The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Maluku Media Centre


Maluku Media Centre, Kamis, 18/12/2003 21:10:08 WIB

Demo Pengungsi di Kota Masohi Kantor Dinas Sosial Dilempari Batu

Reporter: Ivanno Passal

Persoalan pengungsi Maluku tak kunjung tuntas. Di Masohi, ibu kota Kabupaten Maluku Tengah, para pengungsi menggelar unjuk rasa, Kamis (18/12). Demonstrasi pagi itu malah berujung pelemparan kantor Dinas Kesejahteraan Sosial.

Demo dilakukan ratusan pengungsi, yang sebagian besar perempuan. Mereka adalah pengungsi dari Desa Hotumete Kecamatan Tehoru, Desa Kawa Kecamatan Piru, Desa Souhoku Kecamatan Amahai, yang mengungsi di Kecamatan Amahai. Para pengungsi dikoordinasi oleh Magdalena Likumahua.

Unjuk rasa berawal dari aksi di depan gedung DPRD Kabupaten Maluku Tengah. Demontran sempat ditemui Ketua DPRD Hasbullah Sellan dan beberapa anggotanya. Namun saat itu juga mereka langsung diberikan arahan oleh Hasbullah untuk menemui Kepala Dinas Kesejahteran Sosial.

Sellan meminta pengungsi menemui Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Drs. A. Pesireron. Sebab dalam pertemuan di aula kantor Bupati Maluku Tengah, 10 November 2003 lalu, para pengungsi yang menuntut pembangunan rumahnya telah diberi janji oleh sang kepala dinas.

Para pengungsi langsung menuju kantor Pesireron untuk meminta kepastian pembangunan rumah pengungsi yang sampai sekarang belum juga dilaksanakan. Namun ketika sampai di depan gedung Dinas Kesejahteraan Sosial, para pengungsi tidak dapat menemui kepala dinasnya. Koordinator Pengungsi Magdalena Likumahua hanya mendapat penjelasan dari beberapa pegawai bahwa kepala dinas sedang keluar.

Namun para pengungsi tidak langsung pulang. Mereka meneriakan beberapa tuntutan. Hal ini langsung ditanggapi beberapa pegawai. Akibatnya terjadinya perang mulut antara pengungsi dengan pegawai dinas tersebut. Tengkar mulut ini membuat para pengungsi marah. Mereka lantas mengambil batu dan terjadilah aksi pelemparan yang menyebabkan sebagian besar kaca-kaca kantor ambruk. Aksi ini baru berhenti ketika Bupati Maluku Tengah Ir. Abdullah Tuasikal tiba di lokasi.

Bupati Tuasikal langsung melakukan dialog dengan para pengungsi untuk menanyakan permasalahan yang terjadi. Kesempatan ini dipergunakan Magdalena untuk menyampaikan maksud kedatangan mereka. Menurut dia, Kepala Dinas sudah menjanjikan paling lambat awal Desember, 27 rumah pengungsi yang terbakar di Desa Souhoku akan dibangun dan upah kerjanya akan dikucurkan. Nyatanya sampai sekarang ini belum juga terealisasi.

Menanggapi tuntutan warga, Tuasikal menjelaskan, pada dasarnya Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah maupun Dinas Kesejahteraan Sosial Maluku Tengah tidak mempunyai dana. Dana tersebut ada di tangan pemerintah pusat. Jika pembangunan rumah-rumah pengungsi belum terealisasi, menurut dia, pemerintah kabupaten masih menunggu dana dari pusat. Apabila dana sudah ada, dia berjanji bahwa pembangunan dapat dijalankan.

Tuasikal mengatakan, untuk saat ini pihaknya sedang mengusahakan dana untuk bantuan pengungsi baik untuk bahan bangunan rumah (BBR) maupun dana pemulangan. Namun dia mengharapkan pengungsi bersabar sampai dana tersebut ada. Bila Pemerintah Provinsi Maluku tidak membangun 27 rumah tersebut, Tuasikal berjanji Pemerintah Kabupatenlah yang akan membangunnya.

Tuasikal berharap para pengungsi mau bersabar dan bubar. Seruan ini efektif. Para demonstran pun bubar. (MMC)

© 2003 Maluku Media Centre, All Rights Reserved
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/latoehalat
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044