Liputan6.com, 04/12/03 22:51 WIB
Pemilu 2004
Ribuan Prajurit Brimob Tiba di Maluku
04/12/2003 06:12 — Sebanyak 1.002 polisi dari kesatuan Brimob sejumlah Polda
akan disebar menjaga titik-titik rawan di Maluku. Mereka juga ditugas membantu
pengamanan Pemilihan Umum 2004 mendatang. Sedikitnya 700 prajurit lama
dipulangkan.
[Photo: Personel Brimob di Pangkalan AL Ambon, Maluku.]
Liputan6.com, Ambon: Sebanyak 1.002 prajurit gabungan kesatuan Brigade Mobil
dari beberapa kepolisian daerah tiba di Pangkalan Angkatan Laut Ambon, Maluku,
Rabu (3/12) siang. Para tentara berada di Maluku untuk membantu mengamankan
Pemilihan Umum 2004. Kehadiran pasukan ini juga menggantikan posisi 700 personel
Brimob yang akan segera ditarik dari Maluku. Pendaratan disambut upacara yang
dipimpin langsung Kapolda Maluku Brigadir Jenderal Polisi Bambang Sutrisno.
Dalam pidatonya, Kapolda meminta agar para prajurit waspada terhadap setiap
persoalan yang bisa muncul kapan pun. Selanjutnya, personel Brimob dari Polda
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusatenggara Barat, Kalimantan Barat, dan
Kalimantan Tengah tersebut akan disebar ke seluruh wilayah Maluku. Kawasan yang
perlu diwaspadai rawan kerusuhan antara lain Masohi, Tual, Buru, dan Maluku
Tenggara Barat.
Selain mengamankan Pemilu, pasukan tambahan juga wajib mengawasi peredaran
senjata api di kalangan masyarakat. Keberadaan senjata terbukti masih banyak
dimiliki para penduduk setelah Maluku beberapa kali digoncang kerusuhan. Tidak
seluruh warga sadar menyerahkan senjata. Karena itulah, aparat kerap menyisir
beberapa kawasan, antara lain Desa Alang, Pulau Ambon, mencari senpi [baca:
Warga Desa Alang Menyerahkan Senjata].
Sejauh ini, status Darurat Militer di Maluku telah diubah menjadi Darurat Sipil,
menyusul kondusifnya situasi keamanan [baca: Status Darurat Sipil di Maluku
Dicabut]. Markas Besar TNI pun telah melakukan rotasi pasukan. Hingga kini, masih
ada lima batalyon tersebar di berbagai wilayah Maluku. Meski status Darurat Sipil
sudah dicabut, pasukan TNI belum ditarik dari daerah tersebut. Penarikan pasukan
ditunda hingga Mei tahun depan. Alasannya, kehadiran TNI masih dibutuhkan untuk
membantu Polri mengamankan hari-hari besar keagamaan.(KEN/Sahlan Heluth)
© 2001 Surya Citra Televisi.
|