|

Puisi MARSLI N.O
DI DEPAN CERMIN
kembali kubaca dengan bibir gementar
huruf demi huruf yang mencatatkan sepi
ketika sukmaku yang disarati rawan
tidak hentinya melepaskan keluh
dan di depan cermin
wajah siapakah yang kutatap
kelihatan tua dan letih
bagai dipermainkan oleh waktu
dan penantian yang sia-sia?
Kuantan, 1 Mac 2001
Disiarkan di Berita Minggu, 5 Mei 2002
KEMBALI

|
|