The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SINAR HARAPAN


SINAR HARAPAN, Rabu, 10 Desember 2003

Anggota TNI-Polri Bentrok di Pontianak, 1 Orang Tewas

Pontianak, Sinar Harapan - Sersan Satu Sriyono, anggota TNI dari Batalyon Infrantri 643/Wanarasakti, Anjungan, tewas seketika dan dua orang luka-luka, masing-masing satu anggota TNI dan satu anggota Polri dalam aksi penyerangan Markas Polisi Resort (Mapolres) Pontianak, di Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa (9/12) pukul 21.00 WIB.

Korban luka tembak pada peristiwa tersebut adalah Letnan Dua Waniran dari TNI dan anggota Mapolres Pontianak bernama Briptu Uray Ferry. Korban Briptu Uray Ferry yang terkena luka tembak di paha kiri masih dalam perawatan di Biddokes Pontianak.

Bentrokan serupa pernah terjadi di Langkat dan Binjai Sumatra Utara, Palopo Sulawesi Selatan dan sejumlah daerah lainnya.

Dikonfirmasi SH Rabu (10/12) pagi, Kapolda Brigjen Pol Drs Iwan Pandjiwinata mengatakan turut berdukacita yang dalam atas meninggalnya anggota TNI dalam peristiwa tersebut.

Sementara itu, Danrem 121/Alambhana Wanawai (ABW) Kol (Kav) Marciano Norman menegaskan, insiden terjadi lantaran kesalahpahaman, dan situasi sepenuhnya berhasil dikendalikan. Korban meninggal dan terluka dari TNI kini dievakuasi ke Rumkit III Kesrem 121/ABW Pontianak untuk penanganan lebih lanjut.

Kapolda dan Danrem langsung menggelar rapat tertutup Rabu (10/12) pagi di Mempawah yang dihadiri Kapolres Pontianak Ajun Komisaris Besar Polisi Drs Alamsyah dan Dandim 1201/Mempawah Letkol (Art) Gatot Eko Puruhito, untuk mengantisipasi supaya insiden tidak berkembang.

Bermula dari Tabrakan

Sejumlah saksi mata kepada SH menuturkan, insiden berawal dari tertabraknya salah satu anggota Yonif 643/Wanarasakti, Prada Supriyadi, oleh salah satu bus penumpang umum di Sungai Pinyuh, Kabupaten Pontianak, Selasa malam. Karena sadar anggota TNI yang ditabrak, supir bus langsung meminta perlindungan ke Pos Lantas Sungai Pinyuh.

Rekan korban tabrakan langsung melabrak Pos Lantas di Sungai Pinyuh. Sejumlah anggota Polantas yang tengah piket sempat dihajar babak belur. Karena supir bus yang bersangkutan tidak ditemui, kawanan dengan satu unit truk menerobos masuk ke Mapolres di Mempawah.

Aksi perang mulut tidak bisa dielakkan lagi. Anggota Mapolres Pontianak yang berkali-kali meyakinkan anggota TNI berpakaian preman, bahwa pelaku tengah diamankan dan tetap diproses sesuai ketentuan yang berlaku, sama sekali tidak digubris.

Karena kedua belah pihak tidak mampu lagi mengendalikan emosi, maka terjadilah insiden baku tembak yang menyebabkan, satu tewas dan dua terluka.

Insiden baku tembak yang berlangsung sekitar 15 menit, sangat menegangkan, dan baru terhenti ketika Kapolres Pontianak dan Dandim 1201/Mempawah turun langsung ke lokasi tempat kejadian perkara.

Danrem Marciano sangat menyayangkan terjadinya insiden. Ia berjanji akan menindak tegas otak di balik pelaku penyerangan.

Kapolda Iwan menambahkan, penanganan insiden bentrok tetap dilakukan secara arif dan bijaksana, supaya jangan sampai terkesan ada pihak yang merasa dimenangkan dan ada pihak yang merasa dikalahkan.

"Kendati dalam insiden, pihak Polri bersifat mempertahankan markas, lantaran telah terjadi korban jiwa dari pihak TNI, kami tetap melakukan tindakan antisipatif supaya kejadian tidak terulang kembali. Jika dalam penyelidikan, terbukti penanganan korban tabrakan tidak sesuai aturan yang berlaku, maka petugas di lapangan tetap ditindak," tegas Iwan.

Berdasarkan catatan SH, insiden baku tembak antara TNI dan Polri pernah pula terjadi Oktober 1998, antara pasukan Brimob Polda Kalbar dan Batalyon Kavaleri Kodam VI/Tanjungpura di Sungai Raya, Kabupaten Pontianak. Dalam bentrokan itu, 5 meninggal dunia, masing-masing 3 Polri dan dua TNI.

Sementara itu Polda Kalbar saat ini dilaporkan telah berhasil mengamankan sopir bus yang telah menyerempet seorang anggota TNI di Jalan Galang Tungu Piu, Mentawah, Kalbar. Akibat kejadian itu terjadi keributan antara anggota TNI dengan Polri hingga mengakibatkan lima anggota Polri mengalami luka berat dan satu anggota TNI meninggal dunia. Demikian dikatakan Wakadivhumas Mabes Polri Brigjen Pol. Sunarko.

"Daerah Mentawah sendiri hingga kini masih terus diamankan, untuk mengantisipasi terjadinya keributan yang dipicu akibat kejadian senggolan dari sopir bus itu," kata Sunarko. (aju/han)

Copyright © Sinar Harapan 2002
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/latoehalat
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044