpecahan. Sebaliknya semua warga perlu
bersama-sama membangun menuju kabupaten yang maju dan mandiri dalam
berbagai segi. (MMC)
© 2003 Maluku Media Centre, All Rights Reserved
|