The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SUARA PEMBARUAN DAILY


SUARA PEMBARUAN DAILY, 20/12/03

Dua Orang Binaan Hambali Ditangkap di Singapura

SINGAPURA - Pemerintah Singapura telah menangkap dua anggota kelompok Jemaah Islamiyah (JI) yang pernah dilatih di Pakistan dan Afghanistan. Kedua tersangka itu diduga memiliki kaitan dengan warga Indonesia, Gun Gun Gunawan, yang kini ditahan di Polda Metro Jaya. Gun Gun yang disebut-sebut sebagai pemimpin al-Ghuraba salah satu sel JI adalah adik Hambali yang merupakan tersangka kasus pengeboman di berbagai tempat.

Pemerintah Singapura dalam pernyataan resminya, Jumat (19/12) menyatakan, kedua tersangka itu, Muhammad Arif Bin Naharudin (20 tahun) dan Muhammad Amin Bin Mohamed Yunos (20), ditahan berdasarkan Undang-Undang Keamanan Internal (ISA). Mereka ditangkap 23 dan 24 Oktober.

"Arif dan Amin bergabung bersama beberapa mahasiswa yang menjalin penyaringan bakat oleh pemimpin JI untuk dididik sebagai generasi masa depan. Mereka akan bertindak sebagai pelaksana utama dan pemimpin di dalam organisasi JI," tegas pemerintah Singapura. "Ada sebuah indikasi yang menunjukkan bahwa Hambali sudah mempersiapkan sebuah operasi AL-Qaeda yang akan dilaksanakan oleh salah satu diantara anggota muda itu."

Pernyataan itu menyebutkan dua warga Singapura itu, betul-betul anggota kelompok al-Ghuraba, sel JI yang bermarkas di Pakistan. Para penyelidik Singapura yakin kelompok itu memiliki hubungan erat dengan jaringan Al-Qaeda yang dipimpin oleh Osama bin Laden. Dan wilayah al-Ghuraba di kawasan Asia Tenggara.

Kedua warga Singapura itu adalah binaan Hambali, salah satu pimpinan Al-Qaeda dan juga dikenal sebagai Komandan Operasi JI, dituduh sebagai dalang pengeboman di Asia Tenggara. Mereka dididik Hambali untuk menguasai persenjataan, bahan peledak, aksi mata-mata, dan keahlian perang kota, ujar pejabat setempat.

"Sel al-Ghuraba didirikan tahun 1999 oleh komandan operasi JI asal Indonesia, Hambali, dengan tujuan mengembangkan kemampuan generasi muda anggota JI untuk menggelar berbagai latihan dan pemimpin masa depan JI," demikian pernyataan pemerintah setempat. Sementara itu menurut Kementerian Dalam Negeri Pakistan, pihaknya tidak mengenal kelompok al-Ghuraba.

"Sejauh penyelidikan kita, al-Ghuraba tidak pernah ada. Kita yakin sekali," tegas Abdul Malik, Wakil Direktur Badan Investigasi Federal Pakistan kepada Reuters.

"Kita tidak tahu sama sekali atau kelompok yang menamakan diri al-Ghuraba."

Presiden Amerika Serikat George W Bush menyebut Hambali sebagai "salah satu teroris pembunuh di dunia ini". Hambali ditangkap oleh aparat Thailand dan agen-agen Amerika Serikat di negeri gajah putih itu, Agustus lalu.

Sedangkan adiknya, Gun Gun Gunawan, termasuk bersama enam mahasiswa Indonesia yang ditangkap pemerintah Pakistan September lalu karena diduga terkait dengan kasus-kasus teror.

Dua warga Singapura itu, Arif dan Amin, berhubungan dengan orang-orang Indonesia di Karachi Pakistan, demikian pejabat Singapura berujar.

Menurut aparat Singapura, sebenarnya al-Ghuraba dipimpin oleh Abdul Rahim, anak Abu Bakar Ba'asyir yang divonis pengadilan negeri Jakarta Pusat 4 Tahun penjara.

Sedangkan adik Hambali, Gun Gun, kemudian mengambil alih al-Ghuraba, demikian pernyataan pemerintah Singapura.

Sementara itu, Polda Metro Jaya dalam keterangannya, menyatakan, Gun-Gun Gunawan tersangka kasus terorisme sebelum ditangkap oleh otoritas keamanan Pemerintah Pakistan sempat dipercaya sebagai petinggi kelompok al-Ghuraba .

Selaian Gun Gun terdapat sedikitnya empat warga Indonesia lainnya disinyalir masuk kelompok al Ghuraba. Mereka terdiri dari Muhammad Saefuddin, Furqon Abdullah dan Ilham Sofiandi dituduh terkait kasus terorisme kini ditahan di Mapolda Metro Jaya. Sedangkan seorang lagi diduga anggota sama kelompok tersebut bernama Abdurahhim anak seorang ulama ternama di Solo.

Keterlibatan orang-orang tersebut sebagai petinggi atau pun anggota kelompok al- Ghuraba telah diakui oleh Gun Gun. saat dimintai keterangan oleh tim penyidik dari Direktorat VI Anti Teror Mabes Polri, di Mapolda Metro Jaya.

"Pengakuan Gun Gun maupun ketiga rekannya masing-masing Saefuddin, Furqon dan Ilham terkait keterlibatan mereka dalam kelompok Al Ghuraba telah disampaikan kepada penyidik. Termasuk nama Abdurahhim pada kelompok itu. Dari data dan pengakuan itulah salah satu bukti yang digunakan oleh penyidik Polri untuk menetapkan mereka sebagai tersangka kasus teroris," kata Direktur VI Anti Teror Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri Brigjen Pol Pranowo Dahclan kepada Pembaruan, Sabtu (20/12) pagi.

Menurut Pranowo, pendalaman pemeriksaan terhadap Gun Gun, Saefuddin, Furqon dan Ilham oleh penyidik selain mengorek soal aktivitas keempat warga itu sebagai mahasiswa pada sebuah perguruan tinggi di Pakistan juga kegiatan lainnya seperti kesibukan pada kelompok al-Ghuraba.

Pengakuan keempat tersangka itu, kata Pranowo telah dapat dijadikan salah satu bukti atas tuduhan mereka pada kasus teroris. Namun demikian penyidik juga mendapatkan bukti otentik lain dalam pengembangan penyidikan terhadap perkara tersebut. (CNN/E-4/G-5)


Last modified: 20/12/03
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/latoehalat
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044